
Desa Batubulan yang diketahui sebagai gerbang seni Kabupaten Gianyar ternyata menyimpan sebuah ruang yang begitu sejuk dan menenangkan bernama Tegaltemu Space. Bertempat di sebelah utara Pura Dalem Tegaltamu, Tegaltemu Space dikelola dengan apik oleh I Gusti Agung Wijaya Utama atau yang kerap disapa Gung Ama.
Bukan hanya sebagai lokasi untuk studio foto Gama 1930 dan studio make up Indira Laksmi, tempat ini juga menyediakan coffee shop dan creative space sebagai ruang terbuka untuk segala jenis kegiatan atau diskusi. Tegaltemu Space acap kali digunakan sebagai lokasi gathering komunitas, diskusi tentang isu sosial, workshop, hingga perayaan anniversary sebuah organisasi.
Tegaltemu Space berlokasi di Jalan Pura Dalem Tegaltamu, Desa Batubulan. Berdiri di atas lahan milik desa adat dan dikelola sebagai creative space. Mulai dikelola pada tahun 2023 yang diperuntukkan sebagai lokasi studio foto Gama 1930 dan Indira Laksmi. Namun, saat ini dikembangkan menjadi creative space dan juga lokasi untuk Sore Coffee and Eatery.
Sebelum menjadi Tegaltemu Space, lahan ini dimiliki oleh Puri Tegaltamu. Dulunya, di tengah areal tegal (kebun) merupakan tempat pementasan janger. “Di tengah itu stage-nya,” jelas Kadek Yuliana Putra, salah satu staf Tegaltemu Space sambil menunjukkan bangunan panggung yang tersisa di area belakang.

Dahulu, Tegaltemu Space menjadi area penjualan tiket untuk ke stage janger. Saat ini area Puri Tegaltamu mulai dikelola dan ditata dari tahun 2023. Tegaltemu Space resmi digunakan sebagai ruang kreatif pada tahun 2024. Setahun berjalan, Tegaltemu semakin dikenal sebagai wadah berkumpulnya komunitas dan organisasi yang sering mengadakan diskusi.

Topik-topik diskusi yang sering dibincangkan di Tegaltemu Space seputar dunia fotografi. Hal ini tak lepas dari latar belakang pengelola, Gung Ama, yang merupakan lulusan ISI Denpasar dan memiliki project rekonstruksi Bali 1930.
Studio 1930 yang dapat disewa oleh publik juga menjadi daya tarik karena mengusung konsep unik dan berbeda dari studio lainnya dengan penggunaan properti bali kuno. Creative space ini juga menyediakan perantenan sor, dapur tradisional yang merupakan tempat untuk berkumpul dan meramu makanan, serta sebuah galeri yang dijadikan sebagai showcase karya dari Gama 1930 dan afghan box kameranya sebagai media edukasi. Afghan box merupakan kamera analog yang dirancang agar fotografer dapat melakukan proses cetak di dalam kamera dengan cara memasukkan tangan melalui sebuah lubang kedap cahaya.

Tegaltemu Space memiliki kedekatan dengan masyarakat Desa Batubulan. Area ini dulunya sering digunakan sebagai akses menuju ke Pura Beji Tegaltamu. Setelah tertata pun masih dapat diakses sebagaimana mestinya dan masyarakat justru terbantu dengan dibuatkannya akses yang lebih baik.
“Masyarakat yang sudah ada dan beraktivitas sebelum adanya Tegaltemu Space ini, saya harap tidak segan untuk tetap melakukan aktivitasnya,” ujar Gung Ama. Dibuka dari jam 10.00 – 18.00, creative space ini dapat digunakan dan disewa oleh siapa pun.

(Salah satu karya peserta Kelas Jurnalisme Desa Batubulan)
rtp slot toto slot situs togel toto slot slot gacor slot gacor toto slot situs gacor hari ini