Teks dan Foto Dikirim Bentara Budaya Bali
Serangkaian Pameran Zoom in Bali 2011, Bentara Budaya Bali menggelar diskusi dan workshop fotografi bertajuk “Foto yang Bercerita”.
Kegiatan diikuti puluhan mahasiswa, akademisi, seniman dan penggiat fotografi pada Rabu kemarin ini, menghadirkan Iwan Darmawan sebagai narasumber. Iwan mantan fotografer Bali Post yang kini aktif dalam Komunitas Fotografer Denpasar.
Selain membahas mengenai sisi estetik dan teknik-teknik fotografi, dialog tersebut juga mengulas lebih jauh tentang kehidupan sosial budaya masyarakat Bali kini. Diskusi juga membicarakan bagaimana peran komunitas dalam merekam jejak setiap perubahan yang terjadi.
Iwan Darmawan, dalam paparannya menyampaikan bahwa fotografi merupakan seni menampilkan keterbatasan. Kurator eksibisi ini mengandaikan kamera seperti anatomi mata. Setiap saat mata bisa bebas merekam peristiwa. Namun, mata tidak mampu memotret keseluruhannya dalam waktu bersamaan.
“Fotografer yang baik, mesti jeli dan peka menangkap setiap momen di sekelilingnya,” ujar Iwan.
Iwan menambahkan fotografi tidaklah sekadar teknik mengabadikan objek atau kejadian. Fotografi juga sebuah proses mengolah batin dan pikiran sehingga gambar yang dihasilkan akan memiliki nilai. “Dan, dengan sendirinya mampu bercerita kepada publik,” ungkap Iwan yang juga jurnalis dan novelis.
Ia berulang kali menekankan bahwa menguasai teori saja tidaklah cukup. Perlu intensitas dan kegigihan tersendiri dalam mengaplikasikannya di lapangan.
Abu Bakar, seniman yang juga pengamat foto dan kebudayaan, menegaskan bagaimana terkadang teori-teori justru menenggelamkan kreativitas para pemula. Mereka terlalu berpegang teguh pada pakem-pakem yang ada. Akibatnya, pemula kehilangan kebebasan berkreasi. “Mereka mesti memotret, memotret, dan terus memotret. Hanya itu yang terpenting,” kata Abu.
Berikutnya, lanjut Abu, fotografer mesti melihat dan memilah kembali hasil karyanya sebelum kemudian disajikan ke khalayak luas.
Para peserta tampak antusias mengikuti dialog tersebut. Terlebih ketika ditampilkan contoh foto yang objeknya begitu dekat dengan keseharian tapi kerap luput dari perhatian mereka. Iwan juga menjelaskan foto-foto bidikan 43 fotografer terpilih dari 300 fotografer yang ikut seleksi itu bisa menjadi contoh bagus. Sebab ke-45 dari 400 karya yang masuk tersebut, selain mengandung komposisi dan jalinan cerita yang bermutu, juga memiliki makna dan pesan mendalam.
“Dalam foto-foto itu, kita bisa menyaksikan bagaimana kemurnian, ketulusan beryadnya, penghormatan terhadap alam, hingga bagaimana perubahan kehidupan sosial masyarakat Bali sebagai bentuk adaptasi terhadap serbuan globalisasi. Semuanya bisa menjadi dokumentasi yang kuat dan berharga,” tutur laki-laki yang sempat mengenyam pendidikan di Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ) itu.
Pada kesempatan lain, koordinator program Bentara Budaya Bali, Warih Wisatsana mengungkapkan karya-karya terpilih, diharapkan bukan semata elok secara rupa dan komposisi, namun kuasa menampilkan suatu ragam kejelian dalam memotret perubahan sosial budaya Bali. Walaupun foto-foto terpilih tersebut hadir mempribadi dengan keunggulan dan kelemahan masing-masing, akan tetapi secara keseluruhan terangkai dalam satu bingkai yang mencoba merekam perubahan manusia Bali terkini.
“Foto-foto itu, tampil tidak sekadar menangkap momen kejadian tertentu, lebih jauh lagi, diniatkan pula agar kuasa mengurai peristiwa di sebalik yang kasat mata. Dalam Zoom in Bali 2011 ini, foto-foto terpilih, diuji, antara lain, oleh kesanggupannya bercerita, menggoda pemirsanya untuk menyelami dan melampaui wujud visualnya,“ tambah Warih.
Wakil Gubernur Bali, A. A Puspayoga, ketika membuka pameran Zoom in Bali 2011 akhir Februari lalu, juga sempat menyampaikan bahwa pameran ini penting dan harus terus diagendakan. “Melalui program-program serupa ini, bersama-sama kita bisa mengangkat branding fotograger Bali hingga ke tingkat lebih tinggi,” kata Puspayoga. Ke depan, lanjutnya, Bali tidak hanya dikenal sebagai gudangnya pelukis dan pematung, tetapi juga sebagai rumahnya fotografer handal. [b]
foto ini mana ada di dunia???adanya cuman di bali, indonesia
wuiiihhh.. cakep fotonya.. dapet jepret dimana sih?
menceritakan tentang keadaan pulau dewata