Ini adalah penggambaran hubungan saya dengan suasana di atas kapal saat berkunjung ke Pulau Jawa.
Perjalanan yang tidak lebih dari setengah jam, memberikan saya kesempatan untuk mengamati momen-momen di atas kapal maupun di luar kapal. Pemandangan pelabuhan yang saya tinggali dan pelabuhan yang saya tuju, daratan yang terpisah oleh laut, kapal-kapal lain, teriknya sinar matahari, lautan lepas dan birunya langit.
Kapal seolah-olah membawa saya hanya berputar-putar di atas selat Bali lalu kembali ke daratan semula. Namun, setelah berlabuh, saya telah sampai di Ketapang. [b]
Selat bali, kapal dan pelabuhan bisa jadi metafor kehidupan.
Datang dan pergi, jumpa dan berpisah.
Hidup, cinta dan air mata.
Ketapang terlihat dari gilimanuk.
Gilimanuk terlihat dari ketapang.
Tapi ada selat memisah dan angin, ombak, camar laut.
Semua ada dalam foto!
Seperti segaris perjalanan dan titik-titik kenangan.