• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Saturday, November 8, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Budaya

The Living End Guncang Kuta

Putu Adi Susanta by Putu Adi Susanta
6 November 2010
in Budaya, Kabar Baru
0 0
2

Teks Putu Adi Susanta, Foto Flickr

The Living End, grup band beraliran Rockabilly dari Australia sukses mengguncang Kuta Sabtu malam pekan lalu.

Lalu lintas jalan by pass Ngurah Rai Kuta-Tuban terutama di depan Boshe VVIP Club Bali mendadak macet. Pasalnya band rockabilly tersohor sejagad raya The Living End tampil mengguncang panggung club malam yang baru berdiri kurang dari enam bulan ini.

Band Trio asal kota Melbourne, negara bagian Victoria, Australia ini tampil bersama The SIGIT, band Rock asal Bandung, dan Superman Is Dead, band Punk Rock lokal Bali yang telah sukses go nasional dan menjadi kebanggaan rakyat Bali.

The Living End malam itu tampil lengkap. Chris Cheney Gitar Vocal, Scott Owen Standing Bass Backing Vocal, dan Andy Strachan Drums Backing Vocal, tak henti-henti mengoyang pengunjung yang memadati arena.

Tampil penuh energi selama kurang lebih 1,5 jam The Living End total membawakan lebih dari 15 lagu. Lagu Roll On, Uncle Harry, Prisoner of Society, All Torn Down, Who’s Gonna Save Us, West End riot, Second Solution hingga What’s On Your Radio mengalir lancar. Mereka juga menyanyikan tembang lain termasuk juga satu tembang baru yang belum rilis. Chris mengatakan tembang ini sebagai hadiah untuk seluruh penonton yang telah membuat suasana konser tampak meriah dan semangat.

Selain The Living End, The SIGIT juga unjuk gigi tampil diurutan kedua setelah Superman Is Dead. Penampilan band rock asal Bandung ini cukup memanaskan suasana terutama atraksi sang gitaris diakhir acara yang menyayat gitarnya ke bibir panggung sehingga menghasilkan suara sedemikian rupa. Lalu, dia mengakhirinya dengan membuang begitu saja dawai senar enam itu. Aplause penonton membahana diselingi riuh teriakan bak kesetanan.

Lain lagi atraksi sang vokalis yang berguling-guling saat mencabik senar serta sempat terjun dari panggung atas ke bawah sembari jari masih memainkan melodi, membuat animo penonton semakin panas. Gahar, Kang!

Konser sendiri dibuka oleh penampilan Superman Is Dead pukul 20.00 tepat. Saya sendiri telat 30 menit sehingga tidak sempat menonton aksi SID dari awal. Ketika saya datang Jerinx sedang berakustik solo memainkan lagu Lady Rose. “Jika Kami Bersama” dimainkan Bobby Cool Cs sebagai tembang pamungkas mengakhiri penampilan mereka selama satu jam.

Menonton ketiga band ini ibarat memuaskaan nafsu menonton konser musik selama setahun. Cukup sekali menonton cukup sudah tidak menonton konser lagi selama setahun. Lebay? Bolehlah dibilang begitu, yang jelas permainan ketiga band ini betul-betul prima, rapi, bersih dan sangat gahar. Betul-betul ultimate stress release. [b]

Tags: KonserKutaMusikThe Living End
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Putu Adi Susanta

Putu Adi Susanta

Pegawai RS, Tamat Ergonomi, Fisika dan Radiografi, Hobi Baca, Tulis, Musik

Related Posts

Sandrayati - arise*

Sandrayati Rilis ‘Arise’, Single Jelang Album Baru ‘INHABIT’

3 August 2025
Perjalanan Penyanyi Bali Legendaris Dealot

Perjalanan Penyanyi Bali Legendaris Dealot

17 June 2025
Gede Robi dan Segala Daya Mainstreaming Isu Lingkungan

Gede Robi dan Segala Daya Mainstreaming Isu Lingkungan

29 June 2024
Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

13 September 2023
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

4 September 2023
Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

3 September 2023
Next Post

Mahasiswa dan Pelajar juga Peduli Tata Kota

Comments 2

  1. lecir says:
    15 years ago

    wah, tulisannya keren bli. tp foto yg dipake kok gak foto yg di Boshe?

    Reply
  2. Payabo says:
    14 years ago

    Kebetulan saya suka dengan semua pengisi acara tersebut diatas… Sejak SMP (10 tahun yg lalu) saya sudah mendengar lagu2 dari The Living End, SID, dan SIGIT (nyusul)… Memang mantap top markotop pokoknya…

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

7 November 2025
Ini Cerita Arsa, Remaja Rasa Anak-anak

Pengalaman Orang Tua dengan Anak Neurodiversitas

6 November 2025
BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

6 November 2025
Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

5 November 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia