Total lahan seluas 28 hektar ada sekitar 1.300 spesies monyet ekor panjang. Mereka melompat dengan lincah dari satu pohon ke pohon lainnya. Beberapa diantara para monyet gemar berdiam di sudut hutan menanti datangnya makanan. Teduh dan hijau karena berbagai jenis pepohonan tinggi, membuat para monyet betah bermain riang hingga lelah beristirahat.
Lahan yang kini lebih dikenal dengan nama Monkey Forest Ubud ini sudah ada sejak tahun 1181. Pada abad ke-14 juga Monkey Forest Ubud dulunya hanya digunakan oleh raja sebagai tempat perguruan. Sejak itu mulailah datang beberapa orang untuk membangun permukiman.
Ari Astari, Public Relation Monkey Forest Ubud mengungkapkan sistem tiket masuk baru diterapkan setelah turis luar negeri datang pertama kali ke Bali. Tahun 1970 turis dari luar negeri itu mulai masuk ke Bali mengakses ke seluruh jengkal Bali termasuk Monkey Forest Ubud. “Nah jadi pada tahun 1988 mulai menggunakan atau menjual tiket kepada para wisatawan yang sebelumnya hanya berupa donasi saja,” jelas Ari pada Sabtu (20/03).
Sebelumnya, lahan hutan yang bernama asli Mandala Suci Wenara Wana ini seluas 12,5 hektar. Ari mengungkapkan perluasan lahan dilakukan untuk kenyamanan pengunjung dan mengakomodasi populasi monyet yang terus bertambah.
Dikelola warga Padangtegal
Inisiatif pengelolaan Monkey Forest adalah bersama para warga dan untuk warga. Ari lanjut menjelaskan, Monkey Forest dikelola oleh Manajemen Monkey Forest Ubud dan diketuai oleh seorang general manager yang membawahi 6 divisi. Beberapa perangkat desa berkolaborasi mengelola Monkey Forest, seperti kerta desa, saba desa dan jero bendesa.
Pengunjung Monkey Forest yang datang rata-rata 2000 sampai 3000 orang per hari itu pada normal season. Pada high season per harinya bisa mencapai 56.000 orang. Kusuma, PR Monkey Forest lainnya mengungkapkan, saat wisatawan sebanyak itu tidak perlu khawatir berdesak-desakan. Sebab itu merupakan akumulasi dari jumlah wisatawan yang datang dan pergi.
Menghitung pendapatan yang diperoleh Desa Padangtegal, selain mengetahui jumlah pengunjung, penting untuk mengetahui harga tiketnya. Saat weekdays (Senin – Jumat), untuk orang dewasa Rp 80 ribu sedangkan untuk anak-anak Rp 60 ribu. Sedangkan saat weekends (Sabtu & Minggu), orang dewasa Rp 100 ribu per orang dan anak-anak Rp 80 ribu.
Mandala Suci Wenara Wana buka setiap hari yaitu Senin sampai Jumat pukul 9.00 – 18.00 WITA. Untuk layanan pembelian tiket masuk hanya sampai pukul 17.00 WITA.
Kawasan suci
Terdapat tiga pura dalam kawasan Monkey Forest, diantaranya Pura Dalem Agung; Pura Beji dan Pura Prajapati. Tempat suci tersebut hanya bisa diakses warga Padangtegal yang melaksanakan upacara keagamaan dan persembahyangan.
Pada hari Raya Tumpek Kandang, para monyet akan dirayakan hari lahirnya dengan memberikan telur. Sehari-hari para monyet makan 9 kali per hari dengan pisah dan buah-buahan yang mendominasi. Monyet di Monkey Forest tidak makan kacang sebab ahli kesehatannya khawatir monyet akan menggemuk dan susah bergerak.
Pada saat Tumpek Uduh, pepohonan di Monkey Forest memperoleh perayaan. Berterima kasih pada tumbuh-tumbuhan yang telah memberikan manfaat pada seluruh makhluk hidup. Tak hanya berwisata melihat monyet dan berbagai jenis tumbuhan, di Rumah Kompos Padangtegal pengunjung dapat belajar memilah dan mengelola sampah.
Ada beberapa larangan yang harus dipatuhi oleh pengunjung seperti jangan panik jika monyet melompat ke arahmu atau badanmu. Jangan berlari ketika monyet mengejarmu. Jangan melihat monyet langsung ke matanya. Jangan menyembunyikan makanan dan minuman. Jangan membawa plastik dan tas kertas, bawalah benda berharga dengan tas yang aman. Jika ragu, bisa menitipkan pada loket. Jangan menyentuh atau mengganggu monyet. Jangan memberi monyet makanan tak sehat seperti kacang, biskuit, permen dan makanan ringan lainnya. Terakhir bagi para orang tua jagalah buah hati anda.
Kehidupan para monyet ekor panjang
Setali tiga uang dengan manusia, monyet jenis ini biasanya aktif di siang hari dan beristirahat di malam hari. Masa hidup untuk kera betina biasanya lebih panjang daripada kera yang jantan. Alias kera betina lebih panjang umur.
Seekor monyet betina biasanya melahirkan satu bayi monyet. “Sangat jarang ada kelahiran kembar,” ujar Ari. Bayi monyet biasanya tinggal bersama induknya selama 10 bulan kemudian akan disapih dan hidup mandiri. Kehamilan monyet betina biasanya selama 6 bulan. Intensitas perkawinan para monyet Monkey Forest Ubud, terjadi setiap tahun paling tinggi di bulan Mei sampai Agustus.
Para monyet makan 9 kali per hari. Menu utamanya adalah ketela rambat dikombinasikan dengan buah-buahan musiman, kadang daun pepaya, jagung, pisang, timun dan kelapa. Dibantu tenaga ahli, para monyet dipastikan kesehatan dan populasinya terjaga.
Monkey Forest bukan daya tarik wisata, hutan ini juga memberi manfaat sebagai paru-paru Ubud. Beberapa kali pihak Monkey Forest juga bekerja sama melakukan riset dan konservasi terhadap spesies monyet ekor panjang dan perilakunya. Demi menjaga pelestarian spesies monyet ini pihak Monkey Forest bekerja sama dengan Universitas Udayana, Universitas Notre Dame, Universitas Guam, Universitas Liege dan lainnya.