• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Monday, June 23, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Menilik Hotel Ramah Lingkungan Mana Earthly Paradise

Bram Wasito by Bram Wasito
1 July 2021
in Kabar Baru, Travel
0 0
0

Kondisi hujan memberkahi acara grand reopening Mana pada Jumat, 25 Juni 2021.

Hanya sesekali hujan berhenti, itu pun hanya beberapa menit. “Cuaca ini sebetulnya bagus untuk tangki kami karena biasanya kami harus mengandalkan air dari sumur kami saat musim kemarau,” tutur Tomohiro Hamakawa. Bersama istrinya, Aska Hamakawa, mereka mendirikan Earth Company sekaligus mengelola eco hotel Mana Earthly Paradise di Desa Sayan, Ubud.

Di pinggir atap bangunan di mana acara grand reopening diadakan terdapat pipa yang langsung mengalirkan air hujan ke tangki bawah tanah. Di sana, air hujan dikumpulkan lalu disaring untuk keperluan hotel. “Air kran kami bisa langsung diminum,” tambah Tomohiro.

Tomohiro kemudian mengajak para hadirin tur keliling hotel yang dimulai dari toilet. “Kloset kami memiliki dua aliran pembuangan,” terang Tomohiro. Dari jauh kloset bermerek Wostman tersebut terlihat seperti kloset duduk pada umumnya, tetapi keberadaan lubang kecil tambahan di dalam mangkuk toilet dapat menghemat penggunaan air secara signifikan.

Saat seseorang duduk di atas kloset tersebut, air seni yang dikeluarkan akan jatuh ke dalam lubang kecil tersebut yang akan dialirkan melalui pipa berbeda dan diolah menjadi pupuk untuk tanaman di Mana. Desain tersebut bak perpaduan antara kloset konvensional dengan uriner. Bedanya, kloset ini lebih ramah bagi semua kalangan mengingat uriner konvensional hanya dapat digunakan dalam kondisi berdiri.

Pupuk di Mana juga didapat dari sampah sisa makanan restoran yang diolah menjadi kompos. Hidangan yang disajikan Mana sendiri berasal dari sumber-sumber pangan lokal untuk meminimalisir emisi yang dihasilkan. “Kami tidak menyajikan daging sapi di sini mempertimbangkan gas buangnya yang terlalu besar,” terang Tomohiro.

Ada dua tipe vila yang ditawarkan yakni vila biasa (satu kamar untuk satu rombongan tamu maksimal 4 orang) dan dorm (berbagi kamar dengan jumlah penginap maksimal 9 orang per kamar). Keberadaan dorm sendiri dapat dikatakan unik jika dibandingkan dengan hotel atau resor lain di Bali karena Mana juga berupaya mengambil ceruk di pangsa wisatawan muda yang lebih sensitif terhadap harga. Tarif dorm ditarik mulai dari Rp220.000,00 per orang per malamnya.

Vila-vila tersebut pun dibuat seramah lingkungan mungkin dan didesain untuk meminimalisir penggunaan listrik. Dinding setiap vila terbuat dari earthbag (karung berisi lumpur) yang dapat bertahan lama. “Konstruksi semua dinding ini sangat singkat, hanya satu bulan,” ungkap Tomohiro. Sementara atap vila terbuat dari bambu dengan pertimbangan tanaman tersebut dapat tumbuh dengan sangat cepat.

“Karena kondisi pandemi, vila dorm sempat kami alihfungsikan untuk taman kanak-kanak,” tutur Tomohiro. Dengan grand reopening ini, Aska dan Tomohiro selanjutnya menargetkan sertifikasi B Corps, sertifikasi independen yang menilai dampak suatu badan usaha terhadap ekonomi yang lebih inklusif dan berkesinambungan, bagi Mana. Mereka berharap Mana dapat menjadi hotel pertama di Asia dengan sertifikasi tersebut. [b]

Tags: TravelUbudWisata
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Bram Wasito

Bram Wasito

Pemburu giveaway, pejalan kaki, pengguna angkutan umum (bilamana memungkinkan)

Related Posts

Melestarikan Tapel Ngandong, Kesenian Unik dari Desa Les Lewat Akses Digital

Kesenian yang Terancam Hilang di Desa Wisata Les

3 January 2025
Ubud Memulai Langkah Menuju Kawasan Rendah Emisi

Ubud Memulai Langkah Menuju Kawasan Rendah Emisi

18 September 2024
Desa Padangtegal  Berdaya dari Mengelola Hutan Wenara

Desa Padangtegal  Berdaya dari Mengelola Hutan Wenara

5 May 2024
Keragaman Topik Kemanusiaan di UWRF 2022

Keragaman Topik Kemanusiaan di UWRF 2022

27 October 2022
Melali ke Ubud? Yuk Singgah di Tujuh Lokasi Ini

Melali ke Ubud? Yuk Singgah di Tujuh Lokasi Ini

22 June 2021
Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

25 January 2021
Next Post

[Laporan Mendalam] Menjaga Asa Sehat Jiwa Raga Saat Pagebluk

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Nikmat Suasana Ngopi di Teba Tengah Kota

Nikmat Suasana Ngopi di Teba Tengah Kota

23 June 2025
Feral Stripes – “Silicon Opera” Distopia dalam Tujuh Babak

Feral Stripes – “Silicon Opera” Distopia dalam Tujuh Babak

22 June 2025
Aksi Bali Mengkritisi Kebijakan Bias Gender dan Tolak RUU TNI

Gerakan Kesadaran Neurodiversitas untuk Keberagaman dan Melawan Stigma

21 June 2025
Inilah Tema Terbanyak di BaleBengong 2024: Alih Fungsi Lahan, Sampah, dan Pilkada

Kampanye Krisis Sampah dengan LUKIS: “Let Us Keep It Sustainable” Festival 2025

20 June 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia