• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, May 23, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Memburu Matahari di Desa Pinggan Kintamani

Ahmad Muzakky by Ahmad Muzakky
27 April 2017
in Kabar Baru, Travel
0 0
0
Suasana menjelang pagi di Bukit Cinta Desa Pinggan, Kintamani. Foto Ahmad Muzakky.

Menikmati keindahan pulau Bali bukan melulu di pantai.

Mengejar matahari terbit di Desa Pinggan bisa menjadi pilihan menikmati keindahan alam Bali. Bukan hanya berjemur di bawah terik matahari pantai Pandawa atau menikmati senja di tengah keramaian pantai Kuta.

Merasakan sensasi mengejar matahari terbit di Desa Pinggan bisa jadi pilihan tepat untuk mencari ketenangan di akhir pekan saat lelah dengan rutinitas harian.

Hari itu Sabtu (15/4), saya bersama dua kawan lain sepakat mengisi hari libur perkuliahan saat itu dengan berburu matahari terbit di Desa Pinggan, Kintamani.

Di antara kami sebelumnya belum pernah ada yang ke sana. Dengan demikian kami mempersiapkan segalanya sebaik mungkin. Mulai dari informasi mengenai Desa Pinggan, bagaimana rute menuju ke sana, perkiraan waktu tempuh, kondisi jalan, hingga prediksi suhu dan cuaca Kintamani.

Suasana menjelang pagi di Bukit Cinta Desa Pinggan, Kintamani. Foto Ahmad Muzakky.

Kami berangkat pukul tiga dini hari dari Singaraja. Jalanan kota saat itu masih begitu lengang. Hanya beberapa kendaraan motor terlihat lalu lalang.

Setelah hampir satu setengah jam berkendara ke timur lalu ke selatan, akhirnya memasuki wilayah Kintamani. Kanan kiri hanya ada hutan dan sesekali berjumpa rumah-rumah warga dengan jarak agak berjauhan.

Kami disambut dengan kabut tebal, hawa dingin dan jalanan agak licin. Hawa dingin menjelang pagi itu cukup membuat badan kami yang dibungkus jaket seadanya menggigil.

Tiga puluh menit kemudian kami tiba di Pura Puncak Penulisan. Jalan di selatan Pura Puncak Penulisan adalah jalan menuju Desa Pinggan yang akan kami tuju. Kami berbelok dan melanjutkan perjalanan.

Medan jalan menuju Desa Pinggan naik turun, penuh kerikil dan berliku-liku. Kami melaju dengan pelan-pelan.

Lima belas menit kemudian kami sampai di Desa Pinggan. Setelah lebih dari dua jam perjalanan akhirnya tiba juga.

Lokasi untuk menunggu matahari terbit berada di bukit Cinta. Bukit Cinta terletak di selatan jalan utama menuju Desa Pinggan. Tidak ada penanda apa-apa di sana. Hanya ada beberapa meter lahan kosong untuk parkir dan jalan setapak.

Desa Pinggan berada di lembah gunung Batur. Desa Pinggan juga merupakan kawasan yang berada di dataran tinggi Kintamani. Dengan demikian kami tidak perlu lagi mendaki untuk menuju lokasi menikmati sunrise tersebut. Hanya perlu berjalan barang dua menit menyusuri jalan setapak.

Saat tiba di sana suasana saat itu masih cukup gelap. Dari atas bukit terlihat areal perkampungan warga dengan lampu-lampu menyala megintip dari balik tebalnya kabut.

Di atas langit yang gelap terlihat bulan dan bintang. Ini artinya langit sedang cerah. Kami beristirahat sejenak, menikmati pemandangan tersebut sembari menyantap bekal yang sudah dipersiapkan.

Sekitar pukul setengah enam semburat kuning keemasan di ufuk timur mulai nampak. Langit mulai membiru.

Tak berapa lama kemudian matahari perlahan menampakkan diri. Sinarnya dengan ramah menyapa kembali penghuni bumi.

Hijau hamparan tanaman ladang di bawah bukit yang tadinya diselimuti kabut mulai tersibak. Siluet tiga gunung; Gunung Batur, Gunung Agung, dan Gunung Ambang terlihat cukup jelas.

Seorang pengunjung mengabadikan momen matahari terbit. Foto Ahmad Muzakky.

Tak ingin melewatkan momen tersebut begitu saja, dengan segera kami mengabadikan landskap yang menawan itu.

“Buat nambah feed di instagam,” ujar Afif, salah satu kawan yang ikut.

Tak lupa kami bergantian berfoto dengan background hamparan pemandangan itu. Puas berfoto kami memandangi dengan detail pemandangan pagi itu. Agar terekam dengan jelas di benak masing-masing.

Pukul setengah delapan semburat kuning keemasan habis berganti terik matahari. Ketenangan yang kami cari sudah kami dapatkan dan kami kantongi sendiri-sendiri. [b]

Tags: BanglitravelWisata
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Ahmad Muzakky

Ahmad Muzakky

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Related Posts

Melestarikan Tapel Ngandong, Kesenian Unik dari Desa Les Lewat Akses Digital

Kesenian yang Terancam Hilang di Desa Wisata Les

3 January 2025
Menilik Hotel Ramah Lingkungan Mana Earthly Paradise

Menilik Hotel Ramah Lingkungan Mana Earthly Paradise

1 July 2021
3M, Terobosan Perangi Sampah Plastik Mengani

3M, Terobosan Perangi Sampah Plastik Mengani

9 April 2021
Petani Muda Mengani tetap Bergairah di Tengah Pandemi

Petani Muda Mengani tetap Bergairah di Tengah Pandemi

7 April 2021
Beginilah Uniknya Nyepi di Desa Kedisan

Beginilah Uniknya Nyepi di Desa Kedisan

16 March 2021
Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

25 January 2021
Next Post
AJI Indonesia: Cabut UU ITE Sekarang Juga

Jangan Bungkam Media dengan UU ITE

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Benarkah Gelombang PHK Tak Menyentuh Media Massa Bali?

23 May 2025
Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

23 May 2025
Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

22 May 2025
Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

21 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia