• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Saturday, November 8, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Agenda

Ayu Laksmi dalam Sanur Village Festival

Anton Muhajir by Anton Muhajir
3 August 2010
in Agenda, Kabar Baru
0 0
0

Teks dan Foto Wendra Wijaya

Berdasarkan sejarah masa lalu, Sanur menjadi tempat para pendamba kedamaian yang berharap sinar suci Tuhan.

Ini tidaklah terlepas dari aura spiritual yang terpancar demikian kuat, yang bersumber dari orang-orang suci yang (sempat) singgah di sana. Konon, di masa lalu, denting genta dan doa selalu bergema dari wilayah Sanur, hingga merambat ke relung-relung jiwa.

Aura yang memancar di Sanur inilah yang selalu membawa kerinduan Ayu Laksmi untuk sesekali datang ke sana. Meskipun bukan berasal dari Sanur, ia merasa intim dengan suasana alamnya, dengan keberadaan pohon-pohon besar yang masih terjaga.

Sanur seolah selalu memanggilnya untuk kembali, untuk menziarahi masa lalu yang merupakan pusat pencarian dan penempaan spiritualitas. “Sinar matahari, bagi saya, adalah kesucian itu sendiri. Karena itu saya percaya, tempat dimana matahari terbit merupakan kawasan yang diselimuti aura putih, suci, dan bersih,” katanya.

Sanur dan masyarakatnya berkembang dengan mengedepankan spiritual dan upacara. Sebagaimana masyarakat Bali kebanyakan, setiap laku hidup masyarakat Sanur merupakan sebuah perayaan terhadap kehidupan, yang mana didalamnya menghasilkan produk seni budaya yang masih demikian kuat mengakar hingga sekarang.

“Mengingat Sanur merupakan salah satu destinasi pariwisata dunia, tentu kita harus memberi apresisasi positif bagaimana upaya masyarakatnya menjaga kesenian tradisi agar tetap mengada di tengah gempuran budaya asing. Salah satu yang mereka lakukan adalah menyelenggarakan Sanur Village Festival. Mudah-mudahan Sanur tetap seperti ini, tetap menjadi desa budaya internasional,” ucap Laksmi.

Laksmi sendiri dijadwalkan pentas dalam event tahunan yang mulai diselenggarakan sejak tahun 2006 silam tersebut pada 4 dan 5 Agustus. Ia akan tampil sebagai performer tunggal pada pembukaan event, yang “dikawal” oleh Magic Finger Balawan and Batuan Ethnic Fusion. Jika merunut ke belakang, ini pertama kalinya Laksmi tampil sebagai performer tunggal, mewakili dirinya sendiri. Sebelumnya, ia selalu tampil bersama Tropical Transit, band legendaris dari Bali.

Dalam event kali ini, Ayu akan bernyanyi bersama Nyanyian Dharma tanggal 5 Agustus. “Jadi pada pembukaan saya main, besoknya main lain. Mudah-mudahan penontonnya gak bosan dengar Ayu Laksmi magending (bernyanyi), hahahaaa….,” katanya.

Tahun 2010 ini merupakan kali kelima Laksmi perform dalam Sanur Village Festival. Dengan demikian, ini berarti ia selalu didaulat untuk mengisi event yang tahun ini mengangkat tema “Saha Nuhur”, yang mengandung makna permohonan bersama kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk mendapatkan sinar suci (nuhur atau nur) yang menjadi spirit dari berbagai aspek kehidupan masyarakat setempat.

Ketua Umum Panitia, Ida Bagus Sidharta Putra, mengatakan keberadaan event tersebut merupakan sebuah penegasan jika pihaknya memiliki komitmen untuk tetap mempertahankan warisan seni dan budaya. “Kegiatan komersial di Sanur selalu diiringi dengan berbagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan seperti yang dilakukan para pendahulu,” tutur pria yang akrab disapa Gus De.

Salah satu upaya pelestarian lingkungan yang dimaksud Gus De adalah keberadaan pohon intaran atau mimba atau neem (azadirachta indica) yang banyak tumbuh di wilayah Sanur. Seluruh bagian pohon tersebut bermanfaat bagi manusia. Nilai historis pohon intaran ini akan diangkat dan dikombinasikan dengan sejarah Sanur, yang sampai saat ini diabadikan menjadi nama kawasan desa wisata ini.

“Ini menjadi bukti kedekatan pohon intaran dengan Sanur. Program lingkungan ‘go green’ yang sempat diusung tahun lalu sangat erat kaitannya dengan program penanaman pohon intaran. Pohon ini pula akan dijadikan ikon Sanur yang ikut memberikan spirit dan harmoni antara alam, manusia, dan Sang Pencipta seperti filosofi Tri Hita Karana,” katanya.

Sementara untuk pertama kalinya, festival seni budaya masyarakat Sanur yang dijadwalkan berlangsung pada 4-8 Agustus mendatang akan menampilkan “The Art Kampoeng” atau kampung seni, yang menghadirkan suasana kehidupan masyarakat setempat pada tempo dulu. Suasana masa lalu itu akan dihadirkan pada area khusus, yang menampilkan berbagai kegiatan, yang didesain menjadi tempat berkumpulnya para seniman.

“Di sana mereka akan dapat berinteraksi serta menikmati karya seni rupa kontemporer di luar lingkungan galeri atau ruang pamer konvensional,” demikian Gus De. [b]

Tags: AgendaAyu LaksmiBudayaDenpasarSanurSosok
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Anton Muhajir

Anton Muhajir

Jurnalis lepas, blogger, editor, dan nyambi tukang kompor. Menulis lepas di media arus utama ataupun media komunitas sambil sesekali terlibat dalam literasi media dan gerakan hak-hak digital.

Related Posts

Ketimpangan Ruang dan Kelas di Pasar Badung

Ketimpangan Ruang dan Kelas di Pasar Badung

21 October 2025
“Pesuan Kebisan Ragane” Api Jengah Pemuda Intaran Sanur

“Pesuan Kebisan Ragane” Api Jengah Pemuda Intaran Sanur

10 October 2025
Sanur Masih Belajar Ramah pada Kaki dan Roda 

Sanur Masih Belajar Ramah pada Kaki dan Roda 

9 October 2025

Ancaman Kesehatan Pasca Banjir di Bali

8 October 2025

Mempertahankan, Sebaik-Baiknya Cara Mereka untuk Melawan

29 September 2025
Dilema Subak Intaran di Antara Gempuran Sampah Plastik

Dilema Subak Intaran di Antara Gempuran Sampah Plastik

26 September 2025
Next Post

Bebas Merkuri: Sektor Kesehatan Harus Menjadi Pionir

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

7 November 2025
Ini Cerita Arsa, Remaja Rasa Anak-anak

Pengalaman Orang Tua dengan Anak Neurodiversitas

6 November 2025
BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

6 November 2025
Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

5 November 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia