Bagaimana menjaga imun tubuh kita untuk tetap kuat?
Dalam pandemi seperti ini, berbagai media berbondong-bondong memberi anjuran untuk memakai masker, menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak jika harus bertemu orang lain, hindari tempat ramai, tetap di rumah dan masih banyak anjuran yang diperuntukkan masyarakat yang sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian COVID-19.
Namun, sadarkah apa yang paling penting dalam pencegahan dari diri kita sendiri? Menjaga pikiran kita tetap stabil dan mengelola diri kita agar tidak terlalu stres berlebih adalah paling penting. Mungkin masih sedikit media yang memberikan informasi tentang pentingnya hal tersebut.
Agar lebih mudah, mari kita bagi pencegahan pandemi COVID-19 ini menjadi dua jenis. Pencegahan dari luar tubuh dan pencegahan dari dalam tubuh.
Pencegahan dari luar tubuh adalah berbagai upaya yang kita lakuka untuk dapat mencegah virus masuk ke dalam tubuh agar tidak menyerang imun tubuh. Jika lebih sederhana, semua orang dengan udah meniru dan melaksanakannya. Contoh yang saya ambil dalam pencegahan dari luar tubuh ini atau bisa kita sebut dengan pencegahan eksternal adalah pakai masker, rajin cuci tngan, hindari kontak fisik dan lain hal yang bersinggungaan langsung dengan tubuh kita, serta orang lain dapat melihat secara gamblang.
Pencegahan kedua adalah pencegahan dari dalam tubuh yang nantinya kita akan sebut, agar lebih mudah diingat, dengan pencegahan internal. Pencegahan ini adalah upaya manusia untuk melindungi dirinya yang berasal dari dalam tubuh untuk mendukung imun agar lebih kuat melawan virus. Pencegahan ini memang berifat relatif dan kembali kepada pribadi masing-masing. Pencegahan dari dalam tubuh ini yang paling penting adalah menjaga imun tubuh kita untuk tetap kuat.
Bagaimana menjaga imun tubuh kita untuk tetap kuat? Caranya adalah menjaga pikiran kita tetap stabil dan mengelola diri agar tidak stres. Apa hubungannya dengan pencegahan COVID-19 ini? Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sempat menyampaikan pentingnya menjaga imunitas tubuh. Dikatakannya kalau imunitas tubuh baik, maka tidak akan gampang terserang virus.
Kemudian menurut data kesehatan Immune Deficiency Foundation, kalau corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan dan dengan mudah ditularkan melalui kontak perorangan. Orang dengan imunitas rendah, akan berisiko tingi terinfeksi virus ini.
Orang dengan imunitas rendah mempunyai banyak penyebab. Salah satu penyebab di kala pandemi ini adalah stres. Menurut situs Halodoc.com, stres adalah suatu reaksi tubuh ketika seseorang mengalami tekanan, ancaman atau suatu perubahan. Reaksi tubuh di mana belum bisa menerima suatu keadaan yang berbeda dari biasanya serta perbedaan tersebut secara signifikan.
Stres dibedakan menjadi dua jenis, yaitu stres eksternal (dari lingkungan sekitar) seperti trauma, pengalaman hdup, dan masalah sehari-hari. Sedangkan stres internal adalah stres yang bersumber dari dalam diri kita. Stres dapat dialami siapa saja dan sering dijumpai pada seseorang yang mengalami tuntutan sangat berat, yang datang dari dirinya sendiri atau lingkungan sekitar.
Faktor yang mempengaruhi kita dapat mengalami stres selain tidak sehat secara jasmani dan rohani adalah kekurangan gizi dan kurangnya waktu untuk beristirahat atau tidur. Kemudian untuk penyebab stres antara lain mempunyai banyak pikiran, rasa khawatir dan cemas akan keadaan yang sedang dialami, memiliki tanggung jawab besar, kemudian ragu tidak bisa menjalankan kehdupan sehari-hari.
Penyebab-penyebab stres tersebut memungkinkan terjadi serta dialami beberapa orang saat ini di masa pandemi COVID-19. Ketika pemerintah memberi imbauan untuk belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan ibadah di rumah, banyak masyarakat yang harus banting setir karena harus dirumahkan dengan keadaan dan kondisi perekonomian yang berubah ketika pandemi datang. Banyak yang mengeluh namun siap maupun tidak, mereka harus memutar otak untuk tetap menjalankan roda kehdupan mereka.
Meski beberapa orang tetap menjalankan aktivitas sesuai protokol kesehatan pencegahan pandemi COVID-19 yang dibuat pemerintah, tetapi saya pribadi khususnya ingin mengingatkan bahwa pencegahan dari dalam diri juga tidak kalah penting. Yaitu mencegah agar kita tidak mengalami stres berlebihan. Sebab mau tidak mau, kita harus tetap berjuang melawan pandemi COVID-19 ini.
Berikut saya akan memberikan saran kepada pembaca pada umumnya dan untuk saya khususnya agar kita tetap sehat secara jasmani dan rohani di masa pandemi ini.
- Mengonsumsi Makanan Bergizi
Saran pertama agar tubuh kita terhindar dari stres dan mampu menjaga imun tubuh kita adalah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi. Tidak perlu mewah. Asalkan kaya akan protein, vitamin dan mineral sudah cukup menjaga dan membantu imun kita menjadi kuat. Contoh makanan yang bergizi adalah wortel (vitamin A), jeruk (vitamin C), sayur-sayuran hijau (vitamin E), telur (zinc).
- Olahraga
Kedua, berolahraga. Meski kita tetap di rumah saja, itu bukan berarti kita tidak wajib
melakukan aktivitas yang biasa kita lakukan. Kita harus membuang mindset kita, jika di rumah saja kita hanya bisa rebahan. Mulai dari sekarang mari kita mulai gerak dan melakukan olah tubuh selama lima menit terlebih dahulu. Jika berhasil, setiap hari harus kita tambah waktu tersebut. Lebih baik rutin daripada lama namun berjarak untuk melakukannya. Olahraga juga bisa dilakukan di atas tempat tidur kita.
Selain mengurangi stres, olahraga juga mempunyai manfaat lain seperti mengurangi risiko penyakit jantung, meningkatkan fungsi otak dan kekebalan tubuh, meningkatkan kepercayaan diri, dan menjadikan umur kita panjang karena menjaga tubuh tetap bahagia dan sehat.
- Jaga konsumsi media sosial
Saran ketiga ditujukan kepada yang sering menggunakan media sosial. Bermain media sosial memang kegiatan yang pas untuk mengisi waktu kita selama karantina mandiri ini. Namun, pernahkah Anda menyadari jika bermain sosial media berlebihan itu tidak baik? Selain menghabiskan waktu secara sia-sia, mengonsumsi sosial media secara berlebh dapat menyebabkan kita cenderung susah bergaul dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Padahal dengan tetap di rumah saja dan berkumpul dengan keluarga adalah momen yang pas untuk kita lebih mengenal satu sama lain dengan anggota keluarga.
Kemudian mengonsumsi media sosial secara berlebih dapat menjadikan kita malas. Karena terlalu asyik dan menyenangkan, bermain sosial media membuat kita lupa waktu dan lupa diri, serta lupa bahwa ada kegiatan yang lebih bermanfaat. Saya bukan melarang untuk tidak bermain sosial media secara total. Namun saya menyarankan untuk mengatur waktu dan mengonsumsi sosial media secara tepat.
- Quality time
Quality time adalah manajemen penggunaan waktu secara pas dan dapat kita manfaatkan
waktu dengan sungguh agar lebih berkualitas. Quality time terdengar akrab di kaum millenial. Quality time identik dengan menghabiskan waktu bersama keluarga. Jika sebelum pandemi, quality time dilakukan seperti melakukan aktivitas di luar rumah, namun untuk sekarang mau tidak mau kita harus melakukannya di rumah saja.
Selain menghaiskan waktu dengan keluarga, quality time juga bisa dengan berbentuk self care. Self Care adalah beberapa kegiatan agar kita lebih mengenal diri kita dan mencintai serta merawat diri kita. Sebetulnya untuk melakukan aktivitas ini tidak perlu mengeluarkan banyak uang. Kita bisa melakukan kegiatan seperti mendengarkan musik, membaca buku, dan melakukan aktivitas yang membuat kita senang meski di rumah saja dan tidak memikirkan sesuatu untuk beberapa saat.
- Belajar atau buat kegiatan baru
Saran terakhir dari saya adalah belajar atau buat kegiatan baru. Kegiatan di rumah
saja memang memberikan dampak yang positif dan negatif. Namun, banyak dampak positif yang dapat kita lakukan dan kita pelajari lebih dalam lagi. Di mana ketika sebelum pandemi ini, kita minim waktu untuk belajar hal baru. Ketika pandemi seperti ini, seolah kita diberi waktu yang melimpah uuntuk meningkatkan kualitas hidup dan menambah pengetahuan kita.
Contoh kegiatan yang dapat kita lakukan selama pandemi seperti ini adalah kita menanam tumbuhan di sekitar rumah kita. Dengan media tanamnya bisa dari pot yang dapat kita beli secara online, atau menggunakan tempat-tempat bekas yang sudah tak terpakai. Hal ini menjadi tren di masa pandemi seperti ini, karena banyak selebriti yang juga sudah lama dan membagikan aktivitas menanam ini di sosial media mereka. Beberapa artis yang memang hobi bertanam, seperti Rara sekar, Nicholas saputra, dan beberapa artis yang lain.
Di masa pandemi ini, memang kita sedang tidak baik-baik saja. Namun, kita jangan terus terjebak di dalam kondisi seperti itu. Masih banyak yang bisa kita perbuat. Masih banyak kegiatan yang mampu kita lakukan di rumah untuk membantu mengurangi pencegahan COVID-19 ini. Menjadikan kita tetap tenang dan selalu merasa senang meski banyak pikiran yang menghadang adalah kunci untuk kita saat ini menghadapi masa yang akan datang. Sabar dan jaga diri agar kita bisa menang melawan pandemi COVID-19. [b]