• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Sunday, May 25, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Ironi Seraya, Penghasil Ikan Terbesar Bali

Fadlik Al Iman by Fadlik Al Iman
21 April 2014
in Berita Utama, Kabar Baru, Sosial
0 0
4
Nelayan Desa Seraya
Kebanyakan orang Seraya hidup dari mencari ikan di laut. Foto Fadlik Al Iman.

Baru-baru ini Bali dinobatkan sebagai pulau terindah di Dunia.

Keindahan tempat menjadikan pulau ini selalu diincar para pelancong. Namun di tengah arus wisata yang deras, kita tak sadar bahwa hasil Bumi di Bali semakin tak mengimbangi penduduknya.

Ambil contoh dari sektor perikanan. Banyak orang mengira penghasil ikan terbesar di Bali adalah dari daerah Kusamba, Klungkung terutama hasil tangkapan tongkol. Padahal, sebenarnya hasil asupan tongkol banyak sekali diperoleh dari daerah Seraya, Karangasem.

Daerah ini memang tidak seterkenal daerah lainnya seperti Kuta, Sanur, Seminyak bahkan tetangganya di Amed. Namun, siapa kira daerah kering dengan bukit bukit batu justru dianugerahi akan hasil lautnya.

Dari alam daratnya yang tidak menjanjikan, maka orang-orangnya hijrah ke mana-mana. “Ada yang ke Lombok, Jawa, Sumatera, Sulawesi dan daerah lainnya,” ungkap Pak Surya salah satu warga di Dusun Tukad Tiis, Seraya.

Orang-orang Seraya sangat unik. Dari logat bahasanya sepintas tidak seperti bahasa Bali. Hal ini saya saksikan sendiri ketika kawan saya yang sesama Bali baru merasa bahwa bahasa Seraya adalah bahasa Bali juga. “Hal ini karena orang Seraya adalah orang pesisir,” ungkapnya.

Namun nelayan selalu saja mengalami masa masa sulit melaut. Seraya pada saat musim hujan seperti sekarang ini semua bisa tumbuh. Komoditas andalan adalah tanaman jagung, singkong, ubi jalar, kelapa, serta lontar. Dari tanaman lontar daerah ini juga menghasilkan tuak yang berkualitas.

Kebanyakan orang Seraya hidup dari mencari ikan di laut. Dalam satu minggu rata-rata hanya tiga hari nelayan mendapatkan ikan. “Oleh karena itu para nelayan harus berkelompok agar bisa saling membantu satu sama lain,” ungkap I Wayan Perten Ketua Kelompok Nelayan Segara Abadi Indah.

“Jadi nelayan selalu was was,” tambahnya.

“Untuk itu generasi kita nanti ingin agar anak cucu kami bekerja di tempat lain. Beberapa saudara saya memilih jadi kru kapal pesiar sampai ke luar negeri,” sambungnya.

“Untuk itu generasi kita nanti ingin agar anak cucu kami bekerja di tempat lain. Beberapa saudara saya memilih jadi kru kapal pesiar sampai ke luar negeri,” sambung I Wayan Perten.

Jadi bayangkan saja, jika Tukad Tiis yang mengalami produksi ikan yang lebih baik dari daerah lain saja hidupnya seperti ini.

Pemerintah dalam hal ini Dinas Peternakan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karangasem selama ini berupaya bersama sama kelompok nelayan membangun.

Sebelumnya Dinas melakukan pelatihan pengolahan ikan asap. Namun, sampai sekarang tidak dilanjutkan nelayan. “Hal ini karena pengolahan ikan asap membutuhkan biaya produksi yang lebih banyak dibandingkan pemindangan,” ungkap Eko salah seorang staf Dinas.

Ditambahkannya lagi bahwa Dinas Perikanan Kelautan telah membangun tiga mesin pendingin di tempat berbeda. Hal ini untuk menaikan nilai tawar nelayan. Pada saat nelayan mendapatkan ikan awan atau tongkol berlimpah maka harganya turun, berkisar Rp 700 per ekor.

“Mesin pendingin ini diperuntukkan bagi nelayan yang tangkapannya berlimpah sehingga bisa mengendalikan harga. Pada saat harga ikan tinggi barulah ikan-ikan dikeluarkan dari mesin tersebut untuk dilempar ke pasar,” pungkasnya.

Semoga ke depan nelayan serta Dinas Peternakan Kelautan dan Perikanan bisa bersinergi demi kesejahtraan Bali yang semakin baik. [b]

Tags: KarangasemPerikananSosial
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Fadlik Al Iman

Fadlik Al Iman

Pegiat lingkungan di Yayasan Alam Indonesia Lestari (LINI) Bali.

Related Posts

Ketika Koperasi Nelayan Maluku Mengenal Konsep Ngayah di Bali

Ketika Koperasi Nelayan Maluku Mengenal Konsep Ngayah di Bali

21 March 2025
Kegigihan Hampir 40 Tahun dalam Mempertahankan Kerajinan Lontar 

Kegigihan Hampir 40 Tahun dalam Mempertahankan Kerajinan Lontar 

14 November 2024
Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

23 October 2023
TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

19 October 2023
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

4 September 2023
Puri Agung Karangasem, Wujud Akulturasi Tiga Budaya

Puri Agung Karangasem, Wujud Akulturasi Tiga Budaya

28 August 2021
Next Post
Mengangkat Suara Perempuan Melalui Media

Mengangkat Suara Perempuan Melalui Media

Comments 4

  1. luhde says:
    11 years ago

    weit, fotonya luung ajan. mas, kalau ke seraya di mana cari tongkol panggang plus sambel matahnya? *yummmm….

    Reply
    • Fadlik Al Iman says:
      11 years ago

      Main saja ke Tukad Tiis di Seraya Timur, bertemu dengan Pak I Ketut Perten Ketua Kelompok Nelayannya, kebetulan beliau juga pengepul ikan. Makan ikan,sambel mentah, nasinya diganti jagung Seraya tambah maknyuuss. Namun kebetulan sekarang bukan musim yang pas untuk mencari ikan. Hasil tangkapan ikan mereka sedang kosong.

      Reply
  2. Gayatri says:
    11 years ago

    Nice article Fadlik! Semangat terus untuk menulis.

    Reply
  3. Fadlik Al Iman says:
    11 years ago

    Terima kasih Bu.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Rumah Singgah Harmoni, Program Jembrana untuk Warganya yang Sakit di Denpasar

Rumah Singgah Harmoni, Program Jembrana untuk Warganya yang Sakit di Denpasar

24 May 2025

Benarkah Gelombang PHK Tak Menyentuh Media Massa Bali?

23 May 2025
Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

23 May 2025
Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

22 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia