• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Tuesday, May 13, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Kebaya Bali untuk Boneka Barbie

Anton Muhajir by Anton Muhajir
3 January 2011
in Kabar Baru, Sosial, Sosok
0 0
2


Dari desa di pinggiran Danau Batur, Kintamani, gadis penyandang cacat (difabel) membuat baju tradisional untuk ikon global, Barbie.

Gadis 19 tahun tersebut, Putu Restiti, tinggal di Banjar Yeh Panas, Desa Songan B, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Dari Penelokan, lokasi di mana wisatawan biasa menikmati pemandangan danau dan gunung Batur, perlu waktu sekitar 30 menit ke desa Restiti. Jalanan menurun dan berkelok-kelok.

Restiti tinggal dengan ibu dan empat saudara perempuannya. Tidak ada laki-laki di rumah kecil mereka. Ayah kandung mereka memilih tinggal dengan istri mudanya di desa berbeda.

Ibu Restiti, Jero Widiyani, 37 tahun, sudah bekerja sebagai penjahit sejak delapan tahun lalu. Restiti, anak pertamanya, sesekali membantu memasang hiasan atau kancing untuk kebaya jahitannya. Karena sering membantu ibuna itu, Restiti terbiasa memasang benda-benda kecil untuk keperluannya sendiri.

Sejak tiga tahun lalu, Restiti mulai menjahit kebaya sendiri untuk bonekanya. Dia mengaku saat itu terpaksa menjahit kebaya sendiri karena terpaksa. “Waktu itu aku harus memerbaiki baju boneka yang robek,” katanya.

Setelah memperbaiki baju untuk bonekanya sendiri, Restiti mulai terbiasa menjahit sendiri. Tak hanya rok untuk boneka tapi juga kebaya. Dia menjahit kebaya menggunakan kain sisa ibunya.

Begitu pula Sabtu Desember lalu. Sambil duduk lesehan di lantai rumahnya yang beralas tikar plastik, dia menjahit baju untuk Barbie.

Proses pembuatan baju itu sendiri sederhana. Untuk membuat rok, Restiti hanya memasang kain di tubuh boneka. Lalu, dia memotong kain tersebut mengikuti bentuk tubuh boneka. Selama menggunting kain itu, dia tetap menggigit jarum. “Biar jarumnya tidak hilang kalau ditaruh sembarangan,” jawabnya.

Setelah memotong kain sesuai ukuran boneka, dia akan menjahit kain tersebut untuk lengan, badan, dan tali rok.

Untuk tiap rok yang dibuatnya, Restiti tidak belajar secara formal dari sekolah atau jelas. Dia mengaku hanya menggunakan feeling. Model baju yang dia buat, katanya, hanya meniru dari selebritis yang ada di TV lewat infotainmen ataupun sinetron. “Setelah melihat artis di TV, aku membuat model pakaiannya,” ujar Restiti.

Proses pembuatan kebaya sedikit berbeda. Restiti menggunakan mal atau pola dari kertas yang digunting berdasarkan bentuk boneka. Dia lalu menggunting mengikuti bentuk mal itu.

Untuk satu kebaya, Restiti menjahit tiga bagain, kebaya di atas, kamen untuk di bawah, serta selendang. Dalam sehari, dia bisa menjahit setidaknya dua rok atau kebaya.

Ketika pertama kali membuat rok atau kebaya tersebut, Restiti hanya menyimpannya di rumah. Kalau sudah banyak, ibunya akan membuang atau membagi kebaya itu pada anak-anak tetangga. “Kalau tidak, ya, dibakar,” kata Jero.

Restiti dan ibunya tidak merasa ada yang istimewa dengan kebaya atau rok tersebut. Tapi, tidak untuk Sakti Soediro, arsitek muda yang sering terlibat dalam kegiatan sosial. Menurut Sakti karya Restiti sangat istimewa.

Bersama beberapa temannya, Sakti mengunjungi Restiti di rumahnya pertengahan Oktober lalu. Kunjungan ini untuk mencari difabel di Bali, termasuk Restiti. Sakti mengaku sangat antusias ketika melihat karya-karya Restiti. “Dia membuat karya yang bisa jadi pertama di dunia,” katanya.

Sakti mengaku sudah bertanya ke Barbie Asia apakah ada yang sudah pernah membuat baju kebaya untuk Barbie dari Bali. Dan, menurutnya, pihak Barbie menjawab belum ada yang pernah membuat, bahkan murid sekolah desain sekali pun.

Karena itu, menurut Sakti, Restiti sudah membuat pakaian yang sangat menarik. “Dia bisa mengombinasikan baju tradisional dengan ikon global boneka Barbie. Itu keren,” katanya.

Merasa kebaya Barbie karya Restiti tersebut istimewa, Sakti membantu gadis penyandang cacat itu untuk memromosikan kebaya itu. Sakti memresentasikan karya Restiti pada Bali Creative Festival November lalu.

Saat ini, Sakti juga membantu Restiti menjual karyanya melalui internet.

Dari tangan gadis desa, karya Restiti siap dijual ke pasar global. Sementara itu, Restiti sendiri masih tinggal di rumah kecilnya. Bahkan untuk bergerak saja dia susah. Restiti cacat sejak lahir. Tulang punggungnya sangat pendek. Begitu pula dengan kakinya. Dia tak bisa berdiri. [b]

Tags: BangliSosialSosok
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Anton Muhajir

Anton Muhajir

Jurnalis lepas, blogger, editor, dan nyambi tukang kompor. Menulis lepas di media arus utama ataupun media komunitas sambil sesekali terlibat dalam literasi media dan gerakan hak-hak digital.

Related Posts

Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

23 October 2023
TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

19 October 2023
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

4 September 2023
Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

14 July 2023
3M, Terobosan Perangi Sampah Plastik Mengani

3M, Terobosan Perangi Sampah Plastik Mengani

9 April 2021
Petani Muda Mengani tetap Bergairah di Tengah Pandemi

Petani Muda Mengani tetap Bergairah di Tengah Pandemi

7 April 2021
Next Post

Mari Perbanyak Semut untuk Menandingi Gajah

Comments 2

  1. dewi says:
    14 years ago

    kalo mau beli gmn caranya?

    Reply
  2. popo says:
    11 years ago

    melalui internet situsnya apa ya? tolong di reply ya, saya tertarik untuk improve boneka barbie saya

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

matan AI

Intelektual Blangko

11 May 2025
Merawat Kreativitas dan Kebebasan Berpikir Anak Muda Melalui Muruk dan Nutur

Merawat Kreativitas dan Kebebasan Berpikir Anak Muda Melalui Muruk dan Nutur

10 May 2025
Jangan Panik, Lakukan Ini Ketika Terjadi Pemadaman Listrik

Jangan Panik, Lakukan Ini Ketika Terjadi Pemadaman Listrik

9 May 2025
KB Krama Bali Bebankan Perempuan Secara Fisik dan Mental

KB Krama Bali Bebankan Perempuan Secara Fisik dan Mental

9 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia