Pernah merasakan petualangan dari titik nol meter dari dasar permukaan laut (mdpl) sampai di ketinggian perbukitan?
Jika Anda ingin merasakan, tempat ini adalah salah satu jawabannya. Air terjun terletak di Bali bagian utara ini bernama Yeh Mampeh. Dalam bahasa Bali berarti air terbang. Lokasinya di Desa Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali.
Air terjun ini memiliki ketinggian 30 meter. Menurut sopir Nyoman Wisana yang mengantar kami dari Denpasar ke Desa Les terdapat dua air terjun lagi di atasnya. Namun, sayangnya, akses jalan ke sana sangat terjal.
Air terjun ini merupakan sumber mata air untuk desa di sekitarnya seperti Les dan Penuktukan. Di dekat air terjun nampak terlihat dari kejauhan seperti batang-batang bambu yang rebah. “Ya.. pipa-pipa itu dialirkan ke beberapa desa,” ujar Wisana. Desa membayar biayanya tiap tahun.
Di sebelah barat air terjun terdapat air terjun kecil yang biasa diambil sebagai air suci oleh penduduk untuk upacara keagamaan. Sebelum mengambil air tersebut, biasanya masyarakat menghaturkan sesajen sebagai tanda meminta dan menyucikan air tersebut.
Jika ingin berkunjung ke air terjun berjarak 38 km dari Singaraja ini, kita bisa naik angkutan umum yang bertarif Rp 10.000. Kita bisa melihat air terjun, jarak dari jalan raya 1 kilometer saja. Jarak dari gerbang air terjun hanya 500 meter atau 25 menit perjalanan.
Untuk Anda yang mau menginap, tidak perlu menginap di Bondalem, Tulamben atau Amed. Di sekitar air terjun terdapat penginapan yang terjangkau oleh kocek.
Air terjun ini pengelolaannya diserahkan kepada desa. Di sepanjang perjalanan terdapat belasan tong sampah bertuliskan Desa Les serta papan pengumuman agar tidak membuang sampah di sembarang tempat. Desa juga melarang untuk mencemari air, menebang pohon, menembak burung dan hal lainnya yang merusak lingkungan.
Petualangan ke air terjun kali ini menjadi cerita berbeda mulai bergerak dari titik nol mdpl. Untuk kawankawan semua yang mau pergi ke Bali bisa singgah ke air terjun ini. Tempatnya sangat sejuk dan sepi.
Bagi Anda yang menginginkan kesunyian, saya sarankan untuk tidak pergi di hari hari besar, karena ribuan orang datang ke tempat ini dari Denpasar, Buleleng dan tempat lainnya. Mari melihat dan merasakan Bali dari sisi yang lain. [b]