Suasana asri menyambut di Warung Suwung, Ongan, Denpasar Timur.
Berlokasi di tepi Sungai Ayung, di seberang perumahan elite Teras Ayung, membuat warung ini memiliki pemandangan istimewa, deretan rumah mewah di seberang sungai dan suasana asri.
Rindang pohon, lansekap berundak, dan tempat yang sunyi membuat warung ini lebih terasa seperti di Ubud, Gianyar. Padahal, lokasinya hanya berjarak sekitar 200 meter dari Jalan Gatot Subroto Timur, salah satu jalan tersibuk di Denpasar.
Warung Suwung merupakan bagian dari Kedai Desa Dusun. Warung ini agak tersembunyi karena menyatu dengan rumah pemiliknya. Namun, papan nama Desa Dusun bisa menjadi penunjuk untuk masuk warung ini.
Selain suasana asri, sejuk, dan sepi, warung ini juga menawarkan menu-menu khas Indonesia dari makanan ringan hingga makanan utama. Harga pun relatif terjangkau.
Sebagai pembuka, semangkuk menu khas Jogja, krecek, layak dicoba. Menu berkuah santan ini dilengkapi irisan tahu, tempe, udang, dan pete. Namun, yang paling khas adalah irisan kulit sapi yang agak kenyal dan gurih. Irisan pete akan menambah cita rasa menu pembuka ini.
Semangkuk kecil krecek hanya bagian dari menu utama ala Indonesia, nasi campur. Menu ini disajikan dalam tiga pilihan porsi, junior, teenager, dan senior dengan harga antara Rp 10.000 hingga Rp 18.000.
Dalam sepiring nasi campur ini, kita bisa menemukan aneka menu dari beberapa daerah. Selain nasi ada rendang sapi khas Padang, teri goreng (gerang) khas Bali, perkedel ala nasi tumpeng Jawa, dan seterusnya.
Untuk menu utama, Warung Suwung juga menyediakan menu lain seperti bakso dan roti canai. Menu-menu ini bisa dinikmati sambil mata dimanjakan oleh lukisan-lukisan realis dan besar di dinding warung maupun hijau suasana di halaman yang terbuka.
Setelah bersantap, secangkir kopi Papua bisa melengkapi keindonesiaan menu d Warung Suwung. Tinggal pilih mau disajikan dalam bentuk apa saja: single origin espresso, mocha, es kopi, dan seterusnya.
Untuk teman secangkir kopi, ada pisang goreng hangat. Menu “Indonesia banget” ini bisa menjadi penutup waktu bersantap di Warung Suwung sebelum kembali ke lalu lintas Denpasar yang riuh.
Tak hanya untuk bersantap, kedai ini juga asyik buat kegiatan lain. Selain ngobrol dan bersantai, saya juga beberapa kali bikin kegiatan di sini.
Ada beberapa ruangan dengan suasana santai bisa jadi tempat diskusi, pelatihan, ataupun kegiatan resmi lainnya. Enaknya, meski resmi, suasana bisa santai karena tempatnya yang memang asyik.