• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Monday, September 25, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Adu Cepat Magolok Sampan di NPF 2015

Diah Dharmapatni by Diah Dharmapatni
8 October 2015
in Kabar Baru, Travel
0 0
1

DSCF8589 c

Belasan sampan terdampar di pesisir Nusa Ceningan, Minggu siang.

Pemilik sampan-sampan ini tak terlihat di sekitar pesisir dan areal budidaya rumput laut. Hanya ada dua petani rumput laut sedang memanen. Wayan Rena, salah satu petani sedang menyiangi hama pada rumput laut.

Rena tak sendiri. Ia bekerja bersama istrinya. Biasanya para petani rumput laut memanen dan menanam rumput laut dengan menggunakan sampan.

“Airnya sedang surut, jadi tidak pakai sampan,” ujar Rena.

DSCF8594 c

Tepat pukul 12.00 siang, Rena dan istri bergegas membawa hasil panen rumput laut ke pengepul. Kepergian dua petani tadi tak lantas membuat pesisir Nusa Ceningan ini menjadi sepi. Ternyata, ada aktivitas lain yang sedang menanti di pesisir ini, yaitu lomba Magolok Sampan.

Lomba Magolok Sampan adalah salah satu agenda dalam kegiatan Festival Nusa Penida 2015. Magolok Sampan berarti mendayung sampan tradisional dengan sebilah bambu atau kayu. Warga setempat menyebut alat dayungnya sebagai golok. Magolok sampan menjadi aktivitas tradisional para petani rumput laut untuk menanam dan memanen rumput laut saat air sedang pasang.

“Lomba Magolok Sampan baru tahun ini masuk dalam agenda Nusa Penida Festival,” ungkap Wayan Sukadana, Koordinator Tim Publikasi Nusa Penida Festival 2015.

DSCF8654 c

Sebenarnya lomba Magolok Sampan tak asing bagi warga Nusa Penida, termasuk Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Perlombaan ini sering diadakan pada saat perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Tak sulit bagi panitia Nusa Penida Festival 2015 untuk mengumpulkan peserta. Menjelang pukul 13.00, seorang pemandu acara sibuk mengumumkan pendaftaran peserta. Sebagian warga pun mulai berdatangan menuju panggung yang berdiri megah di pesisir Nusa Ceningan.

Para peserta memperebutkan hadiah yang cukup menggiurkan. Total hadiah mencapai Rp 4 juta untuk 5 pasang peserta.

Ada 13 sampan yang tersedia untuk lomba Magolok Sampan. Satu sampan akan didayung oleh dua orang peserta. Tua-muda dan laki-perempuan boleh menjadi peserta lomba.

“Pesertanya memang warga lokal, rata-rata mereka adalah petani rumput laut,” jelas Sukadana.

Setelah peserta siap, kini saatnya perlombaan dimulai. Jalur Magolok Sampan tidak begitu jauh, kurang lebih 250 meter. Para peserta memiliki tantangan untuk mengatur sampan tradisional ini. Tak semua sampan berlayar dengan mulus, sebagian sampan justu berbelok terbawa arus. Bahkan ada pula sampan yang terbalik dan mengakibatkan peserta tercebur ke dalam air.

DSCF8663 c

Pasangan Kadek Suparta-Kadek Sujaya berhasil memenangkan perlombaan sebagai sampan yang tecepat. Posisi kedua tercepat dihuni oleh pasangan Made Wiana-Sugiarta. Kemudian, posisi selanjutnya disusul oleh pasangan Eka-Kadek Sujana, Kadek Supartayasa-Tomi dan Kadek Marianta-Monik.

“Saya tidak menyangka bisa menang. Ini pertama kalinya saya ikut lomba,” ungkap Kadek Suparta dengan bangga sambil memegang piala.

Suparta memang seorang petani rumput laut. Lomba Magolok Sampan memang sudah sering diadakan, tapi sebelumnya Suparta tak tertarik ikut. Saat festival ini, keluarga dan teman-temannya mendukung Suparta turut menjadi peserta Lomba Magolok Sampan.

Suparta mulai magolok sampan sejak kelas 5 SD. Sebagai petani rumput laut, Suparta mengaku sudah terbiasa menggunakan sampan tradisional itu. Ia harus mengerjakan lahan budidaya rumput lautnya dengan sampan karena jaraknya sekitar 1 km dari pesisir.

Magolok sampan memang tak mudah. Menurut Suparta, tantangan dalam lomba kali ini disebabkan oleh arus yang keras. Untuk itu, para peserta perlu memahami arus laut agar dapat membidik sasaran dayung sampan yang tepat.

Kini, Suparta tidak lagi mengandalkan sampan tradisional. Untuk menghemat waktu dan tenaga, Suparta mulai beralih pada teknologi yang lebih mumpuni.

“Semenjak punya sampan bermesin, saya tidak lagi magolok sampan,” tutur Suparta.

Sampan bermesin ini memang memudahkan kinerja petani rumput laut karena hemat waktu dan tenaga. Meski demikian, masih ada para petani yang magolok sampan untuk budidaya rumput laut. [b]

Tags: KlungkungNusa PenidaNusa Penida Festival 2015Wisata
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Diah Dharmapatni

Diah Dharmapatni

Bekerja di bidang sains dan teknologi.

Related Posts

Menilik Hotel Ramah Lingkungan Mana Earthly Paradise

Menilik Hotel Ramah Lingkungan Mana Earthly Paradise

1 July 2021
Bali Yang Binal 2021 di Nusa Penida

Bali Yang Binal 2021 di Nusa Penida

9 May 2021
Ledok, Gizi Bubur di Pulau Kapur

Ledok, Gizi Bubur di Pulau Kapur

15 April 2021
Menanam Pohon di Bukit agar Air tak Lagi Sulit

Menanam Pohon di Bukit agar Air tak Lagi Sulit

11 April 2021
Garam Kusamba: Memanen Air Laut Mengandalkan Terik

Garam Kusamba: Memanen Air Laut Mengandalkan Terik

26 January 2021
Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

25 January 2021
Next Post
Lomba Kreasi Audio Visual Sejarah untuk Pelajar

Lomba Kreasi Audio Visual Sejarah untuk Pelajar

Comments 1

  1. Pingback: Adu Cepat Magolok Sampan di Nusa Penida Festival 2015 – Diah Dharmapatni

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

10 September 2023
Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

5 September 2023
Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

26 July 2023
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

2
Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

1
Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

2
Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

1
Nyamannya Bus Trans Sarbagita ke Nusa Dua

Melihat Transportasi Umum di Bali Bekerja

25 September 2023
Pemprov Bali Harus Segera Penuhi Kebutuhan Warga

Mengapa Sengketa Adat di Bali Begitu Rumit?

25 September 2023
(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023

Kabar Terbaru

Nyamannya Bus Trans Sarbagita ke Nusa Dua

Melihat Transportasi Umum di Bali Bekerja

25 September 2023
Pemprov Bali Harus Segera Penuhi Kebutuhan Warga

Mengapa Sengketa Adat di Bali Begitu Rumit?

25 September 2023
(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In