Ketika bisnis media berkembang pesat, independensi wartawan justru sekarat.
Bisnis media massa di Tanah Air dari hari ke hari semakin melaju dengan pesat. Namun, tuntutan komersial secara tidak langsung telah membunuh independensi wartawan. Pemilik modal telah menempatkan para wartawan sebagai alat mendapatkan keuntungan yang melampaui kompetensinya.
Metha Madonna, konsultan media yang juga sebagai pemakalah di International Conference of Communication Industry and Community (ICCIC) di Inna Grand Bali Beach Denpasar pada Maret 2016 mengatakan, kebanyakan pemilik modal telah melakukan komodofikasi wartawan, mulai dari mediator, agen, marketing hingga broker pencari iklan.
Dampak tekanan dari perusahaan media agar wartawan juga menjadi pencari iklan, pastinya akan menggerus idealisme dan independensi wartawan. Maka pada saat menyampaikan informasi pertimbangan untung rugi, kesinambungan hubungan dengan pemasangan iklan yang juga narasumber menjadi beban.
Dosen Fakultas Komunikasi Universitas Bhayangkara Jakarta itu sangat menyesalkan intervensi pemilik modal atau perusahaan yang telah mengkomodifikasi peran wartawan sekaligus pencari iklan. Hal ini sangat bertentangan dengan kode etik jurnalistik dan memanipulasi informasi.
Pers nasional semakin jauh dari kejujuran dan diwarnai para pemburu kekuasaan.
Menurut mantan wartawan sebuah harian nasional ini, hal demikian dialami banyak wartawan termasuk dirinya sendiri. Jika tidak mendapatkan iklan dari narasumber atau minimal membantu memperlancar kinerja marketing, nasib wartawan di redaksi akan terancam.
Namun pada perkembangannya fenomena komodifikasi wartawan yang jadi penelitiannya dalam tesis magisternya, bukan saja tekanan dari pihak perusahaan tapi juga kebutuhan akan hidup si wartawan.
Maka dalam seminar international ICCIC yang dihadiri pembicara dari berbagai negara. Metha mengungkapkan jika komodifikasi jurnalis bukan saja kebutuhan komersial tapi juga menjadi kebutuhan berpolitik si pemilik modal.
“Tapi ini masih perlu diteliti lebih jauh di mana indepensi jurnalis yang dikungkung kepentingan politik pemilik modal, namun pastinya kondisi ini mengakibatkan pers nasional semakin jauh dari kejujuran dan diwarnai para pemburu kekuasaan,” tegasnya. [b]