• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Sunday, May 25, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Putu Parker, Pembuat Gitar Berbahan Kain Rangrang

Wayan Sukadana by Wayan Sukadana
15 September 2016
in Berita Utama, Gaya Hidup, Kabar Baru
0 0
0
Pembuatan kain rangrang di Nusa Penida. Foto Anton Muhajir.
Pembuatan kain rangrang di Nusa Penida. Foto Anton Muhajir.

Kejayaan kain rangrang khas Pulau Nusa Penida sudah berlalu. 

Pada tahun 2012, kain tenun khas Nusa Penida ini sedang laris-larisnya. Ketika itu harganya mencapai Rp 600 ribu sampai Rp 750 ribu perbulan. Satu pengrajin bisa menjual sampai 500 lembar.

Semua masyarakat Banjar Cemlagi, Nusa Penida pun menjadi penenun kain rangrang. Anak-anak sekolah bahkan ikut menenun seusai sekolah dan waktu senggang. Hasilnya lumayan.

Namun, di tahun 2016 ini penjualan kain rangrang jauh merosot. Harga turun hingga R150 ribu sampai Rp 250 ribu. Pengrajin pun paling banyak kita bisa menjual 50 lembar.

Banyak pengerajin yang dulunya menenun beralih profesinya. Alat tenun bukan mesin mereka simpan. “Karena tidak menutup biaya tenun dan bahan,” tutur Ni Wayan Murniati pengerajin tenun rangrang Cemlagi.

Namun, masalah bagi satu orang bisa menjadi ide bagi orang lain.

Saya terinspirasi membuat gitar dengan motif rangrang. Saya pun memesan gitar rangrang pada I Putu Sudarsana, pembuat gitar asal Nusa Penida yang kini menetap di Jakarta.

Gitar rangrang pun menjadi ciri khas The Leveh Band, di mana saya menjadi vokalis, yang selama ini menyanyikan lagu tentang Nusa Penida. Rangrang adalah kain khas Nusa Penida. Gitar dengan kain rangrang bisa menjadi media mempromosikan kain rangrang sekaligus penggunaannya tidak hanya untuk pakaian.

Gitar karya Putu Parker yang menggunakan kain rangrang sebagai aksesoris. Foto Wayan Sukadana.
Gitar karya Putu Parker yang menggunakan kain rangrang sebagai aksesoris. Foto Wayan Sukadana.

Pengerjaan

Proses pembuatan gitar dengan bahan kain rangrang tidak singkat.

Menurut I Putu Sudarsana ia membuat gitar berbahan kain rangrang melalui serangkaian pengerjaan.

Untuk satu gitar membutuhkan kain 55 x 50 cm. Waktu Pengerjaan selama satu bulan. Pengerjaannya kain rangrang di-clear doff terlebih dahulu kemudian diresin. Selanjutnya dilem dan cleaar glose.

“Hasilnya didapat gitar yang nampak mengkilat dan rapi,” ungkap I Putu Sudarsana yang akrab dipanggil Putu Parker.

Putu Parker berharap dengan dibuatnya gitar rangrang bikinannya bisa mendorong pemakaian rangrang tidak saja untuk pakaian. Kain rangrang juga bisa digunakan sebagai aksesoris untuk gelas, meja dan benda-benda lainnya.

Dengan begitu penjualan kain rangrang yang kini merosot bisa meningkat dan berdampak pada kesejahteraan pengerajin.

Untuk pemasaran gitarnya, suami Ni Kadek Dartini mengunakan strategi dari mulut ke mulut. Namun, pembeli yang tertarik juga bisa memesan secara daring kepada Parker.

Jika tertarik, silakan membeli langsung ke Putu Parker melalui telepon 08128287637 atau 085780984035. Bisa juga lewat PIN BBM 5b95543a. [b]

Tags: Ekonomi KreatifMusikNusa PenidaSosok
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Wayan Sukadana

Wayan Sukadana

Penggerak komunitas. Penikmat dan peminat musik. Sedang belajar jadi pengusaha pariwisata di tanah kelahirannya, Nusa Penida.

Related Posts

Gede Robi dan Segala Daya Mainstreaming Isu Lingkungan

Gede Robi dan Segala Daya Mainstreaming Isu Lingkungan

29 June 2024
Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

13 September 2023
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

4 September 2023
Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

3 September 2023
Lima Festival Jazz yang Sayang Kamu Lewatkan!

Satu Dekade Ubud Village Jazz Fest 2023

27 July 2023
Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

14 July 2023
Next Post
Lima Hal Unik dari Festival Lovina

Lima Hal Unik dari Festival Lovina

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Rumah Singgah Harmoni, Program Jembrana untuk Warganya yang Sakit di Denpasar

Rumah Singgah Harmoni, Program Jembrana untuk Warganya yang Sakit di Denpasar

24 May 2025

Benarkah Gelombang PHK Tak Menyentuh Media Massa Bali?

23 May 2025
Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

23 May 2025
Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

22 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia