Ketika rumah, kantor dan tempat kongkow jadi satu.
Era digital menuntun kita untuk jadi lebih produktif. Kerja bukan lagi soal batasan jarak dan waktu, untuk beberapa perusahaan / entrepreneur yang mengedepankan komitmen. Mereka kadang tidak peduli apakah pekerja ada selama nine to five di kantor. Tapi apakah pekerjaan yang didelegasikan bisa selesai dengan baik sebelum tengat waktu?
Itu adalah salah satu peluang yang dilihat oleh tempat dengan konsep co-working space.
Tempat yang nyaman, bertemu dengan orang baru, ngobrolin ide, lalu kolaborasi
Saya pertama mengenal kata co-working space dari website @CommaID, yang merupakan kepanjangan dari “Collaboration Matters”, membaca manifesto versi comma di http://comma-indonesia.co/basecamp/about-us/the-coworking-manifesto/ membuat saya lebih paham bahwa tempat dengan konsep ini menawarkan sesuatu yang beda, lebih dari sekadar cafe, lebih dari sekedar tempat kerja, tapi rumah yang mengajak kita melahirkan kembali budaya yang bernama kolaborasi.
Nggak kalah, kita di Bali juga punya beberapa tempat dengan konsep co-working space, berikut adalah beberapa yang pernah saya kunjungi:
The Sanur Space
Letaknya di tengah Sanur, tinggal menyusur 200 meter dari gang utama yang tepat berada di depan SMPN 9 Denpasar. Kalian cukup buat janji sebelumnya dengan mengisi form (jumlah orang, pekerjaan, lama jam penggunaan atau tambahan makanan), pembayarannya bisa via ATM atau tunai di lokasi. Tarif tempat berkisar Rp 40.000 – Rp 60.000 per orang per hari, termasuk fasilitas minuman, ruangan indoor dan outdoor, tapi diluar biaya infocus, print atau makanan.
Ada main room, meeting room, dapur dan ruangan outdoor yang cukup luas, kalau kerja ditempat ini suasana layaknya di rumah sudah pasti terasa.
web: http://thesanurspace.com
twitter: @thesanurspace
Kopi Kultur (Little Tree)
Menarik ketika mengetahui ada owner yang mau berbagi pengetahuannya tentang kopi kepada konsumen, jadi kalau kalian ke tempat ini dan ingin tahu tentang fakta bahwa kopi yang benar itu harusnya nggak membuat maag dan ngantuk jangan sungkan untuk bercengkrama. Lokasinya di Jalan Sunset Road, dalam gedung Little Tree yang tepat berada di depan Rip Curl.
Sebelum sampai ke dalam kedai kalian bisa melihat pemandangan karya seni dan makanan – makanan organik. Kalau bicara tarif, karena konsepnya kedai, kalian cukup membeli makanan / minuman mulai dari Rp 20.000 dan dengan bebas menikmati suasana / kegiatan yang berlangsung di KK. Berawal dari kedai ini banyak komunitas kreatif baru lahir seperi Goodreads Bali, Malam Puisi, dll.
web: www.kopikultur.com
twitter: @kopikultur
Hubud [Hub-in-Ubud]
Kalau kalian tahu atau pernah hadir di TedxUbud atau Pecha Kucha (sebuah event presentasi ide dari speakers yang berkompeten di bidangnya), tempat ini harusnya tidak asing lagi. Di Hubud rate untuk members (sebutan untuk anggotanya) memiliki kisaran harga sangat beragam, mengakomodir berbagai kebutuhan, mulai kisaran Rp 200.000. Letaknya di lantai 2 dan 3, jarak -+300 meter dari Mongkey Forest.
Suasana arsitektur bambu dan latar belakang members yang beragam, sangat cocok untuk kalian yang ingin memperluas jaringan dan bertukar pikiran.
web: http://www.hubud.org/
twitter: @hubudbali
Tentunya semua tempat tadi menawarkan koneksi internet yang lumayan cepat untuk mendukung pekerjaan kalian. Sedikit saran untuk yang ingin membuat event, kegiatan sosial atau komunitas, mungkin bisa coba ngobrol lebih personal untuk mendapatkan harga yang pas.
Ketiga tempat ini cukup aktif berinteraksi di twitter, jadi setelah membaca webnya dan tertarik untuk mencoba, silahkan bertanya lebih lanjut atau langsung mencicipi ke lokasi, mengutip kalimat @ReneCC
“Tidak ada orang yang bisa memecahkan setiap masalah, tapi kita akan selalu tahu seseorang yang bisa memecahkan satu masalah.”
Mari menghidupkan lebih banyak budaya kolaborasi, sebesar atau sekecil apapun ide dan komunitasnya, mulailah dengan eksekusi lewat nongkrong produktif ala co-working space. [b]
hey! itu tarif paketnya Hubud! hihi.
makasih ya…
=D