Sang Ruh membersihkan diri di Pancaka Tirtha. Setelahnya, konon warnanya menjadi putih keperakan. Shiwa yang memiliki otoritas atas orang mati memerintahkan agar sang Ruh dijemput. Pergilah para bidadara bidadari itu menjemput sang Ruh. Mereka terbang di langit.
MEN COBLONG membelalakkan matanya dengan perasaan marah. Kok, ya, ada-ada saja yang dilakukan orang-orang yang memiliki akses kekuasaan dan wewenang untuk mengelola uang negara dengan sewenang-wenang? Bayangkan penduduk desa justru dijadikan korban untuk mengeruk keuntungan pribadi.
Makna kata radikal kian melenceng dan disalahpahami. Akhir-akhir ini, radikal atau radikalisme menjadi kata yang kerap diperbincangkan. Mungkin, jika ada pemilihan kata tahun ini, kata radikal bisa masuk nominasi sebagai yang paling banyak dibicarakan.
Menarik juga nama kabinet Presiden saat ini, “Kabinet Indonesia Maju”. MEN COBLONG senang sekali jika anak-anak muda bangsa ini yang nyata-nyata sudah mampu memberi wujud nyata dan mampu menerjemahkn hasil kerjanya untuk bangsa dan negara ini masuk di dalam kabinet.
MEN COBLONG lega melihat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden berjalan lancar. Semua terlihat riang. Semua terlihat lapang dada. Men Coblong tidak ingin berpikiran buruk mencoba membaca bahasa tubuh para petinggi negeri yang ikut merayakan pesta pelantikan pemimpin negeri ini. Sebab, dari layar TV terpapar jelas aroma persahabatan.
![Kakawin Aji Palayon, Cerita Setelah Kematian [3]](https://balebengong.id/wp-content/uploads/2019/07/Perjalanan-dari-rumah-menuju-tempat-kremasi-di-Baturiti-90x75.jpg)
