Usia muda bukanlah halangan untuk berkarya.
Justru di usia yang muda ini kita lebih banyak mempunyai waktu untuk berlajar. Apalagi peluang membuat sesuatu karya yang indah dan menarik itu banyak. Saya sendiri sudah membuktikannya selama melakukan praktik kerja lapangan (PKL) di BaleBengong selama dua bulan pada Maret – Mei 2021 lalu.
Sebelum mengikuti PKL, saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk sekadar tidur, main telepon pintar (smartphone), scroll-scroll media sosial, dan semacamnya. Kini, saya sadar bahwa waktu yang saya buang-buang sebelumnnya akan menjadikan sesuatu yang baik juga jika dimanfaatkan.
Selama dua bulan terakhir PKL di BaleBengong saya semakin produktif berkarya. Berikut beberapa hasil karya yang saya buat selama magang di BaleBengong:
Website
Fotografi
Videografi
Saya Angga siswa SMKN 1 Sukawati jurusan RPL, saya adalah siswa yang biasa-biasa aja. Semenjak Pandemi seperti yang kalian tahu sekolah diliburkan. Bulan demi bulan nongkrong di rumah terus, saya berinisiatif untuk mempelajari suatu hal baru, yaitu membuat video Cinematic. Dengan alat seadanya saya mulai dari nol apa itu membuat video, banyak kendala yang saya dapatkan, tapi itu bukan masalah besar. Yang penting jadi dulu, masalah jelek atau tidaknya saya serahkan ke penonton. Setelah itu saya buat video baru, lagi dan lagi untuk memenuhi waktu saya yang kosong saat Pandemi ini.
Pada bulan Februari 2021, sekolah mulai memberikan tugas untuk siswa kelas XI melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Tertera di lampiran surat menyatakan bahwa PKL dimulai awal bulan Maret sampai Mei. Mengetahui kabar tersebut saya sudah mulai persiapan untuk mencari tempat magang.
Sepupu saya menyarankan untuk magang di BaleBengong, saya bingung apa itu BaleBengong. Untuk penjelasan lanjut saya diajak langsung ke BaleBengong itu sendiri. Kesan pertama saat sampai di sini, saya kira BaleBengong ini villa, karena desain bangunan yang lumayan mirip dengan villa-villa pada ummnya, dan saya pun bertemu rekan-rekan kerja di sini ada, Om Saylow, Kak Iin, Kak Juni, Om Anton, Bu Luh De, Bli Bayu, dll.
BaleBengong menerima saya dengan senang hati untuk belajar di sana. Pada hari Selasa, 2 Maret 2021 hari pertama saya mulai magang di BaleBengong. BaleBengong itu sendiri adalah portal media jurnalisme warga di Bali yang berdiri sejak 26 Juni 2007.
Dalam jurnalisme warga (citizen journalism), warga tidak hanya jadi objek berita, tapi sekaligus subjek. BaleBengong ini buka dari hari senin sampai dengan jumat, Bale Bengong sendiri beralamat dii Jl. Gita Sura III no 55 Banjar Umadesa, Peguyangan Kaja Denpasar 80115 Bali. Kira-kira 20 menit perjalanan naik motor dari Batubulan.
Pada minggu pertama saya diberi materi tentang mengenal rancangan kumpulan halaman pada sebuah domain di internet yang dibuat dengan tujuan tertentu dan saling berkaitan serta bisa diakses secara luas lewat halaman depan (home page) memakai sebuah browser memakai URL (Website).
Mulai dari penginstalan pengembang Website (web developer), penginstalan WordPress, dan mendisain website itu sendiri. Saya langsung didampingi oleh Om Saylow, sehabis diberi materi saya langsung praktik mendisain Website tersebut, dengan tema Kawi Kerai (kios kerai milik paman saya).
Karena penasaran dengan fitur yang disediakan WordPress saya pun mulai mengoprak-aprik web saya sendiri sampai jadi semrawut atau berantakan. Karena itu saya jadi tau fitur apa saja yang ada di WordPress tersebut. Oh iya WordPress itu adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). Hari demi hari mendesign Website tak terasa minggu pertama pun berakhir.
Lanjut Minggu kedua dan ketiga saya diberi materi baru. Yaitu, proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya (Photography). Media untuk merekam suatu kejadian secara sengaja atau tidak yang nantinya akan dirangkum dalam bentuk visual dan audio (Videography). Dua hal yang erat hubungannya.
Nah ini bagusnya magang di sini, selain dapat materi yang bersangkutan dari jurususan kalian. Di BaleBengong juga mengajarkan tentang Photography dan Videography sebagai materi pendamping. Minggu kedua saya diberi bekal materi dasar-dasar Photography untuk turun langsung ke jalanan mencari photo-photo epic yang ada di sekitar lingkungan Batubulan.
Untuk Videography, kebetulan di Desa Besan, Klungkung ada tradisi namanya Tumpek Pengatag. Berbeda dengan desa lain. Di Desa Besan ini, dimana setiap Tumpek Pengatag mereka nguling babi atau bebek. Sebagai wujud terima kasih kepada aspek Siwa yang memiliki fungsi sebagai pemberi kehidupan bagi semua makhluk. Atau sering dikenal sebagai dewa sagala tumbuhan (Dewa Sangkara). Bertepatan dengan itu dan juga BaleBengong ada sangkut paut dengan desa tersebut, saya disuruh untuk membuat video tentang tumpek Pengatag di Desa Besan tersebut.
Setelah 3 minggu saya magang disini, kegiatan saya mulai bertambah banyak atau padat. Lebih baik daripada tiduran di rumah terus. Tidak adanya kegiatan, malahan itu yang memebuat saya pusing. Nah selain Photography dan Videography saya juga dikasi materi membuat rancangan pola (mendesain) halaman post instagram, dan ini juga akan menjadi bekal ke depannya untuk saya. Yah setidaknya saya mengerti apa itu dasar-dasar Photography, Videography, dan mendesain.
Hari demi hari berlalu, kegiatan yang saya lakukan di BaleBengong semakin bertambah. Kemudian saya diberikan tugas membuat video documenter tentang pengalaman magang di BaleBengong. Dengan deadline 3 minggu dan baru selesai 4 minggu. Karena kendala laptop yang saya gunakan untuk editing video ng-lag atau macet.
Saya mengambil dan mengolah video demi video dan tentunya terdapat kesalahan dalam pengambilan video, yang mengharuskan saya untuk mengambil ulang video tersebut. Teman seperjuangan saya yaitu Gandhi, lebih banyak mengambil ulang video. Karena menurutnya video yang sebelumnya yang dia ambil kurang pas atau bagus dipandang mata. Hasilnya handhone yang dia pakai untuk merekam video dan ruang penyimpanannya menjadi kepenuhan.
Saat proyek video doumenter selesai, saya lumayan dikasih saran dari Om Anton. Mulai dari pengambilan gambarnya, tingkat kestabilan video, subtitle video, dll. Minder jadinya, tapi memang itu yang saya harapkan dari orang-orang yang menonton video saya, yaitu koreksi atau komentar.
Bagaimanapun jeleknya komentar yang di berikan, saya akan menyimaknya dengan baik. Karena dengan itu mungkin saya bisa meningkatkan kualitas video yang saya buat ke depannya. Selain magang di sini, hari Sabtu dan Minggu adalah hari yang paling saya tunggu, dimana saya bisa mempersiapkan alat pancing dan langsung meluncur ke pantai untuk pergi memancing. Sebelum itu tidak lupa saya juga harus melakukan kewajiban di rumah terlebih dahulu.
Senang rasanya bisa magang di tempat seperti BaleBengong ini. Pembimbingannya bagus, orang di sekitarnya juga ramah, dan juga tersapat kegiatan di luar kantor yaitu Kelas Jurnalisme Warga (KJW). Tapi sayang, untuk fasilitas atau alat Videography dan Photography di sini kurang. Jadinya untuk perekaman video menggunakan alat seadanya. Walaupun begitu saya jadi bisa lebih bersyukur dan lebih bisa memaksimalkan alat untuk perekaman video. Terima kasih saya ucapkan ke BaleBengong karena sudah menerima saya selama dua bulan ini. [b]
Jangan hanya terus menyesal diri, karena tidak akan mengubah nasib, marilah berkarya dan berkerja yang akan membuat kita berharga.
Angga