Ternak babi milik I Nengah Suyadnya. Foto oleh: Juliantari
Penulis: Ni Luh Juliantari dan Ni Luh Febi Respayanti
Siang itu kami melangkah ke salah satu peternakan babi terbesar di Desa Sukadana. Peternakan itu milik I Nengah Suyadnya, warga Banjar Bukit, Desa Sukadana, Kabupaten Karangasem. Bukan hanya mengelola peternakan, ia juga menjual pakan babi.
Ketika ditemui, Nengah Suyadnya tengah menyuntik beberapa anak babi miliknya. Kami melangkah perlahan dan melihat-lihat ternak babi di sana. Ada satu hal yang terlintas di hidung kami, bau menyengat. Tentu saja peternakan babi memiliki bau yang menyengat. Namun, di balik bau menyengat itu, ternyata kotoran babi dapat dimanfaatkan di Desa Sukadana.
Aliran air kotoran untuk pupuk. Foto oleh: Juliantari
Jika biasanya kotoran babi dibakar, Nengah Suyadnya memanfaatkan kotoran babi sebagai pupuk organik di kebunnya. Ia menjelaskan mengenai proses pengolahan kotoran babi yang ternyata dijadikan pupuk organik. “Proses aliran kotorannya dari kandang, dari kandang dipakai pembuangan pipa. Kemudian dialirkan ke kebun,” ungkap Suyadnya ketika ditemui di peternakannya.
Dalam memproses kotoran babi, Suyadnya membuat lubang seperti got untuk aliran air dari kotoran babi. “Ya satu minggu kita kuras untuk gotnya. Nanti untuk pupuknya terakhir ada pembuangan residu terakhirnya ada pembuangan terakhir di sana. Nanti udah kering dikuras lagi di bawah ke kebun itu prosesnya,” imbuh Suyadnya.
Pupuk kompos dari kotoran babi kaya dengan nutrisi, sehingga dapat mendukung pertumbuhan tanaman. Beberapa manfaat pupuk kompos, yaitu meningkatkan struktur tanah, meningkatkan aktivitas mikroba, menahan air dalam tanah, menghilangkan hama, dan ramah lingkungan.
Ironisnya, peternak harus mengeluarkan biaya besar untuk membeli pakan berkualitas demi menghasilkan babi yang sehat dan berbobot ideal. Namun, limbah yang dihasilkan bukanlah sesuatu yang sia-sia. Justru, kotoran tersebut menyimpan nilai ekonomi yang signifikan jika dikelola dengan tepat, seperti yang dilakukan oleh Nengah Suyadnya. Pakan yang ia beli lantas menjadi kotoran dan kotoran tersebut ia manfaatkan sebagai pupuk. Dengan kata lain, hasil dari pakan yang mengeluarkan biaya besar itu tidak hanya terlihat dari harga babi, tetapi juga dari tanaman yang mendapatkan pupuk kompos. Cara sederhana agar kotoran tidak terbuang ke saluran irigasi dan mencemari air.
Pengolahan kotoran ternak juga banyak dilakukan dengan pembuatan sarana biogas, mengolah kotoran jadi gas untuk memasak. Namun perlu biaya cukup mahal untuk pembuatannya. Selain itu juga harus rajin dirawat agar produksi gas lancar. Cara ini dinilai mampu mengurangi gas karbon yang lepas ke udara.