• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Monday, May 12, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Budaya

Pameran Visual Bol Brutu Yogyakarta

Redaksi BaleBengong by Redaksi BaleBengong
7 February 2016
in Budaya, Kabar Baru
0 0
0

Pameran Karya Bol Brutu

Gerombolan Pemburu Batu akan berpameran bersama di Bentara Budaya Bali.

Kelompok kreator lintas bidang yang menyebut diri Gerombolan Pemburu Batu (Bol Brutu) tersebut akan mengetengahkan karya-karya visual yang selama ini termarjinalkan.

Pembukaan pameran bertajuk “Abhayagiri: Situs-Situs Marginal di Pegunungan”akan dilakukan Minggu petang ini di Bentara Budaya Bali (BBB), Jl. Prof. Ida Bagus Mantra No. 88A, Ketewel.

Kelompok Bol Brutu asal Yogyakarta ini terdiri dari perupa, akademisi, peneliti, pengamat sosial budaya. Mereka antara lain Kris Budiman, Putu Sutawijaya, Apriadi Ujiarso, Boen Mada, Cuk Riomandha, Darwi Made, Edy Hamzah, Ida Fitri, Linggar Saputra Wayan, Ninuk Retno Raras, Nur Cahyati Wahyuni, Vembri Waluyas, Wahyu Wiedy Aditantra.

Menurut Kris Budiman, dalam tulisannya, marginalitas dapat dibatasi di sini sebagai kondisi petilasan yang relatif masih terpinggirkan atau tersingkirkan. Dimensi spasialnya terutama dilihat dari lokasinya yang relatif masih sulit dijangkau atau jaraknya yang jauh dari pusat, entah itu pusat ekonomi, politis, ataupun pusat-pusat perkembangan arus-utama yang lain.

“Pameran ini merupakan sebuah upaya untuk mengapresiasi situs-situs purbakala yang termarjinalkan dan belum mendapatkan apresiasi semestinya,” ungkap akademisi Universitas Gadjah Mada ini.

Situs-situs dari zaman klasik (Abad VIII-XV) menjadi fokus pameran kali ini. Adapun karya-karya visual Bol Brutu tentang situs-situs marginal tersebut dapat dinikmati oleh umum hingga 20 Februari 2016 mendatang.

Tajuk “Abhayagiri”, yang bermakna ‘gunung atau bukit yang damai’, meminjam nama Situs Ratu Boko di Yogyakarta—sebagaimana disebutkan dalam sebuah prasasti bertarikh 792 M yang mengungkap peristiwa pembangunan sebuah bangunan suci di atas bukit, Abhayagiri Vihara, oleh Rakai Panangkaran.

Dengan demikian, frasa selengkapnya dapat dimaknai sebagai ‘vihara di atas bukit yang damai, bebas dari bahaya’.

Melalui logika metonimik, substansi vihara ini dapat kita ganti dengan candi atau situs kepurbakalaan; sementara giri, tepatnya: abhayagiri, di sini mewakili kawasan atau suasana pegunungan.

“Abhayagiri” bukanlah eksibisi perdana dari kelompok yang didirikan oleh Kris Budiman, Cuk Riomandha, Ery Jabo dan Putu Sutawijaya ini, sebelumnya Bol Brutu telah menyelenggarakan berbagai pameran seperti How Brutu Are You, Bergana Boleh Saja yang digelar di berbagai kota. Kelompok ini juga sempat merilis buku bertajuk Arca dan How Brutu Are You.

Menurut Putu Aryastawa, penanggungjawab teknis pameran BBB, pameran ini senapas dengan semangat kuratorial Bentara Budaya yang memberi ruang kepada seni-seni atau program kultural klasik, tradisi maupun modern yang “terpinggirkan” atau belum memperoleh apresiasi serta publikasi semestinya.

“Pameran oleh Bol Brutu termasuk dalam kelompok seni yang selama ini belum mendapat apresiasi tersebut,“ ungkapnya. [b]

Tags: AgendaBentara Budaya BaliSeni
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Redaksi BaleBengong

Redaksi BaleBengong

Menerima semua informasi tentang Bali. Teks, foto, video, atau apa saja yang bisa dibagi kepada warga. Untuk berkirim informasi silakan email ke kabar@balebengong.id

Related Posts

Melestarikan Tapel Ngandong, Kesenian Unik dari Desa Les Lewat Akses Digital

Kesenian yang Terancam Hilang di Desa Wisata Les

3 January 2025
Sang Gunung Menyerahkan Jejaknya ke Laut, Alternatif Pengarsipan Sejarah

Sang Gunung Menyerahkan Jejaknya ke Laut, Alternatif Pengarsipan Sejarah

22 August 2023
Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

14 July 2023
Cerita Rasa

Cerita Rasa Festival: Rintisan Festival Desa di Jembrana

6 August 2022
In Jazz We Trust, Perayaan Jazz secara Hibrida

In Jazz We Trust, Perayaan Jazz secara Hibrida

29 April 2021
Jalan Terjal Kedaulatan Benih bagi Petani

Jalan Terjal Kedaulatan Benih bagi Petani

18 March 2021
Next Post
Telinga Kami Datang untuk Mendengar Musik

Telinga Kami Datang untuk Mendengar Musik

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

matan AI

Intelektual Blangko

11 May 2025
Merawat Kreativitas dan Kebebasan Berpikir Anak Muda Melalui Muruk dan Nutur

Merawat Kreativitas dan Kebebasan Berpikir Anak Muda Melalui Muruk dan Nutur

10 May 2025
Jangan Panik, Lakukan Ini Ketika Terjadi Pemadaman Listrik

Jangan Panik, Lakukan Ini Ketika Terjadi Pemadaman Listrik

9 May 2025
KB Krama Bali Bebankan Perempuan Secara Fisik dan Mental

KB Krama Bali Bebankan Perempuan Secara Fisik dan Mental

9 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia