• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Saturday, November 8, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Adu Cepat Magolok Sampan di NPF 2015

Diah Dharmapatni by Diah Dharmapatni
8 October 2015
in Kabar Baru, Travel
0 0
1

DSCF8589 c

Belasan sampan terdampar di pesisir Nusa Ceningan, Minggu siang.

Pemilik sampan-sampan ini tak terlihat di sekitar pesisir dan areal budidaya rumput laut. Hanya ada dua petani rumput laut sedang memanen. Wayan Rena, salah satu petani sedang menyiangi hama pada rumput laut.

Rena tak sendiri. Ia bekerja bersama istrinya. Biasanya para petani rumput laut memanen dan menanam rumput laut dengan menggunakan sampan.

“Airnya sedang surut, jadi tidak pakai sampan,” ujar Rena.

DSCF8594 c

Tepat pukul 12.00 siang, Rena dan istri bergegas membawa hasil panen rumput laut ke pengepul. Kepergian dua petani tadi tak lantas membuat pesisir Nusa Ceningan ini menjadi sepi. Ternyata, ada aktivitas lain yang sedang menanti di pesisir ini, yaitu lomba Magolok Sampan.

Lomba Magolok Sampan adalah salah satu agenda dalam kegiatan Festival Nusa Penida 2015. Magolok Sampan berarti mendayung sampan tradisional dengan sebilah bambu atau kayu. Warga setempat menyebut alat dayungnya sebagai golok. Magolok sampan menjadi aktivitas tradisional para petani rumput laut untuk menanam dan memanen rumput laut saat air sedang pasang.

“Lomba Magolok Sampan baru tahun ini masuk dalam agenda Nusa Penida Festival,” ungkap Wayan Sukadana, Koordinator Tim Publikasi Nusa Penida Festival 2015.

DSCF8654 c

Sebenarnya lomba Magolok Sampan tak asing bagi warga Nusa Penida, termasuk Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Perlombaan ini sering diadakan pada saat perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Tak sulit bagi panitia Nusa Penida Festival 2015 untuk mengumpulkan peserta. Menjelang pukul 13.00, seorang pemandu acara sibuk mengumumkan pendaftaran peserta. Sebagian warga pun mulai berdatangan menuju panggung yang berdiri megah di pesisir Nusa Ceningan.

Para peserta memperebutkan hadiah yang cukup menggiurkan. Total hadiah mencapai Rp 4 juta untuk 5 pasang peserta.

Ada 13 sampan yang tersedia untuk lomba Magolok Sampan. Satu sampan akan didayung oleh dua orang peserta. Tua-muda dan laki-perempuan boleh menjadi peserta lomba.

“Pesertanya memang warga lokal, rata-rata mereka adalah petani rumput laut,” jelas Sukadana.

Setelah peserta siap, kini saatnya perlombaan dimulai. Jalur Magolok Sampan tidak begitu jauh, kurang lebih 250 meter. Para peserta memiliki tantangan untuk mengatur sampan tradisional ini. Tak semua sampan berlayar dengan mulus, sebagian sampan justu berbelok terbawa arus. Bahkan ada pula sampan yang terbalik dan mengakibatkan peserta tercebur ke dalam air.

DSCF8663 c

Pasangan Kadek Suparta-Kadek Sujaya berhasil memenangkan perlombaan sebagai sampan yang tecepat. Posisi kedua tercepat dihuni oleh pasangan Made Wiana-Sugiarta. Kemudian, posisi selanjutnya disusul oleh pasangan Eka-Kadek Sujana, Kadek Supartayasa-Tomi dan Kadek Marianta-Monik.

“Saya tidak menyangka bisa menang. Ini pertama kalinya saya ikut lomba,” ungkap Kadek Suparta dengan bangga sambil memegang piala.

Suparta memang seorang petani rumput laut. Lomba Magolok Sampan memang sudah sering diadakan, tapi sebelumnya Suparta tak tertarik ikut. Saat festival ini, keluarga dan teman-temannya mendukung Suparta turut menjadi peserta Lomba Magolok Sampan.

Suparta mulai magolok sampan sejak kelas 5 SD. Sebagai petani rumput laut, Suparta mengaku sudah terbiasa menggunakan sampan tradisional itu. Ia harus mengerjakan lahan budidaya rumput lautnya dengan sampan karena jaraknya sekitar 1 km dari pesisir.

Magolok sampan memang tak mudah. Menurut Suparta, tantangan dalam lomba kali ini disebabkan oleh arus yang keras. Untuk itu, para peserta perlu memahami arus laut agar dapat membidik sasaran dayung sampan yang tepat.

Kini, Suparta tidak lagi mengandalkan sampan tradisional. Untuk menghemat waktu dan tenaga, Suparta mulai beralih pada teknologi yang lebih mumpuni.

“Semenjak punya sampan bermesin, saya tidak lagi magolok sampan,” tutur Suparta.

Sampan bermesin ini memang memudahkan kinerja petani rumput laut karena hemat waktu dan tenaga. Meski demikian, masih ada para petani yang magolok sampan untuk budidaya rumput laut. [b]

Tags: KlungkungNusa PenidaNusa Penida Festival 2015Wisata
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Diah Dharmapatni

Diah Dharmapatni

Bekerja di bidang sains dan teknologi.

Related Posts

Gumi Serombotan: Industri Kain Tradisional Melaju, Anak Mudanya Berlayar

Gumi Serombotan: Industri Kain Tradisional Melaju, Anak Mudanya Berlayar

12 June 2025
Melestarikan Tapel Ngandong, Kesenian Unik dari Desa Les Lewat Akses Digital

Kesenian yang Terancam Hilang di Desa Wisata Les

3 January 2025
Ditekan Hingga Tandatangani Surat Damai, Korban Penyiksaan Buser Polres Klungkung Pastikan Tidak Cabut Laporan

Ditekan Hingga Tandatangani Surat Damai, Korban Penyiksaan Buser Polres Klungkung Pastikan Tidak Cabut Laporan

10 July 2024
Menilik Hotel Ramah Lingkungan Mana Earthly Paradise

Menilik Hotel Ramah Lingkungan Mana Earthly Paradise

1 July 2021
Bali Yang Binal 2021 di Nusa Penida

Bali Yang Binal 2021 di Nusa Penida

9 May 2021
Ledok, Gizi Bubur di Pulau Kapur

Ledok, Gizi Bubur di Pulau Kapur

15 April 2021
Next Post
Lomba Kreasi Audio Visual Sejarah untuk Pelajar

Lomba Kreasi Audio Visual Sejarah untuk Pelajar

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

7 November 2025
Ini Cerita Arsa, Remaja Rasa Anak-anak

Pengalaman Orang Tua dengan Anak Neurodiversitas

6 November 2025
BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

6 November 2025
Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

5 November 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia