• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Sunday, November 9, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Esai

Catatan Mingguan Men Coblong: Perawan

Men Coblong by Men Coblong
1 December 2019
in Esai
0 0
0

Men Coblong terdiam dan marah besar membaca berita itu.

ATLET senam artistik dari Jawa Timur, Shalfa Avrila Siani, gagal masuk Skuat Merah Putih di SEA Games karena dugaan tidak perawan. Posisinya digantikan oleh pesenam lainnya, Yogi Novia Ramadhani.

Berita itu membuat Men Coblong marah. Sebagai perempuan dan pernah mengalami masa-masa “pecicilan”. Sebagai anak perempuan yang tumbuh dengan penuh kesadaran mencintai tubuh dan pertumbuhannya sebagai perempuan. Merasa paling cantik, merasa paling indah.

Kesadaran dan kebanggaan menjadi anak perempuan telah dipupuk ketika usia Men Coblong lima tahun. Guru Taman Kanak-Kanak (TK) selalu menjelaskan dengan tegas bahwa menjadi anak perempuan itu harus bangga, karena bisa bersolek dan tampil cantik jika menari.

Makanya pada masa itu, sekitar tahun 70-an, para orang tua terutama ibu-ibu yang memiliki anak perempuan biasanya selalu memasukkan anak-anak perempuannya kursus menari. Seolah menari adalah cara dan tempat satu-satunya untuk membuat anak perempuan benar-benar jadi anak perempuan seutuhnya, dalam arti cantik, luwes, anggun dan memiliki tubuh ideal bak seorang putri dari negeri dongeng.

Jarang sekali orang tua pada masa itu mengajukan pilihan untuk menekuni olah raga. Apalagi senam, olah raga yang benar-benar menuntut konsentrasi dan keseimbangan.

Tumbuh sebagai anak perempuan yang mandiri dan memiliki kesadaran mencintai tubuh tidak mudah, karena di luar tubuh perempuan ada beragam aturan-aturan sosial yang berat diikuti anak perempuan. Terlebih jika perempuan kecil sudah menjelma jadi gadis minimal sudah ditandai dengan tumbuhnya payudara dan menstruasi.

Menjelma menjadi seorang gadis bukan persoalan mudah, karena biasanya orang tua (baca: Ibu) — mulai mengajar doktrin, untuk waspada dengan lawan jenis (baca: Lelaki). Bisa dibayangkan alangkah sulitnya tumbuh dan besar sebagai anak perempuan.

Makanya Men Coblong merasa miris dengan kasus Shalfa, yang sudah masuk long list atau daftar atlet ke SEA Games, tetapi belum mendapatkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan. Shalfa dan Yogi merupakan atlet cadangan. Mereka bisa menjadi tim inti andai ada atlet dengan urutan di atasnya mengalami cedera.

Shalfa menyadari dirinya mungkin melakukan kesalahan yang dianggap tindakan indisipliner sebagai seorang atlet. Namun, ia tidak terima jika harus dihukum, bahkan dikeluarkan dari tim dengan isu tidak lagi perawan. Pesenam putri asal Kota Kediri, Shalfa Avrila Siani, tak kuasa menahan tangis ketika mencurahkan isi hatinya.

Siswi kelas 12 SMU Kebomas Gresik ini bisa menerima jika sang pelatih menilainya indisipliner, karena pernah keluar malam. Namun, Shalfa Avrila Siani sangat keberatan bila pencoretan saat Pelatnas Senam di Gresik lalu, karena alasan keperawanan.

Pihak keluarga Shalfa langsung memeriksakan anaknya ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. Hasil tes menyimpulkan selaput dara Shalfa masih utuh. “Namun, pelatih meragukan hasil itu. Katanya harus dites lagi di Rumah Sakit Petro,” katanya.

Sebagai Ibu, sebagai anak perempuan apa yang Anda bayangkan jika Anda mengalami kasus seperti Shalfa ini? Apakah cukup menangis?

Tugas kementerian Pemberdayaan Perempuan harusnya mulai menelisik kasus ini dengan tuntas. Marwah menjadi perempuan itu harus dijaga. Semoga ada jalan keluar dari beragam institusi perempuan untuk membongkar kasus ini sejelas-jelasnya. Kita tunggu. Tapi jangan kelamaan ya? [b]

kampungbet
Tags: BudayaMen Coblong
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Men Coblong

Men Coblong

Men Coblong — Mantan buruh pers koran lokal. Ibu seorang anak lelaki.

Related Posts

Sanggah Kemulan Bermakna Unik dari Susunan Bambu di Desa Pedawa

Sanggah Kemulan Bermakna Unik dari Susunan Bambu di Desa Pedawa

25 July 2025
Budaya Ngayah Makin Langah

Budaya Ngayah Makin Langah

13 June 2025

Bali Hampir Habis, Semenjana dan Tergantikan

4 January 2025
Lebih dari Sekadar Wastra, Ragam Ekspresi di Roman Muka

Lebih dari Sekadar Wastra, Ragam Ekspresi di Roman Muka

22 July 2024
Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

23 October 2023
Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

13 September 2023
Next Post
Menikmati Kehidupan Indonesia di Hong Kong Minggu Pagi

Menikmati Kehidupan Indonesia di Hong Kong Minggu Pagi

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

7 November 2025
Ini Cerita Arsa, Remaja Rasa Anak-anak

Pengalaman Orang Tua dengan Anak Neurodiversitas

6 November 2025
BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

6 November 2025
Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

5 November 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia