Menindaklanjuti Bali sebagai Fab Island pada Oktober 2022 lalu, Fab Lab Bali di bawah naungan MDG (Meaningful Design Group) dan CAST (Culture Arts Science Technology) Foundation dibuka setahun kemudian pada Oktober 2023 dan menjadi angin segar bagi berkembangnya dunia fabrikasi digital di Bali. Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia dengan potensi industri kreatif dan pariwisata yang tertinggi, sehingga menjadikan Bali sebagai tempat pertemuan banyak budaya, ilmu, serta masyarakat dari berbagai penjuru dunia.
Fab Lab Bali didirikan karena besarnya peluang pertukaran ilmu antara para inovator dan pegiat fabrikasi digital lokal hingga global. Kehidupan masyarakat Bali yang amat bergantung dengan alamnya, juga membuat Bali cukup rentan dengan perubahan iklim, sehingga diperlukan banyak inovasi untuk menahan laju perubahan iklim yang berpotensi merugikan.
“Urgensi krisis iklim tidak bisa kita remehkan. Kita berada dalam momen emergent future, di mana tindakan yang kita lakukan maupun yang tidak dilakukan akan menentukan nasib planet bumi tempat kita tinggal ini. Di Bali, di mana masyarakatnya sangat terhubung dengan daratan dan lautan, kalau kita tidak menganggap krisis iklim sebagai isu mendesak, maka dampaknya kehidupan masyarakat Bali akan dipertaruhkan kesejahteraannya,” ungkap Wan Zaleha Radzi, Founding Partner Cast Foundation pada jumpa pers di Jimbaran, 16 Desember 2024.
Ia menambahkan bahwa Fab Lab memungkinkan kita bereksperimen dengan material alternatif untuk mengurangi limbah, membuat prototipe solusi berkelanjutan, dan melatih generasi inovator dan pemecah masalah. Hal ini bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem yang memiliki ketahanan dan mampu regenerasi.
Fab Lab Bali adalah laboratorium inovasi terbuka di Bali yang diperuntukkan bagi individu, komunitas, organisasi, dan perusahaan untuk mengusung atau merekomendasikan dan mengembangkan intervensi yang bermakna untuk memperkaya, memberdayakan, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi regeneratif di Bali. Fab Lab Bali merupakan salah satu dari 1.750 Fab Lab dari jaringan Fab Lab di seluruh dunia yang berlokasi di lebih dari 100 negara.
“Kita berhasil menciptakan smartphone, smartcity, tapi belum tentu semua itu menghasilkan masyarakat yang lebih cerdas, yang Fab Lab lakukan adalah membantu masyarakat lokal kita menjadi lebih cerdas, mampu memenuhi kebutuhan sendiri dengan menggunakan teknologi dan bukan hanya menjadi budak bagi teknologi,” ungkap Tomas Diez, Founding Partner and Executive Director of The Fab City.
Tomas menambahkan, kebanyakan dari kita terpukau dengan kecerdasan buatan (AI), tetapi tidak benar-benar mengasah dan mengembangkan kecerdasan manusia. Padahal kecerdasan manusia mempunyai kekuatan untuk menyelesaikan banyak permasalahan lokal, kolaborasi yang kuat antara kecerdasan manusia dengan teknologi dapat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal dan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.
Fab Academy
Seperti jaringan Fab Lab lain, Fab Lab Bali juga melaksanakan program Fab Academy. Di tahun 2025, Fab Lab Bali menjadi satu-satunya Fab Lab di Indonesia yang melaksanakan program Fab Academy. Dalam Fab Academy terdapat pengalaman pembelajaran langsung dan serba cepat di mana pesertanya belajar membuat prototipe cepat dengan merencanakan dan melaksanakan proyek baru setiap minggu, sehingga para peserta dapat membuat (hampir) apapun dan mendapatkan portofolio pribadi dalam keterampilan teknis.
Pada awalnya Fab Academy adalah proyek atau program dari Pusat Bit dan Atom MIT (Massachusett Institute of Technology) dan telah berkembang menjadi jaringan global yang mencakup lebih dari 500 laboratorium. Pengajaran Fab Academy didasarkan pada pelatihan pembuatan prototipe cepat yang populer di MIT, yaitu “How to Make (Almost) Anything” yang diajarkan oleh Prof. Neil Gershenfeld & pakar global dari seluruh dunia.
“Fab Academy benar-benar mengubah cara pandang saya, dari yang sebelumnya berpikir sebagai konsumen, kini menjadi seorang produsen. Sebelum ikut Fab Academy, setiap kali membutuhkan sesuatu atau saat barang saya rusak, pikiran pertama yang muncul selalu, ‘beli baru saja’. Tapi setelah mengikuti program ini, saya mulai berpikir, ‘kenapa tidak buat sendiri saja?’ Karena sekarang, saya tahu saya punya kemampuan untuk melakukannya,” kata Tafia Sabila Khairunnisa, di sela-sela paparannya tentang Fab Academy.
Sementara itu, Elaine Regina juga membagikan pengalamannya dengan Fab Academy, Menurut Elaine, ini mungkin salah satu kursus paling berguna dan memberdayakan yang pernah ia ikuti. Apa yang ia pelajari dari kursus ini benar-benar meresap ke kehidupan sehari-harinya dan membawa perubahan positif.
“Contohnya, bulan lalu saya tidak sengaja merusak tirai di hotel tempat saya menginap. Berkat keterampilan yang saya pelajari di Fab Academy, saya berhasil memperbaiki sekitar 98% tirai itu sendiri. Kalau saja saya membawa printer 3D, pasti bisa memperbaikinya hingga 100% seperti baru,” kata Elaine dengan semangat.
Fab Academy Bali menawarkan beasiswa hingga senilai 5000 USD untuk inovator Bali
Fab Academy di Bali masih membuka pendaftaran sampai dengan 25 Desember 2024 dan kelas akan dimulai pada 22 Januari 2025. Fab Lab Bali menawarkan beasiswa untuk mengikuti Fab Academy, sebuah program kursus all-in-one yang diajarkan oleh Prof. Neil Gershenfeld dari MIT, yang bernilai $5000 USD. Beasiswa ini mencakup pendanaan mulai dari 75% hingga 100% biaya penuh. Pengajuan beasiswa dapat diakses melalui link berikut ini, Beasiswa Fab Academy Bali.
Siapapun dapat menerima manfaat beasiswa ini, dengan syarat mengajukan rencana proyek terkait air, energi terbarukan, inovasi material alternatif, pengelolaan sampah, remediasi laut/pesisir, dan pelestarian teknologi tradisional.
Beasiswa penuh (100%) akan diprioritaskan bagi masyarakat lokal Bali yang memenuhi kriteria di atas, khususnya mereka yang berasal dari kelompok kurang mampu atau kurang terwakili. Prioritas utama diberikan kepada masyarakat lokal Serangan, Bali, yang memiliki minat untuk mengembangkan proyek seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Beasiswa ini merupakan inisiatif dari Meaningful Design Group dan juga CAST Foundation sebagai bagian dari Koalisi Bali Emisi Nol Bersih (Koalisi Bali ENB) 2045 yang di dalamnya juga ada anggota lain yaitu World Resources Institute (WRI) Indonesia, Institute for Essential Services Reform (IESR), dan New Energy Nexus (NEX) Indonesia.