Dari desa di pinggiran Danau Batur, Kintamani, gadis penyandang cacat (difabel) membuat baju tradisional untuk ikon global, Barbie.
Gadis 19 tahun tersebut, Putu Restiti, tinggal di Banjar Yeh Panas, Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Dari Penelokan, lokasi di mana wisatawan biasa menikmati pemandangan danau dan gunung Batur, perlu waktu sekitar 30 menit ke desa Restiti. Jalanan menurun dan berkelok-kelok.
Restiti tinggal dengan ibu dan empat saudara perempuannya. Tidak ada laki-laki di rumah kecil mereka. Ayah kandung mereka memilih tinggal dengan istri mudanya di desa berbeda.
Ibu Restiti, Jero Widiyani, 37 tahun, sudah bekerja sebagai penjahit sejak delapan tahun lalu. Restiti, anak pertamanya, sesekali membantu memasang hiasan atau kancing untuk kebaya jahitannya. Karena sering membantu ibuna itu, Restiti terbiasa memasang benda-benda kecil untuk keperluannya sendiri.
Sejak tiga tahun lalu, Restiti mulai menjahit kebaya sendiri untuk bonekanya. Dia mengaku saat itu terpaksa menjahit kebaya sendiri karena terpaksa. “Waktu itu aku harus memerbaiki baju boneka yang robek,” katanya.
Setelah memperbaiki baju untuk bonekanya sendiri, Restiti mulai terbiasa menjahit sendiri. Tak hanya rok untuk boneka tapi juga kebaya. Dia menjahit kebaya menggunakan kain sisa ibunya.
Begitu pula Sabtu Desember lalu. Sambil duduk lesehan di lantai rumahnya yang beralas tikar plastik, dia menjahit baju untuk Barbie.
Proses pembuatan baju itu sendiri sederhana. Untuk membuat rok, Restiti hanya memasang kain di tubuh boneka. Lalu, dia memotong kain tersebut mengikuti bentuk tubuh boneka. Selama menggunting kain itu, dia tetap menggigit jarum. “Biar jarumnya tidak hilang kalau ditaruh sembarangan,” jawabnya.
Setelah memotong kain sesuai ukuran boneka, dia akan menjahit kain tersebut untuk lengan, badan, dan tali rok.
Untuk tiap rok yang dibuatnya, Restiti tidak belajar secara formal dari sekolah atau jelas. Dia mengaku hanya menggunakan feeling. Model baju yang dia buat, katanya, hanya meniru dari selebritis yang ada di TV lewat infotainmen ataupun sinetron. “Setelah melihat artis di TV, aku membuat model pakaiannya,” ujar Restiti.
Proses pembuatan kebaya sedikit berbeda. Restiti menggunakan mal atau pola dari kertas yang digunting berdasarkan bentuk boneka. Dia lalu menggunting mengikuti bentuk mal itu.
Untuk satu kebaya, Restiti menjahit tiga bagain, kebaya di atas, kamen untuk di bawah, serta selendang. Dalam sehari, dia bisa menjahit setidaknya dua rok atau kebaya.
Ketika pertama kali membuat rok atau kebaya tersebut, Restiti hanya menyimpannya di rumah. Kalau sudah banyak, ibunya akan membuang atau membagi kebaya itu pada anak-anak tetangga. “Kalau tidak, ya, dibakar,” kata Jero.
Restiti dan ibunya tidak merasa ada yang istimewa dengan kebaya atau rok tersebut. Tapi, tidak untuk Sakti Soediro, arsitek muda yang sering terlibat dalam kegiatan sosial. Menurut Sakti karya Restiti sangat istimewa.
Bersama beberapa temannya, Sakti mengunjungi Restiti di rumahnya pertengahan Oktober lalu. Kunjungan ini untuk mencari difabel di Bali, termasuk Restiti. Sakti mengaku sangat antusias ketika melihat karya-karya Restiti. “Dia membuat karya yang bisa jadi pertama di dunia,” katanya.
Sakti mengaku sudah bertanya ke Barbie Asia apakah ada yang sudah pernah membuat baju kebaya untuk Barbie dari Bali. Dan, menurutnya, pihak Barbie menjawab belum ada yang pernah membuat, bahkan murid sekolah desain sekali pun.
Karena itu, menurut Sakti, Restiti sudah membuat pakaian yang sangat menarik. “Dia bisa mengombinasikan baju tradisional dengan ikon global boneka Barbie. Itu keren,” katanya.
Merasa kebaya Barbie karya Restiti tersebut istimewa, Sakti membantu gadis penyandang cacat itu untuk memromosikan kebaya itu. Sakti memresentasikan karya Restiti pada Bali Creative Festival November lalu.
Saat ini, Sakti juga membantu Restiti menjual karyanya melalui internet.
Dari tangan gadis desa, karya Restiti siap dijual ke pasar global. Sementara itu, Restiti sendiri masih tinggal di rumah kecilnya. Bahkan untuk bergerak saja dia susah. Restiti cacat sejak lahir. Tulang punggungnya sangat pendek. Begitu pula dengan kakinya. Dia tak bisa berdiri. [b]
kalo mau beli gmn caranya?
melalui internet situsnya apa ya? tolong di reply ya, saya tertarik untuk improve boneka barbie saya