Mau olahan bebek sambil bersantai di tengah kota?
Restoran di Renon, salah satu pusat kawasan kuliner Denpasar, ini mungkin bisa jadi salah satu pilihan. Nama restonya saja sangat jelas, Virgin Duck Crispy Pizz & Roasted. Restoran ini menyajikan daging bebek dalam aneka olahan.
Renon merupakan salah satu kawasan kuliner di Denpasar. Daerah ini, sejak akhir 1990-an jadi pusat tempat bersantap dengan aneka rupa masakan. Ada masakan Bali, Sunda, Jawa, China, Eropa, dan seterusnya. Tak cuma restoran, pedagang kaki lima dan asongan juga ada di sini.
Padahal, awalnya, kawasan ini lebih dikenal sebagai pusat pemerintahan Bali. Selain kantor gubernur dan DPRD Bali, berbagai dinas pun ada di kawasan yang memang berada di tengah kota ini.
Karena lokasinya yang di tengah kota ini, Renon tepat jadi pusat makanan selain juga Jalan Teuku Umar, Denpasar.
Virgin Duck mengisi salah satu ceruk ini, bebek dalam aneka olahan. Daging bebek ini diolah dengan aneka rupa masakan, Bali, Indonesia, Eropa, dan China. Masakan khas Bali, misalnya, ada bebek betutu dan bubur bebek. Khas Indonesia ada bebek goreng. Sedangkan khas Eropa ada pizza bebek dan spaghety bebek.
Bahkan ada pula menu dengan balutan khas Amerika Latin, tortilla (meskipun akarnya dari Spanyol) dan nachos, khas Meksiko.
Dari sekian banyak menu itu, saya sih paling suka menu ala Indonesia, bebek goreng. Menu ini disajikan dalam tiga pilihan porsi, kecil, sedang, dan besar. Ketika bersantap pertama kali di sini akhir tahun 2011 silam, saya makan yang porsi paling besar. Gurihnya daging bebek itu terasa mantap karena dagingnya lembut dan porsinya banyak.
Harganya tak sampai Rp 50.000 per porsi. Lengkap dengan sayur lalapan, kuah labu isi kaldu ayam, dan aneka sambal, seperti matah, goreng, dan terasi.
Terakhir kali makan siang di sini sekitar sebulan lalu, saya pesan bebek goreng yang porsinya paling kecil. Alamak. Kecil sekali. Saya tidak puas sama sekali. Benar-benar kurang. Besok-besok saya tak mau pesan menu sak iprit begini. Memang sih lebih murah, sekitar Rp 15.000 per porsi, tapi jadi tak asyik karena porsinya terlalu kecil.
Untuk minuman, saya suka jus guava alias jus jambu batu. Di Virgin Duck ini jus guavanya plus plus karena segar dan kental. Saking kentalnya jus ini sampai sisa-sisa daging jambu ini masih terasa. Krenyes-krenyes..
Sebagai penikmati jus guava, olahan guava di Virgin Duck ini memang juara!
Nilai plus lain restoran ini, tempatnya asyik. Desain interiornya oldies dengan meja dan kursi kayu tua. Desain interior ini mirip banget dengan Waroengkoe di Jalan Waturenggong atau Warung Kelapa di Ubud.
Dengan interior oldies itu, tempat bersantap ini jadi terasa seperti rumahan. Apalagi pelayan juga ramah dan sigap.
Terakhir, restoran ini juga dilengkapi free wifi. Meskipun tak cepat-cepat amat koneksinya, masih lumayanlah daripada tidak ada sekali. Jadi, tempat ini tak hanya buat bersantap, dia juga bisa jadi tempat santai, kencan, diskusi, ataupun rapat. Kapasitasnya cukup untuk sekitar 30 orang.
Sayangnya sih karena lokasinya persis di pinggir jalan, maka suasana jadi agak terganggu dengan lalu lalang kendaraan.
Virgin Duck Crispy Pizz & Roasted
Jl. Raya Puputan 68 Renon, Denpasar.
Telp. (0361) 2139339. Email info@virginduck.com