• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Saturday, November 8, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru Kabar

Kroncong Jancuk Hadirkan Nuansa Baru Musik Bali

Santana Ja Dewa by Santana Ja Dewa
31 May 2018
in Kabar, Musik
0 0
0
Keroncong Jancuk saat tampil di Nusa Penida. Foto Santana Ja Dewa.

Musik pop, punk atau reggae mungkin sudah biasa di telinga.

Namun, jika musik tradisional dibalut dengan apik dan segar, dia akan terdengar berbeda. Begitu pula dengan keroncong, musik tradisional Jawa yang sering didendangkan saat hari tertentu.

Sejumlah musisi Bali pun meracik musik tersebut dalam ranah kekinian. Mereka berhasil mengangkat musik tradisional ini bagi pecinta musik Bali.

Semringah musik Bali terasa warna-warni setelah hadirnya band yang baru dibentuk akhir tahun lalu ini. Kroncong Jancuk, begitu nama bandnya. Tunggalan (single) andalan mereka yang baru diluncurkan seminggu lalu bertajuk Mejangeran.

Kroncong Jancuk berani memadukan musik tradisional, sesuatu yang beda dari band Bali lain. Pendengar pun seolah diajak bergoyang saat melihat penampilan mereka.

Kata Jancuk di belakang nama band ini mengambil sisi lain dari kata tersebut. Memang kata tersebut sebuah umpatan tetapi esensinya mendalam ketika pergaulan kata itu sering dijumpai sebagai sapaan atau mengawali pertemuan.

Jadi, kata Jancuk bila disikapi dengan bijak berarti keakraban yang terjalin mesra.

Gede Phaii, pentolan band Kroncong Jancuk saat ditemui usai tampil di Nusa Penida, mengatakan band ini terbentuk atas dasar kegelisahan melihat musik tradisional tersudut hingga nyaris tak disukai.

Selain Gede Phaii personel lain Keroncon Jancuk adalah Diah (vokal), Yoga Tomcat (ukulele cak), Eka Panju (lukulele cuk), Mang Pur ( bas), Gus Bajra (airphone), Ngurah godel (kendang) & Eka Saputra (drum).

Menurut Gede Phaii musik tradisional bila diramu dengan apik dan menarik akan terasa asyik. Nuansa budaya kental dalam band ini. Saat manggung mereka selalu menggunakan busana tradisional dan menghadirkan joget sebagai pemungkas penampilan.

Gede Phaii resah melihat fenomena jogeg terbawa arus lebih mengarah tak senonoh. Joget di akhir penampilan, menurut Gede Phaii, untuk meluruskan tari pergaulan tersebut demi menjaga esensinya.

Lagu perdana juga mengambil tema tari tradisional yang dikenal masyarakat, janger. Hampir sama dengan tari joget sebagai tari pergaulan. Mereka mengajak pendengar melantunkan lagu sekaligus mejangeran. Selain peluncuran single mereka juga menggarap film pendek dengan tema sama denga lagunya.

Inilah musik berakar keroncong yang dihadirkan pertama kali di Nusa Penida. Bagi Keroncong Jancuk, ini juga pengalaman pertama mereka tampil di Nusa Penida.

Tubuh terasa terbawa hipnotis lagu, pinggung mendadak mengoyang mengikuti irama. Pelepasan jiwa tatkala serbuan dinamika hidup menerpa. Begitu asyik terlena pada alunan lagu yang dibawakan. Pendengar pun terbawa suasana.

“Nusa Penida menarik,” kata Gede Phaii yang sering berkunjung pulau yang indah.

“Terima kasih atas keramahtamahan dan saya berpesan mari jaga pulau ini dengan tidak buang sampah sembarangan. Jangan lupa buang sampah pada tempatnya. Kasian nanti pulau eksotik ini ternodai sampah,” lanjutnya. [b]

Tags: MusikNusa Penidavideo musik
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Santana Ja Dewa

Santana Ja Dewa

Pewarta warga. Lahir dan besar di Nusa Penida, Bali bagian tenggara. Senang menulis dan bercerita. Juga sering berkelana ke mana-mana.

Related Posts

Sandrayati - arise*

Sandrayati Rilis ‘Arise’, Single Jelang Album Baru ‘INHABIT’

3 August 2025
Perjalanan Penyanyi Bali Legendaris Dealot

Perjalanan Penyanyi Bali Legendaris Dealot

17 June 2025
Gede Robi dan Segala Daya Mainstreaming Isu Lingkungan

Gede Robi dan Segala Daya Mainstreaming Isu Lingkungan

29 June 2024
Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

13 September 2023
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

4 September 2023
Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

3 September 2023
Next Post
Catatan Mingguan Men Coblong: Sintas

Nasakom! Jaen Saan... Mari Kita Makan!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

7 November 2025
Ini Cerita Arsa, Remaja Rasa Anak-anak

Pengalaman Orang Tua dengan Anak Neurodiversitas

6 November 2025
BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

6 November 2025
Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

5 November 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia