• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, May 23, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Agenda

Bedah Buku Bali Benterng Terbuka

Riri Prabandari by Riri Prabandari
21 October 2010
in Agenda, Budaya, Buku, Kabar Baru
0 0
0

Teks dan Foto Dikirim Riri Prabandari

Danes Art Veranda akan mengadakan diskusi bedah buku karya Henk Schulte Nordholt adalah Guru Besar Sejarah Asia Tenggara di Universitas Erasmus Rotterdam berjudul Bali Benteng Terbuka 1995-2005: Otonomi Daerah, Demokrasi Elektoral, dan Identitas-identitas Defensif.

Bedah buku ini akan diadakan pada Sabtu, 23 Oktober 2010 besok di Danes Art Veranda Jl Hayam Wuruk no. 159 Tanjungbungkak Denpasar. Henk akan hadir bersama dua pembicara lain, yaitu IDG Windhu Sancaya dan Jean Couteau dengan moderator Warih Wisatsana.

Buku yang berjudul Bali Benteng Terbuka 1995-2005: Otonomi Daerah, Demokrasi Elektoral, dan Identitas-identitas Defensif ini merupakan hasil penelitin Prof. Henk Schulte Nordholt selama tiga tahun di Bali. Pernah diterbitkan oleh NUS (National University of Singapore) pada tahun 2007, dalam versi bahasa Inggris.

Buku ini mencoba merangkai kembali tautan politik tradisional yang berbasis puri dengan gelombang demokrasi modern pascareformasi yang berada di ranah modern. Beberapa eksplanasi politik yang terkait genealogi di Bali sangat kental hal ini dapat ditunjukkan dengan bukti-bukti perolehan suara di kalangan legislatif. Di level eksekutif pun perimbangan jabatan untuk konstituennya juga menjadi rujukan politis untuk berbagi kekuasaan.

Roda reformasi yang bergulir secara nasional turut mewarnai percaturan politik, terutama kembalinya Partai Perjuangan Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang diketuai oleh Megwati Soekarno Putri yang mewarisi trah dan darah Bali memberi legitimasi kekuatan baru pada peta politik (baca: kekuasaan) di Bali. Hal ini terbukti sebagian besar kepala kabupaten dipegang oleh representasi PDIP, bahkan berlanjut pada pemilihan gubernur dan wakilnya, dominasi PDIP masih terlalu kuat bagi lawan politiknya.

Fenomena munculnya ajeg Bali juga menjadi sorotan yang cukup kritis oleh Prof. Henk. Analisisnya tidak hanya berdasarkan informasi surat kabar, majalah, atau opini masyarakat, tetapi Prof. Henk memverifikasikan informasi yang didapatnya dengan pihak penggagas ajeg Bali, yaitu Satria Narada. Memang ada asa dengan gerakan ajeg Bali tersebut, namun menurut penulis buku ini, bahwa untuk memproteksi diri secara berlebihan akan berdampak yang kurang baik bagi Bali yang berada di wilayah NKRI.

Bali membutuhkan dunia luar (wisatawan, modal, dan tenaga kerja murah), tetapi rakyat pulau ini merasa terancam oleh kekuatan luar (investor besar, dekadensi Barat, dan Islam). Henk Schulte Nordholt mencirikan Bali sebagai benteng terbuka, yang menerima pengaruh luar seraya berjuang melindungi diri darinya. Dalam buku ini, penulis mengupas bagaimana Reformasi di Indonesia telah memengaruhi hubungan kasta dan merombak hubungan kekuasaan di tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan desa. Sambil menyoroti peran geng-geng kriminal dan konflik kekerasan di tingkat lokal, Schulte Nordholt dalam karya ini juga mempertimbangkan janji yang ditawarkan demokrasi lokal.

Buku ini sangat relevan untuk diterbitkan kembali dalam versi bahasa Indonesia agar pembaca dari segala lapisan mengetahui bagaimana konstruksi peta dan dinamika politik lokal di Bali. Buku ini juga mengulas efek-efek desentralisasi dan demokratisasi terhadap perpolitikan Bali, serta meninjau peran yang dimainkan cendekiawan urban dalam memperkuat identitas Bali.

Henk Schulte Nordholt adalah Guru Besar Sejarah Asia Tenggara di Universitas Erasmus Rotterdam. Ia belajar sejarah di Free University, Amsterdam dan lulus tahun 1980. Ia memperoleh gelar doktor dalam ilmu-ilmu sosial di universitas yang sama tahun 1988 dengan disertasi tentang sejarah sistem politik di Bali dan telah diterbitkan oleh KITLV Press tahun 1996 berjudul The Spell of power; A history of Balinese politics 1650–1940 (Versi terjemahan bahasa Indonesia diterbitkan oleh Pustaka Larasan dengan judul The Spell of power: Sejarah Politik Bali 1650–1940 [2006]).

Ia mengoordinir berbagai proyek penelitian yang melibatkan, baik peneliti Belanda maupun Indonesia, antara lain, dalam program Renegotiating boundaries: Access agency and identity in post-Soeharto Indonesia, Indonesia in transition, dan Rethinking Historiography Indonesia. Yang sudah dan sedang dikerjakan, yakni proyek Audio-visual (dokumenter) tentang kehidupan sehari-hari masyarakat di beberapa kota di Indonesia selama seratus tahun.

Kini beliau menjabat sebagai Kepala Penelitian di KITLV (Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde), Leiden. [b]

Tags: AgendaBudayaBukuDenpasarDiskusi
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Riri Prabandari

Riri Prabandari

Mulanya seni sebagai hobi, kemudian jatuh cinta sedalam-dalamnya sehingga memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Setelah berhasil lulus sampai sekarang masih setia di jalurnya dengan bekecimpung di lahan manajemen seni dan budaya.

Related Posts

Bali Hampir Habis, Semenjana dan Tergantikan

4 January 2025
Kembalikan Sanur yang Dulu

Kembalikan Sanur yang Dulu

24 July 2024
Lebih dari Sekadar Wastra, Ragam Ekspresi di Roman Muka

Lebih dari Sekadar Wastra, Ragam Ekspresi di Roman Muka

22 July 2024

Mau ke Mana Bali?

11 July 2024
Tarif Parkir di Denpasar Naik, Apakah Pelayanannya Asyik?

Tarif Parkir di Denpasar Naik, Apakah Pelayanannya Asyik?

30 May 2024
Ketika Mall Mengubah Tata Kota

Ketika Mall Mengubah Tata Kota

15 May 2024
Next Post
Histeria dan Frustasi di Perangalas

Histeria dan Frustasi di Perangalas

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Benarkah Gelombang PHK Tak Menyentuh Media Massa Bali?

23 May 2025
Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

23 May 2025
Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

22 May 2025
Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

21 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia