• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Saturday, May 17, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Uniknya Inovasi Ogoh-ogoh Bergerak Penebel Kaja

I Made Kris Adi Astra by I Made Kris Adi Astra
22 March 2018
in Berita Utama, Budaya, Kabar
0 0
0

 

 

Pengerupukan adalah momen istimewa bagi Sekehe Teruna-Teruni di Bali.

Pada hari yang jatuh sehari sebelum Nyepi Hari itulah anak-anak muda Bali akan menggelar ritual pengusiran bhutakala dibalut seni kreativitas ogoh-ogoh dan riuhnya alunan gemelan beleganjur. Memang nyata, eforia ini sangat bernuansa muda, melimpah gairah seni, mengalir dari sudut ke sudut tanah Bali. Seolah menjadi ajang pembuktian pencapaian berkesenian dan beritual dari suatu Banjar.

Ogoh-ogoh yang dibuat menampilkan sosok seram bertubuh besar atau fragmen cerita dalam kepercayaan Hindu Bali. Sebagaimana layaknya sebuah patung besar, ogoh-ogoh pada umumnya dibuat statis dan kokoh agar dapat diarak keliling desa dengan sedikit “meuyakan” digoyang sana digoyang sini.

Namun, tidak banyak yang tahu, di Banjar Penebel Kaja, Tabanan, ogoh-ogoh dibuat dengan nuansa berbeda. Selain tetap menjaga patron seni Bali dalam perwujudan, ogoh-ogoh dibuat dinamis bergerak.

“Inovasi ini telah kami mulai sejak tahun 1996 yang mana pada mulanya ogoh-ogoh dipasangi komponen elektrik,” terang I Nengah Kesuma Jaya sang arsitek ogoh-ogoh.

Selama 22 tahun berkarya, muncul beragam ide untuk menyempurnakan karya seninya. Mulai dari ogoh-ogoh bersuspensi pada bagian kepala sehingga dapat bergoyang tanpa patah hingga fragmen ritus pengeleyakan di mana Walunateng Dirah dikelilingi tiga orang sisya-nya. Ketiga ogoh-ogoh sisya itu kemudian memutari Walunateng Dirah seolah-olah menari gemulai.

Pada tahun 2018 ini ogoh-ogoh Banjar Penebel Kaja menampilkan fragmen Baruna Murti. Mengisahkan pertempuran antara Hyang Baruna penguasa lautan dan raksasa rakus corah yang menggangu ketentraman. Hyang Baruna dilakonkan menaiki kereta kebesarannya yang ditarik oleh ikan bernama Gajah Mina.

Roda dan ornamen kereta dapat berputar dan diatur kecepatanya. Begitu pula hulu dari senjata trisula yang dibawa Hyang Baruna dapat berputar.

Proses pengerjaan dari sketsa gambar hingga berwujud dan siap diarak adalah proses menarik.

Nengah Kesuma Jaya didukung Gde Putu Kantika Padmana dan Wayan Yogi yang mengerjakan sistem gerak serta I Wayan Yuda Antara untuk detailing process. Mesin genset dipasang sebagai motor utama sistem gerak. Disambungkan dengan kabel sling dan konstruksi gir. Bagian sirip ikan Gajah Mina dirangkai dengan rangka besi yang dikombinasikan dengan karet.

Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, tim kerja memperhatikan betul kekuatan rangka dasarnya. Kekutan kontruksi rangka sangat perlu agar mampu menahan berat beban peralatan.

Tidak meriah rasanya jika pawai ogoh-ogoh tidak diiringi dengan paduan gerak tari dan tabuh gamelan beleganjur. Mekel Ayu, koreografer tari, menterjemahkan tema Baruna Murti menjadi gerak tari lincah dibarengi mantapnya gemelan beleganjur yang ditata oleh Bayu Permana Sentanu, seorang anggota Sekehe Teruna. [b]

Tags: Nyepi 2018Ogoh-ogohTabanan
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
I Made Kris Adi Astra

I Made Kris Adi Astra

Geophysicist a Bali

Related Posts

Perlawanan Kebijakan Politik dalam Karya Seni Ogoh-Ogoh 2025

Perlawanan Kebijakan Politik dalam Karya Seni Ogoh-Ogoh 2025

4 April 2025
Enam Ogoh-Ogoh Ini Angkat Isu Sosial di Bali

Enam Ogoh-Ogoh Ini Angkat Isu Sosial di Bali

30 March 2025
Dampak Pandemi COVID-19 di Desa Angkah

Dampak Pandemi COVID-19 di Desa Angkah

1 June 2020
BATI, Rumah Belajar Teknologi Sederhana

BATI, Rumah Belajar Teknologi Sederhana

17 September 2019
Wahyu Diatmika, Kaki Lumpuh, Tegak Menjadi Pengusaha

Wahyu Diatmika, Kaki Lumpuh, Tegak Menjadi Pengusaha

28 July 2019

Nasib Jatiluwih setelah Menjadi Warisan Budaya Dunia

19 July 2019
Next Post
Unik, Tradisi Nikah Massal di Desa Pengotan

Unik, Tradisi Nikah Massal di Desa Pengotan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

POV: Remaja Jompo Cek Kesehatan Gratis Menjelang Ulang Tahun

POV: Remaja Jompo Cek Kesehatan Gratis Menjelang Ulang Tahun

16 May 2025
Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam, Penculikan Perempuan Berkedok Adat

Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam, Penculikan Perempuan Berkedok Adat

15 May 2025
Jumlah Perawat di Panti Jompo Masih Minim

Jumlah Perawat di Panti Jompo Masih Minim

14 May 2025
Ingin Mulai Transisi Energi? Coba Model EBT Ini

Ingin Mulai Transisi Energi? Coba Model EBT Ini

13 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia