• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Monday, June 23, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

In Memoriam Putu Andra

Luh De Suriyani by Luh De Suriyani
26 October 2010
in Kabar Baru
0 0
5
putu andra di rumah sakit

Teks dan Foto oleh Luh De Suriyani

Agus, pria muda 22 tahun ini tersenyum senang. Ia mengusap wajahnya yang berkeringat usai ngamen, berkeliling menyanyi sambil memetik gitar bersama beberapa temannya di Lapangan Puputan Renon Denpasar, Minggu (24/10). Hasil penggalian dana untuk anaknya, Putu Andra, 19 bulan, hari itu berjumlah Rp 4.440.000 rupiah.

“Wah, semoga jumlah yang unik ini membawa mujizat untuk anak saya,” katanya pelan. Istrinya, Nova, katanya sedang sedang melamar pekerjaan. Keduanya baru lulus dari Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Beberapa personil band Indie berkumpul di lapangan saat car free day, hari Minggu bergerimis itu. Misalnya band  Rocking Chairs menyanyikan lagu khusus untuk Andra. Sebuah kotak sumbangan dari kardus diletakkan di tengah keramaian warga yang berolahraga.

Sudah sebulan ini, Agus ngamen bersama teman-teman kuliahnya untuk menambah biaya perawatan Andra yang divonis kanker kelenjar getah bening. Agus, anak band ini merasa tak sendiri karena belasan temannya di komunitas band kampus dan puluhan orang lainnya menyemangati ayah muda ini.

Ia dan temannya membuat blog, www.iambali.com untuk menggalang bantuan untuk Andra. Dari blog, sejumlah orang lain membuatkan group serupa di jejaring social facebook dan twitter. Sebagian besar dukungan datang dari anak muda yang bersimpati dengan kisah Agus dan Nova, untuk memburu kesehatan bagi Andra, putra semata wayang mereka.

Putu Bagus Aditya Maestra Devandra , nama lengkap Andra pada Minggu itu terlentang dengan selang infus di tangan kirinya di RS Wangaya, Denpasar. Baru saja, Andra dipaksa menelan makanan cair berupa jus sirsak dan anggur. Jus berwarna ungu itu dimasukkan ke mulut Andra dengan bantuan dua orang, nenek dan bibi-nya.

“Saya dan suami sudah kehilangan akal karena dokter disini juga menyerah. Saya sudah lelah. Untung orangtuanya Andra yang masih semangat,” kata sang nenek.

Jus sirsak-anggur itu adalah ramuan yang didapat Agus dari internet sebagai penambah nafsu makan. Pemenuhan nutrisi adalah tantangan untuk orangtuanya , sembari menunggu rencana keberangkatan Andra ke Beijing, China pada November ini.

Menurut Agus, anaknya saat ini dirawat untuk meningkatkan nutrisi ke tubuh. Andra mengalami gangguan pencernaan karena kaker sudah menjalar ke ginjal dan organ lainnya. Berat badannya hanya 9 kilogram.

Andra lahir saat Hari Raya Nyepi, 26 Maret 2009 melalui operasi caecar dengan keadaan sehat. Hingga bisa berdiri dan menyanyi pun Andra terlihat sehat walfaiat. Walau ada sesuatu yang merisaukan. “Sejak usia 6 bulan, buah pelirnya seperti membesar. Dokter mengatakan hidrokel, ada cairan yang akan hilang sendiri atau menunggu usia 2 tahun untuk operasi.

Pada usia 14 bulan, Agus tak kuasa melihat penderitaan anaknya. Buah pelirnya sudah sebesar telur ayam hingga lutut. Andra lalu masuk kamar operasi untuk menyedot cairan dalam buah pelirnya.

Tapi, ketika sudah masuk ruang operasi, dokter bedah mengatakan benjolan yang sebelumnya dinyatakan cairan ternyata sebuah tumor yang sudah membesar. Akhirnya tumor itu diangkat berikut buah pelir kiri anak saya. Dokter mengatakan operasi bersih dan tumor sudah terangkat semua.

Menindaklanjuti operasi tersebut Andra melakukan CT scan. “Pukulan yang jauh lebih berat ini harus kami terima lagi. Anak kami sudah menderita kanker ganas dengan metastase ke paru, ginjal dan getah bening,” ujar Agus.  Menurut dokter kemoterapi adalah jalan terakhir. “Begitu banyak air mata yang mengalir melihat kondisi anak kami yang makin memburuk. Tapi menurut saya kemoterapi bukan jalan terbaik karena itu seperti mencari teroris dengan ngebom seluruh penduduk,” Ia beranalogi soal dampak buruk kemo.

Agus lalu memulai petualangan di Jakarta mencari rumah sakit khusus kanker yang bisa membantu dengan cara yang menurutnya lebih baik. Diawali informasi lewat internet dan temannya. Sejumlah tempat dan rumah sakit dikunjungi namun nihil. Hingga seorang temannya di China mengabari soal sebuah rumah sakit khusus kanker, Modern Hospital of Guangzhou, yang bisa mengobati kanker kelenjar getah bening.

Informasi kesehatan dari praktisi dokter dan rumah sakit di Bali dan Jakarta menurut Agus tak cukup. Hingga Ia bertekad ke China. Dari hasil penelusuran dan referensinya, rumah sakit Modern itu jauh lebih murah dari fasilitas kesehatan di Indonesia, dan juga lebih baik dari segi teknologi. “Saya heran kok bisa dengan  teknologi lebih maju, biayanya jauh lebih murah dibanding di sini,” ujarnya.

Charity fund untuk Andra sedianya terus berlanjut hingga 23 Oktober ini. Sebuah judul, Cinta utuk Andra juga telah disiapkan. Beberapa mahasiswa menuliskan rencana ini di twitternya. Dana tambahan ini akan digunakan untuk perjalanan ke China. Agus bahkan menceritakan rencana ini dengan berbinar.

Perjalanan panjang ke China mencari cahaya terang pupus. Andra meninggal, sesaat setelah tiba di UGD RS Sanglah, Selasa (26/10) siang. Setelah dirujuk dari RS Wangaya, tempat lima hari terakhir Ia berjuang. Ini terlalu cepat untuk orang tua dan relawan-relawan muda pendukungnya. Namun, kisah dan perjuangan Andra akan berusia panjang, bahkan abadi.

Tags: BaliKankerKesehatanputu andraRS SanglahRS Wangaya Denpasarsolidaritas sosial
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Luh De Suriyani

Luh De Suriyani

Ibu dua anak lelaki, tinggal di pinggiran Denpasar Utara. Anak dagang soto karangasem ini alumni Pers Mahasiswa Akademika dan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Pernah jadi pemimpin redaksi media advokasi HIV/AIDS dan narkoba Kulkul. Menulis lepas untuk Mongabay.

Related Posts

Budaya Ngayah Makin Langah

Budaya Ngayah Makin Langah

13 June 2025

Bali Hampir Habis, Semenjana dan Tergantikan

4 January 2025
Over Development Bali di UWRF 2024

Over Development Bali di UWRF 2024

23 October 2024
Yang Lalu Jangan Biarkan Berlalu, Tuturkan di Indonesia Bertutur

Yang Lalu Jangan Biarkan Berlalu, Tuturkan di Indonesia Bertutur

13 August 2024
Menelaah Pembungkaman PWF 2024 dari Berbagai Perspektif Hukum

Menelaah Pembungkaman PWF 2024 dari Berbagai Perspektif Hukum

7 June 2024
Mengenal 4 F, Respon terhadap Stres dan Trauma

Mengenal 4 F, Respon terhadap Stres dan Trauma

4 June 2024
Next Post
Kampus Merana di Balik Gemerlap Pariwisata

Kampus Merana di Balik Gemerlap Pariwisata

Comments 5

  1. Putu Adi says:
    15 years ago

    sedih sekali membaca cerita ini. Turut berduka sedalam-dalamnya untuk kepergian Putu Andra. Semoga keluarga yang ditinggalkan dikaruniai ketabahan

    Reply
  2. PanDe Baik says:
    15 years ago

    Sedih juga ya, baca ceritanya selama ini di Media. Yah, semua sudah berlalu. Minimal perjuangan kedua orang tua Andra, mampu menginspirasi ribuan bahkan jutaan calon orang tua muda lainnya…

    Reply
  3. imadewira says:
    15 years ago

    turut berduka untuk adik Andra, saya salut atas perjuangan kedua orang tuanya, keluarga dan semua orang yang menyayanginya..

    semoga ini jalan terbaik dari Tuhan untuk Andra, semoga keluarga yang ditinggalkan tetap tabah dan ikhlas melepas kepergian Andra.

    Reply
  4. I Putu Sukma Hendrawan says:
    15 years ago

    selamat jalan ya dek..selamat sampai tujuan di alam Svah yang indah.. mrityor ma amrtam gamaya

    Reply
  5. chrisbudhi says:
    15 years ago

    Sepertinya pemerintah untuk lebih serius untuk belajar tentang kesehatan bukan sekedar jalan ke luar negeri dan bagi-bagi kekuasaan

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Nikmat Suasana Ngopi di Teba Tengah Kota

Nikmat Suasana Ngopi di Teba Tengah Kota

23 June 2025
Feral Stripes – “Silicon Opera” Distopia dalam Tujuh Babak

Feral Stripes – “Silicon Opera” Distopia dalam Tujuh Babak

22 June 2025
Aksi Bali Mengkritisi Kebijakan Bias Gender dan Tolak RUU TNI

Gerakan Kesadaran Neurodiversitas untuk Keberagaman dan Melawan Stigma

21 June 2025
Inilah Tema Terbanyak di BaleBengong 2024: Alih Fungsi Lahan, Sampah, dan Pilkada

Kampanye Krisis Sampah dengan LUKIS: “Let Us Keep It Sustainable” Festival 2025

20 June 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia