Belasan penyandang disabilitas berkumpul untuk memproduksi informasi agar isu ini dapat tersampaikan oleh masyarakat.
Dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional 202, sejumlah lembaga yakni D’network, Pusat Pelayanan Disabiitas (PUSPADI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama BaleBengong adakan pelatihan citizen journalism dan content creator di Annika Linden Centre (ALC), Jl Bakung Sari No. 19 Denpasar.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada 6-7 Desember 2021. Acara tersebut diikuti oleh 15 peserta terpilih dari kategori penyandang disabilitas daksa dan disabilitas netra pada pukul 09:00-16:00 WITA.
Kegiatan ini diawali dengan perkenalan menyebutkan nama, perasaan yang dialami saat ini dan kekuatan super. Banyak dari mereka menceritakan kisahnya menempuh perjalanan menuju Annika Linden Centre.
Ada yang menceritakan kegalauan mereka takut tak bisa mengikuti pelatihan ini karena hujan deras secara terus-menerus. Ada pula yang lama menunggu ojek online (ojol). Dalam hal ini, keberanian mereka patut di apresiasi. Sebab tingginya besarnya badai tak menghalangi untuk turut andil dalam mengikuti pelatihan, dengan harapan dapat menyuarakan kepada masyarakat.
Ni Komang Merta Puspita Dewi menyampaikan bahwa agenda ini dilakukan untuk mendukung disabilitas dalam tema ”Kepemimpinan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas Menuju Tatanan Dunia yang Inklusif, Aksesibel dan Berkelanjutan Pasca Covid-19“
“Harapan kami adanya pelatihan ini dapat menambah akses bagi penyandang disabilitas dalam menyampaikan advokasi yang baik di kepenulisan,” jelas Ni Komang Merta Puspita Dewi, panitia pelatihan.
Adapun materi yang paparkan ialah berupa teknik-teknik dalam kepenulisan. Baik menulis untuk bentuk berita-berita di media masa ataupun menulis pada sosial media seperti Instagram, Facebook, dan lainnya. Meskipun hujan deras menerpa, tapi tidak mengurungkan antusias para peserta dalam mengikuti pelatihan citizen journalism dan content creator.
“Senang sekali, saya bisa mengikuti pelatihan ini karena mengasah kembali kepenulisan saya yang telah 15 tahun vakum,” terang Erni, salah satu peserta.
Tentunya pelatihan ini tidak luput dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker dan handsanitizer. Selain itu juga, selama pelatihan berlangsung para peserta difasilitasi laptop per masing-masing untuk menunjang kepenulisan.
Hal menarik juga didapatkan oleh para peserta pelatihan yaitu peserta dapat mengirimkan/mempublikasikan tulisannya di media BaleBengong ataupun media khusus isu disabilitas Solider.id. Dengan kata lain peserta juga dapat terus menambah kemampuan dan pemasukan.