Jadilah PEKA, mari mau membuka diri untuk PAHAMI, lalu silahkan PUTUSKAN pilihan kalian untuk Bali & Indonesia.
“Pemilih pemuda secara umum terbagi menjadi dua. Pertama, kelompok apatis atau apolitis. Kelompok ini biasanya teralienasi dari sistem atau proses politik yang ada. Kelompok pemuda ini mudah terseret ke dalam arus golput karena pemilu dianggap tidak terkait dengan kepentingan pragmatis mereka. Kedua, kelompok pemuda yang rasional atau kritis. Pilihan golput biasanya bukan didasarkan pada alasan yang remeh-temeh atau alasan administratif, tapi benar-benar atas kesadaran bahwa pemilu dianggap gagal melahirkan proses rekruitmen politik yang baik.” – Lembaga Survey Indonesia (2009)
“Anak muda ngomongin politik? Nggak cocok ah, terlalu berat, saya bukan mahasiswa hukum, emang kita bisa apaan?” adalah beberapa tanggapan yang mungkin terucap dari kelompok apolitis & kritis. Padahal tanpa disadari dalam hidup sehari – hari kita tidak jauh dari politik. Politik pada dasarnya adalah cara yang ditempuh (didalamnya ada peran pengambilan keputusan) untuk mencapai kebaikan bersama.
Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia (setelah India dan Amerika), tingginya angka golput di kalangan pemilih muda (baru-baru ini diprediksikan LSI sebanyak 50 persen untuk Pemilu 2014) di nusantara harus disikapi secara serius. Parlemen Muda Indonesia merupakan usaha kecil namun ambisius untuk menjawab tantangan ini. Parlemen Muda Indonesia adalah Sebuah Gerakan. Fakta bahwa gerakan ini berangkat dari masalah yang nyata dan mendesak memberi mereka kepercayaan diri untuk menyebut Parlemen Muda Indonesia sebagai sebuah gerakan nasional. Bukan sekadar simulasi atau seminar, tetapi ajakan bagi generasi penerus untuk melihat apa yang bisa dibenahi dalam politik domestik negeri tercinta. Gerakan ini mengalir dan menggema di bawah komando Indonesian Future Leaders (@ifutureleaders), sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pemberdayaan pemuda untuk perubahan sosial.
Parlemen Muda Indonesia dikelola oleh 15 orang pemuda (latar belakang anggota timnya bisa dilihat di http://parlemenmuda.org/2014/tentang/profil-tim/) dari beragam bidang ilmu secara Independent dan Bebas dari kepentingan politik apapun. Satu – satunya kepentingannya bisa terlihat dari Visi, yaitu: Pemilih muda Indonesia yang lebih paham tentang, peka terhadap, dan percaya dalam parlemen sebagai salah satu pilar sistem politik dalam negeri, sekaligus lebih berpartisipasi aktif dalam demokrasi serta proses pembangunan nasional secara keseluruhan.
Parlemen Muda Indonesia memiliki 4 Program yaitu Majelis Umum Pemuda, Pengembangan Kapasitas, Konsultasi Regional & Roadshow. Rangkaian Roadshow dibuat untuk memberikan pengetahuan & pengalaman belajar bersama tentang politik dengan 11 Pembicara Nasional (Alanda Kariza, Rene Suhardono, Ridwan Kamil, Ernest Prakasa, Glenn Fredly, Mira Lesmana, Maudy Ayundya, Faisal Basri, Usman Hamid, Iwan Setyawan, Pangeran Siahaan) di 11 kota Indonesia ( Aceh, Makassar, Bandung, Bali, Kupang, Balikpapan, Jakarta, Lampung, Manado, Malang, Jogjakarta) mulai 19 Agustus – 14 September 2013.
Roadshow Bali akan berlangsung Selasa, 27 Agustus 2013 di Lantai 4 Student Center Udayana Jl. Dr. Goris, Denpasar, Bali (jalan disebelah Pasca Sarjana Kampus Sudirman).
- Dialog (sesi PEKA) bersama Ernest Prakasa (@ErnestPrakasa), Pendiri Standup Comedy Indonesia (@Standupindo) tentang “Kenapa Politik itu Penting?”
- Seminar Interaktif (sesi PAHAM) dengan Tim Parlemen Muda untuk menjawab “Bagaimana Parlemen bekerja & Apa peran pemuda dalam Politik?”
- Simulasi Politik (sesi PUTUSKAN) 60 menit tentang kampanye partai & anggota legislatif yang mengambil tema “Usaha Ekonomi Kreatif” (konsentrasi komisi 10 DPR)
GRATIS & terbuka untuk UMUM, terbatas bagi 200 pendaftar pertama, Registrasi melalui SMS: [nama] [umur] [institusi] [email] ke 0815.474.92129 (Ferina) atau FORM: http://goo.gl/VpK8Mu
—–
Ada sebuah kutipan dari buku Berani Mengubah Karya Pandji Pragiwaksono yang menurut saya cukup menarik.
“Demokrasi berarti mengharuskan rakyat memilih sendiri pemimpin mereka. Tujuannya supaya pemimpin itu bisa bekerja dengan baik untuk rakyatnya. Gimana kalau ternyata rakyatnya itu nggak tahu apa yang baik untuk dirinya sehingga mereka milih orang yang salah? Bukti bahwa masyarakat masih belum tahu apa yang baik untuk dirinya bisa dilihat dari acara TV dengan rating tertinggi di Indonesia: Sinetron. Jika ternyata rakyat nggak tahu apa yang terbaik untuknya, solusinya gimana? Nggak ada pilihan selain pencerdasan masyarakat. Kita hidup di suatu pemerintahan, maka kita pasti berpolitik. Kita bisa aja nggak peduli dengan politik, tapi dengan itu, kita nggak akan sadar kalau kita lagi dicurangi. Ujung-ujungnya kecewa. Semakin kita buta berpolitik, semakin mereka memanfaatkan kebutaan kita.”
“Ceritakan, maka aku akan lupa. Tunjukkan, mungkin aku akan ingat. LIBATKAN, maka aku pasti mengerti.” – Anonim (via: @parlemen_muda ‘s web)
Official Website: http://parlemenmuda.org
Twitter : @parlemen_muda
Facebook: Parlemen Muda Indonesia
CP Roadshow Bali: 085.739.250.667 (Fahri)