Tahap final adu puisi akan diselenggarakan pada Sabtu (1/12) Ubud, Bali.
Penyair-penyair dari Jamaika dan Amerika Serikat; Jamel Hall dan Ahlaam Abduljalil akan tampil. Pelawak tunggal Valiant Budi akan membuka kegiatan bertajuk “The Grand Slam: Unspoken Anger” ini.
Kegiatan berbasis komunitas sastra dan seni ini merayakan puisi sebagai program utama. Penyelenggara mengedukasikan kultur Poetry Slam dalam membaca puisi di Pulau Bali setiap tiga bulan sepanjang tahun.
Poetry Slam atau Adu Puisi adalah konsep pembacaan puisi yang pertama kali muncul di Amerika Serikat. Para pembaca puisi menyerukan karya orisinalnya kepada audiens selama maksimal tiga menit tanpa menggunakan properti.
Juri dipilih dari barisan penonton yang kemudian akan memberikan skor dengan rentang nilai 1 sampai dengan 9. Slammer, begitu pembaca puisi di Poetry Slam kerap dipanggil, yang mendapat nilai tertinggi akan diberi gelar Slam Champion.
Unspoken – Bali Poetry Slam dirintis Virginia Helzainka, Doni Marmer, dan Trifitri Muhammaditta. Di tiga kesempatan heats sejak akhir 2017, Adu Puisi mengangkat tema “Unspoken Anxiety” (Maret), “Unspoken Lust” (Juni) dan “Unspoken Freedom” (September). Untuk tahap final, kami mengambil tema “Unspoken Anger”.
Selain memberikan ruang apresiasi untuk puisi, Unspoken – Bali Poetry Slam juga ingin menyuarakan isu-isu yang umumnya sulit diungkapkan sebagai tema puisi pada setiap penyelenggaraan. Panggung Unspoken – Bali Poetry Slam menjadi ruang nyaman untuk mengucapkan yang tak terungkapkan, tanpa prasangka, dan bebas melepaskan hasrat dalam bentuk puisi.
Nama ‘UNSPOKEN’ atau ‘YANG TAK TERUNGKAPKAN’ pun menjadi nama resmi komunitas dan acara adu puisi ini.
Sebanyak enam slammers puisi diberi kesempatan untuk membacakan karya orisinalnya di atas panggung. Audiens turut merespons puisi secara leluasa dengan memetikan jari. Gerakan tersebut diartikan sebagai persetujuan penonton akan makna dan keindahan puisi yang dibacakan.
Selain para peserta, penyair tamu, dan hiburan menyelingi acara pada awal, pertengahan, dan akhir acara untuk menjaga suasana tetap segar, hangat, dan semangat. Pada pengujung acara, akan dipilih dua penampil terbaik yang kemudian akan maju pada babak final Poetry Slam pada akhir 2018 bersama penampil terbaik lain di Poetry Slam sebelumnya.
Sebagai penyelenggaraan perdana Poetry Slam di Bali dengan konsep seleksi heats dan final, penampil terbaik akan disematkan gelar Bali Poetry Slam Champion 2018 membawa pulang hadiah dari pendukung acara.
Enam finalis The Grand Slam nantinya akan tur keliling Bali di tahun depan dengan mengadakan Open Mic dan Workshop puisi ke sekolah-sekolah sebagai bentuk apresiasi dari kami telah berpartisipasi di Unspoken – Bali Poetry Slam 2018.
Unspoken – Bali Poetry Slam adalah acara tahunan dan rencananya akan kembali mulai diselenggarakan pada Februari 2019 mendatang.
Pemutakhiran detail acara “Unspoken Freedom” dapat dipantau melalui media sosial Facebook Unspoken – Bali Poetry Slam dan Instagram @unspokenpoetryslam. Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi unspokenpoetryslam@gmail.com. [b]