• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Tuesday, May 13, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Desa Padangtegal  Berdaya dari Mengelola Hutan Wenara

Komang Yuko by Komang Yuko
5 May 2024
in Kabar Baru, Travel
0 0
1

Total lahan seluas 28 hektar ada sekitar 1.300 spesies monyet ekor panjang. Mereka melompat dengan lincah dari satu pohon ke pohon lainnya. Beberapa diantara para monyet gemar berdiam di sudut hutan menanti datangnya makanan. Teduh dan hijau karena berbagai jenis pepohonan tinggi, membuat para monyet betah bermain riang hingga lelah beristirahat.

Lahan yang kini lebih dikenal dengan nama Monkey Forest Ubud ini sudah ada sejak tahun 1181. Pada abad ke-14 juga Monkey Forest Ubud dulunya hanya digunakan oleh raja sebagai tempat perguruan. Sejak itu mulailah datang beberapa orang untuk membangun permukiman. 

Ari Astari, Public Relation Monkey Forest Ubud mengungkapkan sistem tiket masuk baru diterapkan setelah turis luar negeri datang pertama kali ke Bali. Tahun 1970  turis dari luar negeri itu mulai masuk ke Bali mengakses ke seluruh jengkal Bali termasuk Monkey Forest Ubud. “Nah jadi pada tahun 1988 mulai menggunakan atau menjual tiket kepada para wisatawan yang sebelumnya hanya berupa donasi saja,” jelas Ari pada Sabtu (20/03).

Sebelumnya, lahan hutan yang bernama asli Mandala Suci Wenara Wana ini seluas 12,5 hektar. Ari mengungkapkan perluasan lahan dilakukan untuk kenyamanan pengunjung dan mengakomodasi populasi monyet yang terus bertambah.

Dikelola warga Padangtegal

Inisiatif pengelolaan Monkey Forest adalah bersama para warga dan untuk warga. Ari lanjut menjelaskan, Monkey Forest dikelola oleh Manajemen Monkey Forest Ubud dan diketuai oleh seorang general manager yang membawahi 6 divisi. Beberapa perangkat desa berkolaborasi mengelola Monkey Forest, seperti kerta desa, saba desa dan jero bendesa. 

Pengunjung Monkey Forest yang datang rata-rata 2000 sampai 3000 orang per hari itu pada normal season. Pada high season per harinya bisa mencapai 56.000 orang. Kusuma, PR Monkey Forest lainnya mengungkapkan, saat wisatawan sebanyak itu tidak perlu khawatir berdesak-desakan. Sebab itu merupakan akumulasi dari jumlah wisatawan yang datang dan pergi. 

Menghitung pendapatan yang diperoleh Desa Padangtegal, selain mengetahui jumlah pengunjung, penting untuk mengetahui harga tiketnya. Saat weekdays (Senin – Jumat), untuk orang dewasa Rp 80 ribu sedangkan untuk anak-anak Rp 60 ribu. Sedangkan saat weekends (Sabtu & Minggu), orang dewasa Rp 100 ribu per orang dan anak-anak Rp 80 ribu. 

Mandala Suci Wenara Wana buka setiap hari yaitu Senin sampai Jumat pukul 9.00 – 18.00 WITA. Untuk layanan pembelian tiket masuk hanya sampai pukul 17.00 WITA. 

Kawasan suci

Terdapat tiga pura dalam kawasan Monkey Forest, diantaranya Pura Dalem Agung; Pura Beji dan Pura Prajapati. Tempat suci tersebut hanya bisa diakses warga Padangtegal yang melaksanakan upacara keagamaan dan persembahyangan.  

Pada hari Raya Tumpek Kandang, para monyet akan dirayakan hari lahirnya dengan memberikan telur. Sehari-hari para monyet makan 9 kali per hari dengan pisah dan buah-buahan yang mendominasi. Monyet di Monkey Forest tidak makan kacang sebab ahli kesehatannya khawatir monyet akan menggemuk dan susah bergerak. 

Pada saat Tumpek Uduh, pepohonan di Monkey Forest memperoleh perayaan. Berterima kasih pada tumbuh-tumbuhan yang telah memberikan manfaat pada seluruh makhluk hidup. Tak hanya berwisata melihat monyet dan berbagai jenis tumbuhan, di Rumah Kompos Padangtegal pengunjung dapat belajar memilah dan mengelola sampah.

Ada beberapa larangan yang harus dipatuhi oleh pengunjung seperti jangan panik jika monyet melompat ke arahmu atau badanmu. Jangan berlari ketika monyet mengejarmu. Jangan melihat monyet langsung ke matanya. Jangan menyembunyikan makanan dan minuman. Jangan membawa plastik dan tas kertas, bawalah benda berharga dengan tas yang aman. Jika ragu, bisa menitipkan pada loket. Jangan menyentuh atau mengganggu monyet. Jangan memberi monyet makanan tak sehat seperti kacang, biskuit, permen dan makanan ringan lainnya. Terakhir bagi para orang tua jagalah buah hati anda. 

Kehidupan para monyet ekor panjang

Setali tiga uang dengan manusia, monyet jenis ini biasanya aktif di siang hari dan beristirahat di malam hari. Masa hidup untuk kera betina biasanya lebih panjang daripada kera yang jantan. Alias kera betina lebih panjang umur.

Seekor monyet betina biasanya melahirkan satu bayi monyet. “Sangat jarang ada kelahiran kembar,” ujar Ari. Bayi monyet biasanya tinggal bersama induknya selama 10 bulan kemudian akan disapih dan hidup mandiri. Kehamilan monyet betina biasanya selama 6 bulan. Intensitas perkawinan para monyet Monkey Forest Ubud, terjadi setiap tahun paling tinggi di bulan Mei sampai Agustus.

Para monyet makan 9 kali per hari. Menu utamanya adalah ketela rambat dikombinasikan dengan buah-buahan musiman, kadang daun pepaya, jagung, pisang, timun dan kelapa. Dibantu tenaga ahli, para monyet dipastikan kesehatan dan populasinya terjaga.

Monkey Forest bukan daya tarik wisata, hutan ini juga memberi manfaat sebagai paru-paru Ubud. Beberapa kali pihak Monkey Forest juga bekerja sama melakukan riset dan konservasi terhadap spesies monyet ekor panjang dan perilakunya. Demi menjaga pelestarian spesies monyet ini pihak Monkey Forest bekerja sama dengan Universitas Udayana, Universitas Notre Dame, Universitas Guam, Universitas Liege dan lainnya.

Tags: hutan monyetmonkey forestUbud
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Komang Yuko

Komang Yuko

Related Posts

Ubud Memulai Langkah Menuju Kawasan Rendah Emisi

Ubud Memulai Langkah Menuju Kawasan Rendah Emisi

18 September 2024
Upaya Penyelamatan Jenis Tanaman Melalui Hutan Yadnya

Upaya Penyelamatan Jenis Tanaman Melalui Hutan Yadnya

26 April 2024
Keragaman Topik Kemanusiaan di UWRF 2022

Keragaman Topik Kemanusiaan di UWRF 2022

27 October 2022
Seandainya Sentral Parkir Terpadu Ubud Optimal

Seandainya Sentral Parkir Terpadu Ubud Optimal

12 July 2022
Menilik Hotel Ramah Lingkungan Mana Earthly Paradise

Menilik Hotel Ramah Lingkungan Mana Earthly Paradise

1 July 2021
Melali ke Ubud? Yuk Singgah di Tujuh Lokasi Ini

Melali ke Ubud? Yuk Singgah di Tujuh Lokasi Ini

22 June 2021
Next Post
Nyanyian Pilu Buruh Selalu Sama, Cipta Kerja Tidak Memihak Pekerja

Nyanyian Pilu Buruh Selalu Sama, Cipta Kerja Tidak Memihak Pekerja

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

matan AI

Intelektual Blangko

11 May 2025
Merawat Kreativitas dan Kebebasan Berpikir Anak Muda Melalui Muruk dan Nutur

Merawat Kreativitas dan Kebebasan Berpikir Anak Muda Melalui Muruk dan Nutur

10 May 2025
Jangan Panik, Lakukan Ini Ketika Terjadi Pemadaman Listrik

Jangan Panik, Lakukan Ini Ketika Terjadi Pemadaman Listrik

9 May 2025
KB Krama Bali Bebankan Perempuan Secara Fisik dan Mental

KB Krama Bali Bebankan Perempuan Secara Fisik dan Mental

9 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia