Secara tradisional, masakan Indonesia banyak dibungkus dengan daun.
Misalnya daun jati, daun pisang, atau bahkan daun bambu raksasa. Itu dulu, ketika plastik belum menjadi begitu banyak seperti saat ini.
Menu yang menggunakan daun sebagai pembungkus itu misalnya pepes ikan dan tum untuk lauk atau nagasari untuk camilan. Bungkus daun tak hanya membuat sedap makanan tapi juga ramah lingkungan.
Begitu pula dengan bebek panggang di rumah makan Bebek Kwali Sadewo Jalan Raya Puputan Renon, Denpasar.
Menu ini terasa berbeda karena dibungkus daun pisang dalam pengolahan maupun penyajiannya. Pada umumnya bebek disajikan tanpa dibungkus baik digoreng ataupun dipanggang.
Sebelum dipanggang, bebek ini terlebih dulu direbus dengan kwali, alat masak tradisional yang terbuat dari tanah liat. Dengan demikian tekstur daging bebek lebih lunak. Bumbu yang sudah dioleskan ke daging pun lebih meresap.
Pedas bumbu dan sedap aroma daun pisang langsung terasa ketika daging bebek masuk mulut. Menu ini disajikan bersama sambal hijau, daun kemangi, irisan timun, dan sayur plecing.
Bebek panggang hanya salah satu menu di Warung Bebek Kwali Rasa Mantap. Warung cabang dari warung Rasa Mantap Jalan Hayam Wuruk, Tanjung Bungkak ini menyediakan aneka menu khas lainnya seperti ikan gurami bakar, tengkleng, oseng-oseng, sate kambing, dan lain-lain.
Seperti namanya, warung ini dihiasi banyak kwali, alat masak tradisional terbuat dari tanah liat. Kwali biasa dipakai untuk merebus. Hiasan lain di warung ini adalah kendi, alat minum yang juga terbuat dari tanah liat.
Dengan ruangan yang luas termasuk pilihan lesehan, Warung Bebek Kwali Rasa Mantap bisa jadi pilihan jika ingin menikmati menu berbeda di tengah kota. [b]
Wuiiih.. dari tampilannya saja sudah terbayang betapa harum, gurih, pedas dan nikmat rasanya bebek panggang ala Kwali Sadewo.. Pasti Maknyus dan Mantab..