Kawula muda yang belum menjadi siapa-siapa sesungguhnya selalu bersiasat untuk bertahan dalam kerasnya kehidupan. Untuk tujuan kehidupan lebih baik, seringkali mereka harus melawan arus lebih besar. Bagi Errik, upaya-upaya bersiasat oleh mereka yang belum menjadi siapa-siapa itulah yang ia sebut “gerilya”.
Sentuhan abad ke-21 memberi warna gerak gerilya berbeda dari zaman sebelumnya. Gerilya abad 21 langsung menyentuh aspek pikiran dan pembentukan persepsi. Ia bermain pada ranah ’propaganda’ yang amat dibantu penyebarannya oleh kecanggihan teknologi informasi. Media penyebarannya dapat melalui musik, fotograsi, film/video, tulisan dan juga komik.
Pikiran serta persepsi menentukan apa yang akan manusia lakukan dan bagaimana arsitektur akan berupa. Ketika ‘arsitektur’ sendiri belum mampu berbicara atas persoalan, maka komik menjadi media tepat bagi Errik untuk ‘berbicara’. Dalam pelarian ini pikiran dan tangan mendapat otonomi, bahkan hak subjektif. Pikiran mengolah ide, gagasan, pergulatan batin lalu tangan mengeksekusi melalui goresan dan arsiran.
Errik melalui komiknya mencoba berbicara tentang masa kuliah di Jurusan Arsitektur Unika Soegijapranata Semarang dan masa kehidupan dunia kerja arsitektur dengan latar dinamika Bali. Pada akhirnya komik berbicara akan suatu hal menyenangkan, humor, menghibur, meskipun ada kesedihan dan keprihatinan di baliknya. Tapi bukankah kemampuan menertawakan kehidupan ini merupakan suatu pencapaian spiritualitas juga?
Semuanya hadir mengalir begitu saja. Bagi Errik, komik telah menjadi suatu sampul cerita besar dalam prosesnya berarsitektur. Komik juga telah menjadi sarana dalam perang informasi-persepsi. Senjata dalam ‘gerilya-arsitektur’.
Sebuah pameran akan menampilkan komik arsitektur karya Errik mendampingi presentasinya dalam Architects Under Big 3 #15 pada Jumat, 1 Juli 2011 pukul 7 malam di Danes Art Veranda. Pameran berlangsung sampai dengan 2 Juli 2011.
Errik Irwan Wibowo lahir di Merauke, 21 Februari, 1986 ini. Dia melalui masa mudanya di beberapa kota di Indonesia. Semasa sekolah sampai sekarang Errik aktif berkegiatan organisasi dan aktif di beberapa komunitas. Saat ini Errik bekerja di Bensley Design Studios. Errik meraih beberapa penghargaan sketsa terbaik melalui kompetisi yang diikutinya.
Pada tahun 2009, Errik meraih penghargaan untuk tulisan terbaik Kompetisi Menulis Gagasan ’fresh graduate’ oleh Bensley Design Studios Bali dengan judul ’Perang Arsitektur’. Di waktu luangnya Errik menyempatkan hobi membuat dan mempublikasikan ilustrasi, kartun dan juga komik secara mandiri. Dia akan menjadi presenter pada Architects Under Big 3 #15. [b]