Karier cemerlang menjadi hal yang selalu didambakan setiap orang.
Di balik semua itu, tentu banyak komponen penting yang harus difokuskan pada diri sendiri. Pentingnya membentuk personal branding di masyarakat dapat mempermudah seseorang untuk bisa dikenal. Baik oleh calon perusahaan, rekan kerja, dan siapapun yang berkaitan dengan karier yang digeluti.
Di masa kini, media sosial menjadi wadah yang paling efektif dalam memasarkan diri sebagai “brand”.
Lantas, bagaimana cara kita untuk membangun personal branding di media sosial?
Praktisi public speaking Bali Ni Putu Dwi Verayanti Utami atau akrab disapa Dwi Vera membagikan pengalamannya di Sharing Online #5 Komunitas Turun Tangan Bali pada Minggu, 21 Juni 2020, pukul 19.30 WITA hingga selesai di forum WhatsApp Group. Dalam Sharing online kali ini ia ditemani moderator Dhira Audarika (Turun Tangan Bali).
Branding adalah hal yang melekat dalam diri kita ketika kita tidak ada diruangan tersebut. Dan personal branding adalah bagaimana kita mempromosikan diri kita, kualitas, dan pencapaian-pencapaian kita.
Coba kita search di google nama seseorang, contoh “Merry Riana”. Apa yang muncul? Pasti erat kaitannya dengan public speaker, host, motivasi, dll. Tentu kita akan meninggalkan jejak digital dari hal yang simpel saja dari “nama Anda/ media sosial Anda”.
Ini sangat menentukan apa yang kita unggah di media sosial, siapa yang kita follow, dan caption apa yang kita ciptakankan akan terekam semuanya.
Ketika nanti kita interview di sebuah perusahaan pun, perusahaan lewat bagian sumber daya manusia atau human resource departemen (HRD) akan mengetahui bagaimana karakter kita hanya dari media sosial kita.
“Jadi, mari kita lebih bijak dan profesional menggunakan media sosial karena akan sangat berdampak bagi karir kita,” tutur gadis yang berprofesi sebagai MC profesional dan Host Bali TV ini.
Sekarang pertanyaannya adalah bagaimana untuk membentuk personal branding di media sosial?
Pertama, pilihlah nama akun yang profesioal. Samakan nama kita baik di Facebook, Instagram, Twitter, Linkedin, dan lain-lain untuk mempermudah pencarian.
Kedua, apa keahlian atau bidang yang kita kuasai? Silakan isi di bio sosmed kita, karena ini akan menjadikan nilai tambah ketika klien atau pelanggan butuh jasa kita.
Dan konsistenlah dengan bidang tersebut. Jika Anda seorang fotografer sesuaikanlah dengan foto yang kita unggah, caption yang menarik, dan lain-lain.
Begitu juga di sosmed yang lain.
Jangan sampai di Instagram Anda branding sebagai seorang fotografer, tetapi di Facebook branding sebagai seorang penyanyi.
Ketiga, narahubung (contact person) juga sangat penting. Bedakan antara narahubung pribadi dengan bisnis.
Keempat, konsistenlah mengunggah atau membagi info terkait bidang Anda tersebut di media sosial Anda.
Jual Keunikan
Berikutnya adalah USP (unique selling point) yaitu apa yang membuat kita menjadi berbeda dan unik dari yang lain yang memiliki kemampuan sama dengan kita?
Dwi Vera memberikan contoh pekerjaannya sebagai MC. Dia berusaha mencari apa keunikan dan sesuatu yang bisa mmbedakannya dengan MC lain. Akhirnya dia lebih mmperdalam bahasa Inggris sehingga lebih spesifik.
“Selama satu tahun saya baru membuka tempat pelatihan MC yaitu public speaking Bali. Jadi banyak hal yang bisa kita gali lebih dalam tentang diri kita dan keunikan-keunikan yang kita miliki,” terangnya.
Dosen muda di salah satu kampus swasta di Denpasar ini melanjutkan, setiap manusia itu unik dan memiliki sesuatu dalam dirinya yang mungkin tidak ada dalam diri orang lain.
Jadi personal branding merupakan cara untuk kita kombinasi antara keahlian, keunikan, dan pengalaman kita sehingga kita bisa bersaing dan memiliki nilai lebih dari orang lain yang memiliki bidang sama dengan kita. Personal branding kita yg membentuk secara sadar dan terkonsep.
“Semua tergantung dari diri kita, dan ketika ingin mengubahnya, tentu akan membutuhkan waktu dan proses,” lanjutnya.
Namun, kita bisa membentuknya perlahan dan mengembangkannya kembali apalagi untuk berubah menjadi sesuatu yang positif. “Mari kita bentuk untuk hal positif dan bermanfaat bagi orang lain,” tandas gadis yang mengawali karir sebagai penyiar radio di Bali ini. [b]