Lege liang keneh beline
Keto masih bli di keneh tiange
Kije jani adi melali
Tiang kal milu kije keneh beli
Tidak asing dengan lirik lagu di atas? Siapa penyanyi yang terpikirkan olehmu ketika melihat lirik lagu tersebut?

Lirik di atas merupakan reff dari lagu Mejanji Di Jalan yang diciptakan oleh Dealot. Dealot menumbuhkan kegemaran bermusiknya sejak tinggal di asrama tunanetra, Yayasan Dria Raba, pada tahun 1980-an. Saat itu ia berusia 14 tahun dan aktif memainkan alat musik, seperti bas dan organ.
“Dulu sih sebetulnya sudah senang nyanyi, cuma kesempatan waktu tinggal di asrama itu, terlalu banyak penyanyi di situ. Jadi sayang yang nggak sempat muncul,” tutur Dealot sembari tertawa ketika ditanya awal karirnya sebagai penyanyi. Suaranya mulai ia bawakan ke umum pada tahun 1987, saat tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Pendidikannya berhenti di SMP karena keterbatasan dana melanjutkan sekolah. Idealismenya di dunia seni pun membuatnya berani menulis lirik lagu dan mengubahnya menjadi sebuah lagu. “Sambil belajar menciptakan lagu dan mencoba adu vokal yang pas-pasan,” ujar Dealot.
Di awal karirnya, ia lebih banyak menyanyikan lagu ciptaannya sendiri. Ia menyebut bahwa idealisme yang ia miliki malah menghalanginya untuk terkenal. “Waktu jadi penyanyi, ciptaan tiang (saya) itu harus lebih muncul. Nah, itu sesuatu yang salah sebetulnya. Kita harus memilih lagu siapa pun itu yang penting bagus didengar oleh banyak orang,” imbuhnya.
Akhirnya, kaset audio Dealot hanya terjual dalam jumlah yang sedikit. Belajar dari kesalahannya, ia mulai menyanyikan dan mempelajari lagu penyanyi lain. Saat itu, Dealot bisa melihat kekurangan dari lagunya dan jenis lagu yang diminati masyarakat.
Tahun 1995 nama Dealot mulai melejit, lagu-lagunya mulai banyak didengarkan dan diputar di radio. Lagu Nyoman Winanti yang direkam di Maharani Record merupakan lagu yang membuat namanya melejit. Ada pula lagu Legu Galak-Galak dan Mejanji Di Jalan yang dirilis pada tahun 2000. “Lagu wajib tiang (saya),” ujar Dealot menyebutkan Legu Galak-Galak sebagai lagu yang wajib ia nyanyikan di setiap penampilan.
Selama 30 tahun lebih berkarir, Dealot merasakan banyak perubahan, terutama seiring berkembangnya teknologi. Ketika kaset dan CD lebih banyak disalin secara ilegal, saat itu pula ia lebih jarang ke studio untuk rekaman. Akhirnya, pada tahun 2019, Dealot mulai mengenal Youtube. “Itu pun karena Nosstress yang mendorong saya. Milu megending di channel tiang (saya) kolaborasi Legu Galak-Galak,” ungkap Dealot.
Setelah kanal Youtube dibuat, Dealot rehat sejenak karena tidak memahami pola publikasi di aplikasi tersebut. Namun, perlahan demi perlahan ia belajar sendiri dan mulai mengisi kembali kanal Youtubenya dengan lagu-lagu lawas ciptaannya maupun lagu-lagu baru bernada pop dan country.
Malam itu di kediamannya, Dealot bersama seorang penyanyi muda, Ayuana, beradu vokal. Dealot memainkan keyboard, sedangkan vokal Ayuana mengiringi nada yang diciptakan oleh Dealot. Ayuana, Dealot, dan Bobby akan berkolaborasi di Anugerah Jurnalisme Warga 2025 yang diselenggarakan pada 28 Juni 2025. Vokal mereka dapat disaksikan di penghujung acara.
sangkarbet sangkarbet sangkarbet sangkarbet kampungbet










