Tak hanya untuk bersantai tapi juga bisa berobat.
Usai trekking di hamparan persawahan yang asri, cobalah berendam di area pemandian Air Panas Belulang. Lokasinya di Banjar Belulang Desa Mengesta, Penebel, Tabanan. Sekitar 60 menit dari kota Denpasar.
Pemandian umum ini tak banyak diketahui karena dikelola secara sederhana oleh banjar setempat. Juga tak terlalu besar, sekitar 10 orang saja sudah penuh. Ada enam pancoran dan satu kolam kecil.
Magnetnya tak hanya pemandian air panas yang bersumber dari panas Gunung Batukaru ini tapi keseluruhan pemandangan alam dan bahan pangan yang diproduksi petani setempat.
Masuk ke Desa Mengesta, sekitar 60 km dari Denpasar, kanan kiri jalan sudah terlihat terasering persawahan indah dan rapi. Terlebih jika sudah menemui jalan kecil cukup untuk satu mobil ke arah Banjar Belulang, lokasi Air Panas ini.
Para petani pria merapikan undak-undakan terasering sawahnya. Sementara petani perempuan menanam bibit padi. Suasana musim tanam yang sangat menenangkan di pagi hari.
Di samping persawahan, ada gemericik air sungai yang sangat jernih. Saat musim hujan, di mana banyak sungai airnya keruh banyak sampah, sungai di sini bersih dan alirannya sangat deras.
Tiba di parkiran air panas, seorang nenek duduk di bale-bale menjajakan buah dan sayuran panen setempat. Ada labu, pisang, papaya, nangka, dan lainnya. Buah-buahan yang matang di pohonnya.
Dari parkiran, jalan kaki sekitar 100 meter makan terlihat gapura kecil khas Bali untuk menuju area pemandian. Di sekelilingnya masih sawah. Di antara sawah, dibuatkan jalan setapak dari beton sepanjang 50 meter.
Sebuah pura Desa dengan pohon beringin besar menyambut warga. Umat Hindu menghaturkan canang sebagai petanda permisi dan minta keselamatan.
Ada sejumlah warung makan dan penganan sebelum mendapati loket karcis yang dijaga seorang ibu yang berjualan buah dan sayuran. Papan karcis menyebutkan tiket untuk WNA Rp 10 ribu dan WNI Rp 5.000 per orang untuk masuk ke pemandian air panasnya.
Jejak air dengan kandungan belerang terlihat di bebatuan. Warnanya memerah. Air panas ini awalnya diyakini muncul dari pura Beji sebelahnya, lokasi menyucikan diri sebelum sembahyang. Kemudian dialirkan melalui pipa-pipa ke pemandian ini.
Panasnya sekitar 40 derajat, cukup menghentak terutama saat merasakannya langsung di pancuran. Sementara air terasa berkurang panasnya di kolam.
Ada ruang ganti baju dan tempat tunggu yang disediakan pengelola. Usai mandi, ada sejumlah menu dijajakan warung-warung di dekat pemadian. Misalnya bakso, mie, ikan bakar, dan lainnya.
Di Kecamatan Penebel, jalur Batukaru ini ada sedikitnya tiga sumber pemandian air panas yang lokasinya berderet. Terdekat dari kota Tabanan ada Penatahan, lalu Belulang, dan terjauh Angseri yang lebih dekat dengan Jatiluwih.
Sayangnya jalan pedesaan menuju kawasan indah ini sebagian besar rusak parah. Padahal menyimpan menyajikan pariwisata alam sekaligus potensi pertanian yang besar. [b]