• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
BaleBengong
Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Mendalam
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Mendalam
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Budaya

Semeton Dadya Pasek Togog Gelar Upacara Meajar-ajar

Made Selamat by Made Selamat
22 November 2017
in Budaya, Kabar Baru
0
Upacara meajar-ajar Dadia Pasek Togog Muntig, Karangasem. Foto Made Selamat.

Setelah sempat tertunda karena krisis Gunung Agung, akhirnya kami bisa melaksanakan upacara meajar-ajar.

Meskipun masih pagi, ratusan semeton Dadia Pasek Togog Banjar Muntig sudah berkumpul di halaman Pura Dadya Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Para semeton hadir untuk mendengar arahan dari pengelingsir dadia Pasek Togog Muntig Jro Mangku Puspa.

Tujuannya untuk persiapan rute pelaksanakan upacara meajar-ajar setelah sebelumnya dilaksanakan upacara ngaben dan ngeroras sebagai rangkaian dari upacara Pitra Yadnya.

“Hari ini kita berkumpul untuk melaksanakan upacara meajar-ajar dalam rangkaian upacara Pitra Yadnya yang telah kita laksanakan sebelumnya,” kata Jro Mangku Puspa.

Jro menambahkan meajar-ajar dilaksanakan menuju Pura Goa Lawah, Pura Besakih, Pura Punduk Dawa, Pura Silayukti, Pura Andakasa dan Pura Lempuyang Madya.

Sekitar pukul 5 pagi rombongan berangkat beriring-iringan dengan 30 mobil menuju Pura Goa Lawah di Klungkung. Sebelum berangkat rombongan terlebih dahulu melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Dadya Pasek Togog Muntig untuk memohon keselamatan dalam perjalanan.

Rangkaian kegiatan ini seharusnya diikuti sekitar 300 kepala keluarga (KK) tetapi yang hadir hanya 181 KK. Ketidakhadiran semeton pasek lainya karena ada yang masih mengungsi dan terikat kerja.

Adapun semeton Pasek yang hadir dari Tukadeling Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Ada juga dari Karanganyar, Sibetan, Karangasem, di mana dulunya mereka merupakan Semeton Pasek Togog Muntig yang tinggal di Banjar Muntig.

Ditemui usai sembahyang, Jro Mangku Wayan Purni yang merupakan tokoh serati banten, mengatakan Upacara Meajar-ajar seharusnya sudah dia laksanakan pada 30 September tetapi karena pada 22 September status Gunung Agung meningkat dari level III (Waspada) ke level IV (Awas) kami menunda pelaksanaannya, dimana semeton tyang semuanya mengungsi cetusnya”.

“Atas komitmen semua Semeton Pasek Togog Muntig setelah melalui Paruman Dadya kami pun melaksanakan Upacara Meajar-ajar ketika status Gunung Agung sudah turun statusnya ke waspada,” imbuhnya.

Jro Mangku menambahkan bahwa upacara meajar-ajar merupakan upacara untuk mengiringi Dewa Hyang dalam perjalanan Tirta Yatra ke berbagai Pura di Bali. Setelah sebelumnya telah melaksanakan Upacara Ngaben dan Ngeroras, yang tujuannya untuk Nangkilang Bhatara Raja Dewata atau Dewa Hyang ke berbagai Pura di Bali sebagai tempat berstananya Para Dewa atau Hyang Widhi agar mendapat restu sebagai atma yang telah disucikan.

Sekitar satu setengah jam perjalan rombongan tiba di Pura Goa Lawah. Sejam kemudian, rombongan berangkat menuju Pura Besakih di Karangsem. Pura yang dituju adalah Pura Dalem Puri, Pura Pedarman Ratu Pasek dan Pura Penataran Agung Besakih.

Saat menuju Pura Pedarman Ratu Pasek rombongan diguyur hujan cukup deras, tetapi karena kebulatan tekad nangkilang Dewa Hyang hujan tidak membuat rombongan menghentikan niat untuk bersembahyang.

Tepat pukul 3 sore rombongan tiba di Pura Catur Lawa Parihyangan Catur Sanak Linggih Ida Batara Mpu Gana di Punduk Dawa. Setelah dua jam kemudian rombongan menuju Pura Silayukti.

Sebelum menuju Pura Andakasa rombongan istirahat makan. Usai makan rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju Pura Andakasa, medan yang dilalui cukup menantang karena terdapat banyak tanjakan dan berkelak-kelok. Sampai-sampai salah satu mobil rombongan ada yang mogok tetapi masih bisa diatasi.

Akhirnya sekitar pukul 7 petang rombongan tiba di Pura Andakasa. Setelah Persembahyangan selesai dilaksanakan, rencana rombongan menuju Pura Lempuyang Madya. Namun, karena sudah malam akhirnya rombongan kembali ke rumah masing- masing. Sembahyang di Pura Lempuyang Madya pun dilaksanakan besok hari sekitar pukul 8 pagi.

Share this:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: AgamaKarangasem
ShareTweetSendSend
Made Selamat

Made Selamat

Pengajar. Warga Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali.

Related Posts

Awalnya Merugi Diterpa Pandemi, Pemuda ini Buat Petani Seraya Timur Untung

Awalnya Merugi Diterpa Pandemi, Pemuda ini Buat Petani Seraya Timur Untung

7 June 2020
Ketika Agama justru Menyekat Kemanusiaan Kita

Ketika Agama justru Menyekat Kemanusiaan Kita

1 June 2020
Puasa, Covid-19 dan PHBS

Puasa, Covid-19 dan PHBS

26 May 2020
Memburu Sedekah di Bulan Puasa

Puasa di tengah Kepungan Virus Corona

24 April 2020
Kalau Sampahnya Merusak Lingkungan, Tenggelamkan!

Kalau Sampahnya Merusak Lingkungan, Tenggelamkan!

11 September 2019
Kalau Saya Orang Bali, Apakah Saya Mampu?

(Dongeng) Agama Tirta Versus (Realitas) “Agama Pariwisata”

13 August 2019
Next Post
Reform: Animasi tentang Pemimpin Kebanyakan Saat Ini

Reform: Animasi tentang Pemimpin Kebanyakan Saat Ini

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

AJW 2020
  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Berhitung Angka Dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka Dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Mendayung Generasi Nyegara Gunung

Lirik Lagu Anak-Anak (Gending Rare) Daerah Bali

12 October 2010
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Begini Lho Cara Minum Wine yang Benar

Begini Lho Cara Minum Wine yang Benar

23 February 2018

Bali di tahun 1910

7 September 2010
Kenapa Kita Harus Tidur? Inilah Jawabannya

Kenapa Kita Harus Tidur? Inilah Jawabannya

1

Profil Prof. dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah

11
FRONTIER dan WALHI Usul Lokasi Pusat Kebudayaan Terpadu Dipindah

FRONTIER dan WALHI Usul Lokasi Pusat Kebudayaan Terpadu Dipindah

1

Korban Kekerasan Anak dan Perempuan di Bali Terus Bertambah

1
Turut Prihatin dengan Logika Penulis Seword

Turut Prihatin dengan Logika Penulis Seword

11
Cerita Pandemi dari Lovina yang Sunyi

Cerita Pandemi dari Lovina yang Sunyi

20 January 2021
Dipotong 4 Bulan, PT Denpasar Putus Jrx 10 Bulan

Dipotong 4 Bulan, PT Denpasar Putus Jrx 10 Bulan

19 January 2021
Musik Becik di Tahun Panik 2020

Musik Becik di Tahun Panik 2020

18 January 2021
Shankar Rilis “Holy Funeral”

Shankar Rilis “Holy Funeral”

18 January 2021
Siasat Warga Lovina di Tengah Corona

Siasat Warga Lovina di Tengah Corona

18 January 2021

Kabar Terbaru

Cerita Pandemi dari Lovina yang Sunyi

Cerita Pandemi dari Lovina yang Sunyi

20 January 2021
Dipotong 4 Bulan, PT Denpasar Putus Jrx 10 Bulan

Dipotong 4 Bulan, PT Denpasar Putus Jrx 10 Bulan

19 January 2021
Musik Becik di Tahun Panik 2020

Musik Becik di Tahun Panik 2020

18 January 2021
Shankar Rilis “Holy Funeral”

Shankar Rilis “Holy Funeral”

18 January 2021
BaleBengong

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com