
Oleh: Ni Made Dwi Novita Sari dan Ni Putu Nia Astari
Pagi hari di lingkungan Desa Batubulan, kami menelusuri padatnya jalanan Batubulan. Terletak tepat di seberang Nirmala Supermarket, terdapat satu warung sederhana yang buka hampir setiap hari. Warung Nasi Men Rida, begitu namanya. Warung ini kini sudah berlanjut dijalankan hingga generasi ke-4.
“Sebenarnya kumpi itu namanya Lipur, jadi kumpi saya punya anak namanya Rida. Jadi Rida ini adalah nenek saya, dan beliau yang meneruskan usaha ibunya sejak dulu. Makanya warung ini dikenal dengan warung nasi Men Rida,” ungkap Mirah, pemilik warung sekaligus keturunan asli Men Rida. Seperti itulah asal nama Warung Nasi Men Rida yang telah berjualan sejak tahun 1930 dan menjadi warung yang cukup legend di daerah Batubulan.

Buka dari jam 06.00 WITA, warung yang terkenal dengan nasi campur ayam ini menyediakan ragam menu, mulai dari jukut urab, sager kelapa, ayam goreng, kulit ayam, kacang tanah, telur, ayam betutu, dan tidak lupa juga ada sambal tomat dan sambal goreng. Perbedaan Warung Nasi Men Rida dengan warung nasi lainnya adalah kuah ayam yang dicampur sayur pepaya dan dimasak menggunakan kayu bakar.
“Jadi kuahnya itu dari kayu bakar dimasak dari sore jam 15.00 sampai besok pagi,” ujar Mirah. Mirah yang berlatar belakang sebagai lulusan fisioterapi Universitas Udayana ini juga menjalankan passion-nya dan melanjutkan usaha milik keluarga.
Selain Mirah, warung ini juga dijalankan oleh tiga pegawai yang memiliki tugas masing-masing, yaitu menyiapkan makanan untuk berjualan keesokan hari, masak pagi, dan bagian penjualan. Memang diperlukan banyak orang dalam membantu jalannya warung ini karena persiapan makanan membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini menjadi kendala bagi Mirah ketika salah satu pegawainya libur.

“Pelanggan kita sudah sangat luas dari Cokorda Ubud, Pak Bandem. Orang-orang petinggi itu banyak yang jadi langganan kita, termasuk ketua DPR Gianyar, Pak Ketut Sudarsana hampir sering makan di sini,” terang Mirah. Konon katanya, warung ini dikenal mendunia karena banyak guide (pemandu wisata) yang mengantar wisatawan ke Pura Puseh makan di Warung Nasi Men Rida. Hingga akhirnya, banyak wisatawan yang juga ingin ikut makan di sana.

Dinikmati oleh berbagai kalangan, tentunya Warung Nasi Men Rida harus selalu menjaga kualitas makanannya. Dijual dengan harga Rp25.000 untuk menu nasi spesial dan Rp15.000 untuk nasi biasa, warung ini dapat menghabiskan nasi sebanyak 7 hingga 10 kg dalam satu hari. Di samping nasi campur, Warung Nasi Men Rida juga menyediakan nasi bungkus, nasi kotak, maupun snack kotak.
(Salah satu karya peserta Kelas Jurnalisme Warga Desa Batubulan)