Oleh: Daun Biru (Bukan nama sebenarnya)
Permasalahan yang saya alami beberapa bulan kemarin dengan kasus pencemaran nama baik saya membuat harga diri, mata pencaharian dan psikis anak-anak saya tertekan. Dari sini pengalaman hidup saya yang sampai menempuh ke dinas sosial untuk menyelesaikannya dengan mediasi.
Pencemaran nama beserta foto dan berkata kasar, saya dan suami saya yang diposting oleh inisial BA dan dibayangkan tidak diketahui oleh suaminya PA. Itu yang menjadikan saya terguncang.
Mereka yang awal melaporkan ke Polres tidak pernah mengakui, karena saya bilang akan melaporkan balik. Hingga memang betul saya melaporkannya ke dinas sosial dan dengan arahan dari Ibu Budawati, sebelum saya melaporkannya saya sudah sempat melakukan pengaduan kepada LBH WCC dan tentunya dengan Ibu Budawati dan beliau menyarankan hanya ke dinas sosial saja.
BA: Hey, kamu dan suamimu memang tidak tahu malu. Memakai uang orang gak bertanggung jawab, emang kamu berdua bermuka tebal, emangnya saya ngengekin uang wa atau chat gak pernah berani balas
Saya: Maaf ya mbak sebelumnya saya kan sudah sering dan selalu membalas wa/chat dari mb/PA, saya minta tempo dulu belum bisa bayar/ memberi barang sekarang kondisinya memang betul-betul ga ada.
Terus saja kamu beralasan emang dasar ga mau balikin, ehhh Ingat kamu punya anak 4 orang apa ga malu punya orang tua sukanya pinjam sana-sini dan ga mau bayar hutang.
Saya: Maaf sekali lagi ya mbak, jangan mbak sangkut pautkan ke anak saya. Anak saya ga ada sangkutannya dengan hutang bapaknya dan suami anda.
BA: Jangan kamu banyak omong. Kamu terus janji! Mau kasih barang kenyataannya ga ada apa, omong kosong. Kalau sampai minggu ini kamu gak balikin uang/bawakan barang saya akan laporkan kamu ke polisi, ingat itu saya tidak main-main
Saya: Saya minta maaf sekali lagi mb, saya kan sudah bilang kondisi sekarang ga kayak dulu, sekarang sudah susah dapetin barang, tapi saya tetap berusaha untuk ngembaliin atau bawakan barang.
Penutup
Di akhir permasalahan dilakukan mediasi di kantor dinas sosial dan saya didampingi oleh LBH BWCC Ibu Budawati, Ibu Ketua Dinas Sosial dan psikolog. Beserta kelian dinas dari BA tersebut. Akhirnya permasalah diselesaikan secara damai dan dia si BA akan menghapus semua postingan dan meminta maaf di sosmed karena kesalahpahaman. Begitu juga sebaiknya dengan saya menandatangani surat pernyataan/pengakuan hutang kepada mereka.
Catatan: karya kelas jurnalisme warga (KJW) paralegal
situs mahjong