Tenda, kursi, bahkan makanan pun sudah tersedia.
Matahari mulai beranjak menuju ufuk barat seiring dengan semburat oranye yang mulai muncul di langit. Gemuruh ombak menghantam batu karang bersahutan dengan riuh wisatawan yang mulai berdatangan.
“Sebelah sini, biar kelihatan pulau kecil yang di seberang itu,” seru Ella, salah satu wisatawan memberi instruksi kepada Anis, temannya untuk berfoto. Kedua mahasiswi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) asal Karangasem itu mengunjungi Bukit Asah bersama tiga temannya.
Bukit Asah terletak di Desa Bugbug, Karangasem. Berjarak sekitar 60 km dari pusat kota Denpasar. Jika berangkat dari Denpasar menggunakan kendaraan bermotor akan memakan waktu kurang lebih sekitar 1,5 jam. Lokasi Bukit Asah dekat dengan jalan utama Karangasem sehingga akan mudah ditemukan wisatawan.
“Sebenarnya kami sudah beberapa kali ke sini, kebetulan kami ke sini lagi karena ada teman yang minta diantarkan,” ujar Anis. “Jadilah kita guide lokalnya mereka,” sahut Ella menimpali sembari menunjuk ketiga temannya. Mereka lantas tertawa bersama.
Menjelang sore hari, wisatawan mulai memadati setiap sudut Bukit Asah. Kegiatan mereka bermacam-macam. Ada yang memburu sunset seperti Ella dan keempat temannya, memancing ikan, berkencan menikmati pemandangan dengan pasangan, hingga berkemah.
Api Unggun Gratis
Di sudut lain yang berbeda dengan Ella beberapa wisatawan yang akan berkemah terlihat asyik bercengkrama. Mereka duduk di deretan kursi di depan tenda. Sembari menikmati suasana senja mereka mengobrol tentang apa saja. Barangkali soal pekerjaan hingga masalah cinta. Tak lupa mereka memakan dan meminum bekal yang sudah dibawa di atas meja.
Kemah bawa kursi dan meja? Kok bisa? Bagaimana caranya?
Kursi dan meja yang digunakan bukanlah milik wisatawan. Ia adalah salah dua fasilitas yang disediakan Taman Harmoni Bali. Taman Harmoni Bali adalah penyedia wisata kemah manja atau lebih akrab disebut dengan glamour camping (glamping) di bukit Asah. Di dunia travelling, glamping menjadi tren saat ini, tak terkecuali di Bali.
Tak hanya itu, di lokasi perkemahan Taman Harmoni Bali juga menyediakan tenda, matras, bantal, serta hal-hal lainnya yang dibutuhkan saat perkemahan. Lapar? Tak jadi masalah. Taman Harmoni Bali juga menyediakan beberapa fasilitas umum seperti dapur umum, toilet, hingga pos keamaan bagi wisatawan.
Jadi wisatawan tidak perlu repot-repot membawa perlengkapan perkemahan ke lokasi. Mereka hanya tinggal duduk manis menikmati fasilitas-fasilitas ini.
Suasana berkemah kurang asyik tanpa api unggun? Tak perlu khawatir. Taman Harmoni Bali memberikan kayu bakar untuk api unggun, gratis bagi penyewa tenda sedang maupun VIP.
Sore beranjak pulang digantikan malam. Wisatawan-wisatawan tadi bersiap menyalakan api unggun sembari tetap melanjutkan berbincang. Denting gitar terdengar mengalun menemani obrolan melewati malam yang panjang.
Dikelola Desa
Sudah sejak tahun 2000-an, bukit Asah menjadi lokasi perkemahan. “Namun saat itu hanya ada satu atau dua orang saja wisatawan yang berkemah di sini,” ujar Komang Purna atau yang lebih akrab disapa dengan Bagoes, bagian marketing Taman Harmoni Bali.
Pada tahun 2016 Desa Bugbug melalui Badan Pengembangan Pariwisata Desa Adat Bugbug (BP2DAB) yang diprakarsai anak-anak muda memulai proyek pengembangan wisata Bukit Asah dan Pantai Bias Putih, atau yang lebih populer dengan nama Pantai Virgin. Pantai Virgin tentu tidak kalah mempesonanya dengan Bukit Asah.
“Akses menuju ke lokasi wisata Bukit asah dan Pantai Virgin jadi lebih mudah. Dulunya hanya jalan setapak, kini bisa dilewati mobil,” kenang Komang Purna.
Bersamaan dengan itu BP2DAB membentuk Taman Harmoni Bali yang bertugas mengelola wisata perkemahan bukit Asah.
“Dinamakan Taman Harmoni Bali karena dalam pengelolaannya kami mengedepankan keharmonisan. Hal tersebut sejalan dengan falsafah Tri Hita Karana yang kami pegang, yakni keharmonisan hubungan manusia dengan Tuhan, dengan sesama manusia, dan dengan alam,” jelas Komang Purna.
April 2017 wisata perkemahan di Bukit Asah mulai dibuka.
Kini di bumi perkemahan bukit Asah, Taman Harmoni Bali menyediakan 40 tenda berukuran sedang dan 18 tenda VIP. Tenda berukuran sedang kapasitas tampung hingga 4 orang. Sementara tenda VIP daya tampungnya hingga 6 orang.
Harga sewa tenda berukuran sedang adalah Rp 150.000 per-malam, Tenda VIP disewakan dengan harga Rp 300.000 permalam dengan tambahan charge untuk orang kelima dan keenam. Tenda sedang dan VIP tentu memiliki fasilitas berbeda.
Tenda-tenda tersebut sudah berdiri di lokasi perkemahan. Sehingga wisatawan tidak perlu repot-repot memasangya. Mereka hanya tinggal memilih tenda mana yang akan digunakan untuk bermalam.
Memanfaatkan Sosial Media
Dalam mempromosikan potensi pariwisata Desa Bugbug, Taman Harmoni Bali betul-betul memanfaatkan sosial media. Taman Harmoni Bali membuat akun sosial media Instagram, Facebook, hingga website.
Hingga pekan lalu, salah satu postingan Facebook Taman Harmoni Bali yang berisikan promosi glamping dibagikan hingga 4.900 kali dan dikomentari 4.400 kali.
“Melalui sosial media juga membantu kami dalam memasarkan, kan sekarang lagi tren jalan-jalan di kalangan anak-anak muda,” tutur Komang Purna.
Menurut Komang Purna, wisatawan yang berkemah di sini sebagian besar adalah anak-anak muda. Ada juga sebagian yang sudah berkeluarga yang sedang berlibur akhir pekan.
Jika merencanakan berkemah di Bukit Asah, wisatawan bisa membooking tenda jauh-jauh hari melalui akun WhatsApp Taman Harmoni Bali untuk mengantisipasi penuhnya pemesanan. “Terutama untuk hari Sabtu dan Mingggu. Soalnya hampir selalu penuh,” jelas Komang Purna.
Berkemah di Bukit Asah bisa menjadi pilihan tepat untuk menyegarkan pikiran dari rutinitas harian. Pemandangan Bukit Asah adalah pemandangan yang menghipnotis setiap mata yang memandangnya. Ia adalah komposisi sempurna dari rindangnya pepohonan, birunya air laut, dan tingginya tebing-tebing yang mengelilingi. [b]
Catatan: Tulisan ini dimuat pertama kali di Mongabay Indonesia.