OGOH-OGOH. Seorang warga Desa Buahan melintas di depan Ogoh-ogoh yang akan dibawa keliling desa pada sore hari untuk Pengerupukan yang dilaksanakan satu hari sebelum Nyepi Kasa.
Dalam sejarah dunia, mungkin baru Pulau Bali yang bisa menutup aksesnya selama satu hari pada perayaan Nyepi.
Hari ini juga akhirnya diakui dan dijadikan hari libur nasional. Banyak pujian karena berhasil menghemat entah berapa ratus ribu atau jutaan watt listrik yang banyak dihabiskan oleh hotel-hotel di Bali Selatan. Yeah.. industri, Bro..
Sebagai orang Bali yang besar di pinggiran Ibukota Jekardah, akhirnya baru tahun 2013 ini menyaksikan keunikan yang ada di Desa Buahan, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar dengan Nyepi Kasa nya. Tahun ini jatuh pada 8 Juli 2013 lalu.
BANTEN. Perempuan Desa Buahan, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Bali bekerja sama membuat banten atau persembahan untuk “Jorogan”. Ini merupakan salah satu proses upacara yang diikuti para perempuan dengan berebut banten atau persembahan yang sudah selesai dihaturkan.BANTEN. Warga Desa Buahan, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar mempersembahkan satu anak sapi yang sebelumnya ditusuk tubuhnya dan dibiarkan berjalan keliling desa dengan darahnya yang menetes. Mereka percaya dengan persembahan itu bisa memberikan kesuburan bagi desa.CUNDANG. “Be Cundang” orang Bali menyebutnya seperti itu untuk ayam aduan yang sudah kalah.
Nyepi Kasa berbeda dengan Nyepi yang umum dikenal. Karena hanya dilaksanakan secara lokal di satu desa saja. Untuk ini mereka harus menutup jalan utama desa yang sehari-harinya digunakan sebagai akses warga yang ingin menuju Kintamani.
Sejarahnya, pada suatu masa di zaman dulu kala Desa Buahan mengalami grubug. Banyak warganya yang meninggal, tiba-tiba sakit tanpa sebab yang jelas dan hal buruk lainnya. Warga berinisiatif meminta pertolongan pada Dewa dan singkat cerita doa mereka dikabulkan. Desa Buahan terbebas dari bencana. Tapi sebagai gantinya, mereka harus melaksanakan Nyepi Kasa setiap bulan pertama dalam sistem kalender Bali. Kasa berarti pertama dalam bahasa Bali.
Warga diharapkan melaksanakan Catur Brata Penyepian, yang berarti tidak menghidupkan api, tidak bepergian, tidak bersenang-senang dan tidak bekerja. Tapi warga masih dimaklumi saat memakai kendaraan saat mengantar kerabatnya yang sakit, atau berjalan kaki keluar rumah untuk yang sekolahnya diluar desa. Meskipun di luar itu masih ada beberapa warga yang berjalan-jalan keluar rumah
JOROGAN. Keunikan tradisi Nyepi Kasa yang dilakukan satu hari sebelum perayaan Nyepi, yaitu pada 7 Juli 2013. Perempuan desa di sore hari berlomba-lomba mendapatkan banten atau persembahan yang sudah disembahyangi oleh Pemangku/ Pendeta.PENGERUPUKAN. Pawai Ogoh-ogoh yang dipikul oleh laki-laki desa dengan mengelilingi Desa Buahan sebanyak tiga kali. Menurut kepercayaan, patung berwujud menyeramkan ini bisa mengusir hal-hal buruk yang ada di desa.
Keunikan Nyepi Kasa ini justru terjadi pada upacara yang berlangsung sehari sebelumnya, pada 7 Juli 2013 saat Tilem. Mereka memulainya sekitar jam 7 pagi dengan memepersembahkan satu anak sapi yang dibiarkan berjalan sambil ditusuk tubuhnya. Sapi itu meneteskan darah sepanjang perjalanan. Daging dari godel atau anak sapi ini nantinya akan dibagi-bagikan pada sekitar 345 kepala keluarga Desa Buahan.
Upacara unik berlanjut pada sore hari sekitar pukul 5 di Pura Dalem Jemeng, Desa Buahan. Upacara ini bernama Jorogan, yaitu saling dorong mendorong berebut banten. Sambil menanti upacara dimulai, warga biasanya membawa ayam aduan mereka untuk bermain di arena yang berada di salah satu bale besar didalam Pura Dalem.
Beberapa Pemangku mulai datang, menyiapkan banten dan mantra-mantra untuk upacara. Mereka memimpin persembahyangan, diikuti puluhan perempuan usia remaja hingga paruh baya yang antusias menunggu “Jorogan”.
Belum selesai Pemangku memercikkan tirta sebagai tanda persembahyangan usai, beberapa dari mereka sudah mengambil posisi strategis. Tidak lama, mereka berhamburan, saling mendorong, berdesakan tapi juga tertawa meski kondisinya terhimpit atau hanya mendapat potongan kecil banten.
NYEPI KASA. Warga Desa Buahan, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar menutup jalan masuk ke desanya karena sedang melaksanakan Nyepi Kasa pada 8 Juli 2013. Nyepi Kasa merupakan tradisi turun temurun Desa Buahan yang dilaksanakan pada bulan pertama (Kasa) dalam sistem kalender Bali agar desa terhindar dari bencana.PECALANG. Nyoman Rame, salah satu pecalang/ keamanan desa yang bertugas mengamankan Desa Buahan pada Nyepi Kasa 8 Juli 2013. Hanya Pecalang yang diperbolehkan berjalan-jalan saat Nyepi Kasa karena menjalankan tugas.DESA BUAHAN. Suasana Desa Buahan di Payangan, Kabupaten Gianyar saat Nyepi Kasa.NYEPI KASA. Warga menghentikan aktifitasnya sementara. Nyepi Kasa merupakan tradisi turun temurun Desa Buahan yang dilaksanakan pada bulan pertama (Kasa) dalam sistem kalender Bali agar desa terhindar dari bencana.LIBUR. Pekerja kasar yang biasa memindahkan pasir ke truk juga ikut libur merayakan Nyepi Kasa di Desa Buahan, Gianyar.DAPUR. Dapur tradisional tidak beroperasi selama 12 jam saat perayaan Nyepi Kasa di Desa Buahan. Salah satu pantangan dalam merayakan Nyepi adalah dengan tidak menyalakan api.LIBUR SEKOLAH. Sekolah SMP PGRI 8 yang ada di Desa Buahan juga diliburkan karena merayakan Nyepi Kasa. Saat Nyepi, warga diharapkan mengikuti Catur Brata Penyepian, yaitu tidak menyalakan api, tidak bekerja, tidak bepergian dan tidak bersenang-senang.PULANG SEKOLAH. Meski perayaan Nyepi hanya untuk warga Desa Buahan, tapi yang bersekolah di desa lain masih dimaklumi untuk keluar rumah dengan berjalan kaki menuju sekolahnya.BERKELILING. Pecalang mengecek jalanan di Desa Buahan. Masih ada beberapa warga yang keluar rumah dan dimaklumi jika masih sekitar pekarangan rumahnya.NYEPI KASA. Warga bersama pecalang/ keamanan desa berjaga di perbatasan desa agar tidak ada kendaraan yang melintas masuk ke dalam desa saat perayaan Nyepi Kasa pada 8 Juli 2013. Nyepi Kasa merupakan tradisi turun temurun Desa Buahan yang dilaksanakan pada bulan pertama (Kasa) dalam sistem kalender Bali agar desa terhindar dari bencana.BARIKADE. Pecalang membuat barikade dari bambu dan kendaraap bermotor agar tidak ada kendaraan dari desa sebelah yang melintas.
Setelah 12 jam yang dimulai sekitar pukul 6 pagi sampai akhirnya terlihat bintang di langit, sekitar pukul 7 barulah Nyepi Kasa ini selesai. Barikade yang dipasang di batas desa mulai dibuka dan kegiatan desa berjalan normal kembali. [b]