• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Monday, May 12, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Budaya

Perlawanan Kebijakan Politik dalam Karya Seni Ogoh-Ogoh 2025

I Gusti Ayu Septiari by I Gusti Ayu Septiari
4 April 2025
in Budaya, Kabar Baru, Opini
0 0
0

Melanjutkan tulisan Enam Ogoh-Ogoh Ini Angkat Isu Sosial di Bali, saya mencoba merangkum ogoh-ogoh yang mengangkat isu politik, terutama yang didasarkan pada isu di dunia nyata. Namun, ternyata tidak banyak ogoh-ogoh yang berani menyinggung politik di Indonesia. Isu politik sendiri merujuk pada topik yang berkaitan dengan pemerintahan, negara, atau hubungan antara pihak yang berkuasa dengan masyarakat.

Pada tahun 2018-2019 larangan ogoh-ogoh bertema politik sangat gencar dilakukan oleh pemerintah, mengingat tahun tersebut merupakan tahun pemilu. Ogoh-ogoh yang diperbolehkan hanya berupa raksasa atau buta kala. Dilansir dari NusaBali, Ketua Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Buleleng menyebutkan bahwa sesuai fungsinya ogoh-ogoh digunakan untuk menetralisir atau melebur buta kala (energi negatif) saat Nyepi.

Padahal, tahun-tahun sebelumnya sangat banyak ogoh-ogoh yang memiliki rupa tokoh politik sebagai lambang energi negatif. Komang Tenaya merupakan salah satu seniman ogoh-ogoh yang kerap membuat ogoh-ogoh koruptor sejak tahun 2011. 

Dilansir dari Kompas.com, pada tahun 2011 Tenaya membuat ogoh-ogoh Gayus Tambunan, mantan pegawai pajak yang ditemukan berlibur ke Bali saat masa tahanan. Pada tahun 2012, Tenaya membuat ogoh-ogoh Angelina Sondakh, artis sekaligus politikus yang terjerat kasus korupsi dan suap terkait pembahasan anggaran proyek Wisma Atlet Palembang.

Sayangnya, saat ini sedikit seniman seperti Tenaya yang berani mengangkat permasalahan politik melalui ogoh-ogoh. Meski begitu, ada beberapa ogoh-ogoh yang kami temukan mengangkat isu politik di masyarakat. Ada yang menggambarkannya melalui bentuk fisik, ada pula yang memberikan gambaran melalui cerita di baliknya.

Tikus Kantor Kala Oplosan Pertamini

Ogoh-ogoh tikus kantor. Sumber foto: Instagram agungparameswara

Meski kecil bentuknya, ogoh-ogoh ini menarik perhatian masyarakat dan sempat viral ketika diarak di kawasan Catur Muka Denpasar. Ogoh-ogoh ini memiliki rupa tikus yang mengenakan jas dan dasi. Di tangan kanannya, tikus tersebut memegang corong bensin, sedangkan tangan kiri memegang koper yang berisi uang. Di bawah kakinya pun berserakan uang.

Di bagian depan terdapat tulisan Ogoh-Ogoh Tikus Kantor Kala Oplosan Pertamini Koruptor. Ogoh-ogoh ini menyinggung kasus korupsi Pertamina dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang. Kasus ini pertama kali terungkap karena keluhan masyarakat di beberapa daerah terkait buruknya kualitas produk Pertamax di Pertamina. Usut punya usut, Kejaksaan Agung menemukan adanya praktik pengoplosan dalam produksi Pertamax dengan Pertalite.

Kasus tersebut menimbulkan kekecewaan masyarakat, bahkan masyarakat di beberapa daerah memilih beralih dari produk Pertamina ke produk lainnya. Ogoh-ogoh tikus kantor seperti cerminan lagu Tikus-Tikus Kantor oleh Iwan Fals yang digunakan sebagai kritik sosial kepada para koruptor dan penegak hukum.

Lempas Dening Awig

Ogoh-ogoh Lempas Dening Awig

Dari rupanya tidak terlihat kritik yang disampaikan. Namun, cerita yang disampaikan ketika parade ogoh-ogoh ternyata memuat kritik terhadap pemimpin yang tengah berkuasa. Lempas Dening Awig memiliki makna ingkar terhadap awig-awig atau peraturan yang berlaku. Ogoh-ogoh ini dibawakan oleh STT Canti Bhuana, Desa Adat Kekeran, Desa Angantaka, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

Awig-awig merupakan aturan atau norma hukum adat yang dibuat untuk ditaati masyarakat desa adat di Bali. Aturan ini berfungsi untuk mengatur kehidupan dan menciptakan ketertiban, ketentraman, dan kedamaian.

Dalam penampilannya ditunjukkan dua pemuda yang berbelanja di sebuah tempat, tetapi tidak membayar. Masyarakat pun melaporkan kejadian tersebut kepada pimpinan desa. Namun, pimpinan desa malah membiarkan hal tersebut. Akibat kekecewaan masyarakat terhadap perilaku pemimpinnya, masyarakat pun berbondong-bondong melakukan pencurian. 

Pesan yang ingin disampaikan melalui ogoh-ogoh ini adalah ketika peraturan tidak dijalankan sebagaimana mestinya, maka akan timbul kekacauan. Ogoh-ogoh ini mencerminkan sikap pemimpin yang tutup mata ketika bawahannya melakukan korupsi.

Politik Pembodohan

Ogoh-ogoh Nyarub. Sumber foro: Instagram cuk_panjull

Ogoh-ogoh dari STT Mekar Jaya, Banjar Paang Kelod, Desa Penatih, Kecamatan Denpasar Timur ini memiliki keunikan sendiri karena terinspirasi dari novel masyur 1984 karya George Orwell. Ogoh-ogoh ini dinamai Nyarub, yaitu praktik melawan aturan demi memperoleh keuntungan pribadi. Sifat ini digambarkan melalui rupa seorang raja raksasa yang merusak manusia. Raksasa mewakili hawa nafsu terhadap kekuasaan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kejahatan.

Novel 1984 sendiri mengangkat tentang politik pembodohan atau ignorance is strength, yaitu ketidaktahuan adalah kekuatan. Berdasarkan sinopsis yang disampaikan STT Mekar Jaya, prinsip politik tersebut menyatakan bahwa pemerintah tirani dapat bertahan lebih lama. 

Dalam politik seperti itu, masyarakat dibiarkan tidak terdidik dan tidak kritis agar mudah dikendalikan. Sejarah menunjukkan banyak rezim otoriter yang menerapkan strategi pembatasan pendidikan, pembatasan akses informasi, dan hegemoni media untuk menciptakan pembodohan masyarakat. 1984 tidak hanya menunjukkan kekuasaan pemerintah atas media, tetapi juga terhadap sejarah. Sejarah diubah sedemikian rupa demi keuntungan penguasa. Tidak dapat dipungkiri Indonesia juga memiliki pemimpin serupa yang menjalankan praktik politik pembodohan tersebut, baik di masa lalu maupun di masa kini.

vanujacoffee.com kampungbet
Tags: ngerupukOgoh-ogohogoh-ogoh isu politikogoh-ogoh koruptor
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
I Gusti Ayu Septiari

I Gusti Ayu Septiari

Berkutat menjadi jurnalis muda di pers mahasiswa selama masa kuliah. Berkelana dua tahun di Semarang hingga memutuskan untuk kembali pulang ke Bali.

Related Posts

Enam Ogoh-Ogoh Ini Angkat Isu Sosial di Bali

Enam Ogoh-Ogoh Ini Angkat Isu Sosial di Bali

30 March 2025
Nyepi di Bali: Antara Banyaknya Sampah vs Penurunan Polusi

Uniknya Inovasi Ogoh-ogoh Bergerak Penebel Kaja

22 March 2018
Merayakan Kemenangan dengan Parade Ogoh-Ogoh

Merayakan Kemenangan dengan Parade Ogoh-Ogoh

10 March 2018

Surat Edaran Terkait Pengarakan Ogoh-ogoh

25 January 2014
Nyepi Kasa di Desa Buahan Gianyar

Nyepi Kasa di Desa Buahan Gianyar

9 July 2013
Aneka Rupa Ogoh-Ogoh Kota Denpasar

Aneka Rupa Ogoh-Ogoh Kota Denpasar

3 March 2013
Next Post
Apa yang Terjadi pada Gerakan Sosial di Bali Masa Lalu dan Masa Kini?

Apa yang Terjadi pada Gerakan Sosial di Bali Masa Lalu dan Masa Kini?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

matan AI

Intelektual Blangko

11 May 2025
Merawat Kreativitas dan Kebebasan Berpikir Anak Muda Melalui Muruk dan Nutur

Merawat Kreativitas dan Kebebasan Berpikir Anak Muda Melalui Muruk dan Nutur

10 May 2025
Jangan Panik, Lakukan Ini Ketika Terjadi Pemadaman Listrik

Jangan Panik, Lakukan Ini Ketika Terjadi Pemadaman Listrik

9 May 2025
KB Krama Bali Bebankan Perempuan Secara Fisik dan Mental

KB Krama Bali Bebankan Perempuan Secara Fisik dan Mental

9 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia