• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Thursday, June 12, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Warisan Kuliner dan Talenta Lokal dalam Ubud Food Festival 2025

I Gusti Ayu Septiari by I Gusti Ayu Septiari
20 May 2025
in Kabar Baru, Kuliner
0 0
0
Konferensi pers Ubud Food Festival 2025

Ubud Food Festival (UFF) kembali diselenggarakan tahun ini dengan tema Heritage yang dalam Bahasa Indonesia berarti warisan dan berarti Tetamian dalam Bahasa Bali. Festival ini akan diselenggarakan selama tiga hari, mulai dari 30 Mei hingga 1 Juni 2025 di Taman Kuliner, Jl. Raya Sanggingan, Ubud, Kabupaten Gianyar.

UFF tahun ini akan menampilkan talenta-talenta lokal Bali di bidang kuliner, mulai dari barista, chef, hingga sommelier. Festival Manager UFF, Dwi Ermayanti menyebutkan bahwa UFF dapat menjadi ruang bagi talenta lokal Bali di bidang kuliner untuk unjuk gigi. Melalui tema Heritage, ia juga menyoroti warisan budaya Bali yang sangat kaya dan masih relevan untuk kehidupan saat ini. 

Ada beragam kegiatan yang dapat ditemukan dalam UFF, mulai dari pop up kuliner, master class, diskusi, demo memasak, serta penampilan musik setiap malam. “Akses ke festival kami itu nanti kami buat gratis,” ujar Erma dalam konferensi pers UFF pada 16 Mei 2025 di Artotel Sanur.

Salah satu pengisi UFF tahun ini adalah Made Masak, aktivis di bidang kuliner dengan teknik meramban atau foraging yang ia tekuni. “Heritage itu tidak statis, tapi hidup,” kata Made Masak memaknai Heritage. 

Meramban merupakan kegiatan memanfaatkan tanaman liar untuk diolah menjadi makanan. Melalui festival ini, Made Masak ingin berbagi pengetahuan meramban yang ia miliki. “Karena pengetahuan yang saya dapat, apa yang saya lakukan itu juga datang dari warisan leluhur. Jadi dari mana sih tahu tanaman ini berfungsi untuk ini, yaitu semua karena kerendahan hati leluhur untuk berbagi fungsi dari tanaman itu,” terang Made Masak.

Ketertarikan Made Masak dalam bidang kuliner berawal dari rasa penasarannya terhadap asal makanan yang ada di atas piring. “Kenapa banyak sekali di piring saya ini semua produk impor? Itu dari situ awal mulanya,” ujar Made Masak. Ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri, padahal banyak sekali sumber makanan yang luar biasa di sekitar kita, bahkan ke teba pun rasanya seperti ke Disneyland karena jumlah tanaman yang tidak ada habisnya untuk dicoba.

“Ternyata tidak perlu jauh-jauh, mulailah dari rumah. Rumah di Bali itu benar-benar luar biasa fungsinya, tidak hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga benar-benar melanjutkan kehidupan,” terang Made Masak. Mulai dari rumah dan teba, Made Masak memaknai hubungan antara manusia dengan alam, hingga akhirnya ia terjun ke dunia kuliner dengan menekuni teknik meramban.

Dalam sesinya di UFF nanti, sebelum demo memasak, Made Masak akan meramban di sekitar Jalan Sanggingan yang ia sebut meramban di kota. Hal ini menjadi tantangan untuk dirinya karena Jalan Sanggingan lebih banyak beton dibandingkan tumbuhan liar.

Selain Made Masak, ada pula mixologist, Bili Wirawan yang akan mengisi UFF dengan keterampilannya di bidang minuman koktail. Sebelumnya, Bili sudah pernah terlibat dalam UFF tahun 2018. Bedanya, kali ini Bili akan lebih memperlihatkan pekerjaannya secara detail di belakang bar.

Sama halnya dengan Made Masak, Bili juga fokus menggunakan bahan-bahan lokal dalam pembuatan koktail. Orang-orang mungkin mengira bahwa koktail bukan budaya Indonesia, bukan juga budaya Bali. Namun, Bili menjelaskan bahwa minuman yang pernah kita minum sebetulnya bisa disebut koktail.

“Contoh simpelnya adalah jamu. Itu ramuan segala macam, kalau di luar itu ditambahin alkohol menjadi koktail. Nah, sebenarnya di luar, penggunaan minuman alkohol itu juga sama untuk pengobatan. Begitu juga dengan kita,” terang Bili. Melalui sesi master class, Bili nantinya akan menampilkan bahan-bahan lokal yang dapat digunakan pada campuran koktail.

Dengan datang ke UFF, pengunjung akan disuguhi makanan dan minuman yang belum pernah dicoba karena biasanya tidak dijual. Bili juga memberikan sedikit bocoran dirinya nanti akan membuat koktail dari durian, bahkan bentuk koktailnya bukan dingin, melainkan panas. “Kalau bicara di dunia bar itu orang-orang sangat menghindari yang namanya durian, baik dari segi bau segala macam,” ungkap Bili.

Berkunjung ke UFF tidak dikenai biaya, tetapi Anda perlu membayar jika ingin mengikuti master class dan beberapa program. Program dan tiket UFF dapat diakses di sini.

sangkarbet journal.stikesaisyogya.ac.id
Tags: masakan lokalmerambanUbud Food FestivalUbud Food festival 2025
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
I Gusti Ayu Septiari

I Gusti Ayu Septiari

Berkutat menjadi jurnalis muda di pers mahasiswa selama masa kuliah. Berkelana dua tahun di Semarang hingga memutuskan untuk kembali pulang ke Bali.

Related Posts

Meramban Tanaman Liar di UFF

Meramban Tanaman Liar di UFF

2 June 2025
Menyajikan Menu Lokal untuk Lidah Internasional

Kosongkan Perutmu! Ubud Food Festival kembali hadir Juni ini

23 May 2022
Sajian Lokal di Ubud Food Festival

Sajian Lokal di Ubud Food Festival

20 April 2018
Tur Kuliner ke Dapur Tahu Dadong Songkeg dan Bubuh Pejeng

Tur Kuliner ke Dapur Tahu Dadong Songkeg dan Bubuh Pejeng

19 April 2018
Inilah Bumbu Baru Kelezatan Ubud Food Festival 2018

Inilah Bumbu Baru Kelezatan Ubud Food Festival 2018

7 February 2018
Ubud Food Fest, Kisah di Balik Sajianmu

Ubud Food Fest, Kisah di Balik Sajianmu

15 May 2017
Next Post
Menghidupkan Jaje Sengait, Melestarikan Pohon Aren Pedawa

Menghidupkan Jaje Sengait, Melestarikan Pohon Aren Pedawa

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Temu Teknologi di Serangan

Temu Teknologi di Serangan

12 June 2025
Gumi Serombotan: Industri Kain Tradisional Melaju, Anak Mudanya Berlayar

Gumi Serombotan: Industri Kain Tradisional Melaju, Anak Mudanya Berlayar

12 June 2025
Kesehatan Gigi dan Mulut Belum Inklusif, Anak Disabilitas Sulit Mengakses

Kesehatan Gigi dan Mulut Belum Inklusif, Anak Disabilitas Sulit Mengakses

11 June 2025
Merespons Minimnya Ruang Seni Publik di Gianyar

Merespons Minimnya Ruang Seni Publik di Gianyar

10 June 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia