Selamat menikmati olahan tempe dan masakan otentik Bali.
Pekan lalu, saya mengunjungi Ubud Food Festival 2018. Selama tiga hari pengunjung dimanjakan dengan aneka sajian dunia. Tapi, makanan Indonesia tetap menjadi bintangnya. Saya pun menelusuri menu lokal di Ubud Food Festival.
Pertama, saya bertemu Benny Santoso, pengusaha muda yang merintis usaha tempe di Bali. Tempe adalah salah satu makanan asli Indonesia dan harganya terjangkau. Benny mengembangkan usaha tempe dengan menggunakan kedelai lokal dan menciptakan produk olahannya, seperti tempe cookies.
Kemudian, saya mengikuti sesi pakar kuliner Ubud, Gusti Nyoman Darta. Dalam sesi tersebut, Darta menyajikan lawar, kuliner khas Bali. Lawar adalah salah satu jenis makanan yang istimewa karena umumnya hanya ditemui saat hari raya. Meskipun, kini lawar bisa dibeli kapan saja.
Terakhir, saya mencicipi makanan otentik Bali pada sesi I Putu Dodik Sumarjana, kepala chef Nusantara by Locavore. Uniknya, mereka menghadirkan resep makanan masa lampau yang sudah mulai jarang ditemukan. Kali ini, mereka menyiapkan rempeyek laron, bebek betutu dan tum bongkol.
Cerita selengkapnya dapat dinikmati pada suara berikut. Ini adalah suara perdana saya untuk BaleBengong. Selamat menyimak!