Oleh: Praba/LBH BWCC
Korban merupakan seorang wanita berusia 24 tahun memiliki satu orang anak laki-laki berusia tiga tahun. Pelaku yang merupakan suami korban adalah bule/WNA memiliki toko minuman keras di daerah Canggu.
Korban sering mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga oleh suaminya. Ia kerap dipukul, ditendang, dibilang wanita yang tidak berguna. Mengancam ingin bunuh diri jika perintahnya tidak dituruti bahkan sempat mengancam akan menyebar video syur korban jika korban berani untuk melawan pelaku.
Pada awalnya kakak dari korban yang menghubungi LBH BWCC untuk menolong adiknya yang mendapatkan KDRT. Akhirnya korban datang ke kantor LBH BWCC jam setengah satu malam dengan membawa anaknya. Bahkan ia hanya membawa dompet serta pampers anaknya.
Pada sekitar pukul 00.30 telepon kantor LBH BWCC berbunyi, tidak seperti biasanya di jam selarut itu ada yang menelpon.
Halo, selamat malam, apa benar ini LBH BWCC? Saya T dari Jakarta. saya mau minta tolong. Adik saya di Canggu dipukulin sama suaminya.
Halo, selamat malam, ya benar ini LBH BWCC. Kalau boleh tahu apakah korban sudah sering mendapatkan KDRT? Atau baru kali ini?
Sudah sangat sering terjadi selalu ingin kabur dari rumah tapi selalu gagal, tapi kali ini sepertinya akan berhasil, karena suaminya lagi keluar untuk minum bersama teman-temannya.
Baik kak, saya akan kirim alamat kantor, korban bisa datang kesini supaya aman.
Baik kak, terima kasih yaa
Terima kasih kembali kak
Begitulah sedikit gambaran percakapan paralegal LBH BWCC dengan kakak korban saat itu
Singkat cerita, korban datang diantar ojek online dengan membawa anaknya tanpa alas kaki dan hanya membawa dompet serta popok dan susu anaknya.
Selamat malam ibu, maaf sekali saya datang malam-malam jam segini, saya gak tahu lagi mau gimana. Saya selalu dipukul, ditendang bahkan di depan anak saya pun dia berani mukulin saya, saya takut anak saya trauma. Saya ingin cerai, saya sudah gak kuat.
Ibu tenang saja jangan takut, sekarang supaya suami ibu tidak bisa melacak keberadaan ibu, tolong nanti kartu HP-nya dikeluarkan dan untuk sementara ini HP-nya dimatikan dulu. Sekarang ibu istirahat saja, besok akan kami antar ke Polres Badung untuk dimintai keterangannya ya.
Iya ibu makasih ya
Pada saat itu juga, saya melepaskan kartu SIM-nya dan saya letakkan jauh dari rumah saya.
Keesokan harinya, korban dibawa ke Polres Badung untuk BAP. Sementara itu anak korban bermain bersama saya.
Ibu nanti jangan panik dan jangan takut ya. Nanti ibu bisa menceritakan semua kejadian yang membuat ibu tertekan.
Baik kak, saya pokoknya ingin cerai sama suami saya. Bertahun-tahun saya menahan diri. Setiap dia habis mukulin saya, nanti pasti akan mengeluarkan kata-kata manis untuk merayu saya supaya saya luluh lagi. Tapi kali ini saya sudah tidak kuat.
Baik ibu, kami akan siap bantu ibu.
Selama Ibu SF di BAP, anaknya dengan inisial TJ selalu main sama saya, bahkan sempat poop dan saya membersihkan poopnya. Setelah dari Polres Badung, kami mengantarkan korban ke Rumah Aman supaya jauh dari jangkauan suaminya.
Selama berada di Rumah Aman, korban mengaku senang dan aman. Namunm pada saat diberikan kesempatan untuk menelpon via VC suaminya, tiba-tiba korban menjadi luluh lagi. Korban menelpon Ibu Buda, mengatakan ingin kembali ke suaminya dengan alasan kasihan melihat suaminya kesepian. Korban menelfon Ibu Buda mengatakan ingin kembali ke suaminya dengan alasan kasihan melihat suaminya kesepian.
Jujur kami sangat kaget mendengar hal tersebut. Namun, kami juga tidak bisa memaksakan kehendak dari korban. Hal yang kami duga ternyata benar terjadi. Setelah korban kembali kepada suaminya, korban mendapatkan KDRT lagi, bahkan suaminya mengirim video korban yang sedang menangis sehabis di KDRT.
Yang lebih parah lagi suaminya memberikan rating rendah di ulasan Google LBH BWCC, mengatakan kata-kata yang tidak sesuai dengan fakta yang terjadi!