Teks dan Foto Anton Muhajir
Minggu (5/7) kemarin, Bali Blogger Community (BBC) bikin kegiatan Berbagi Tak Pernah Rugi Episode II. Kegiatan kali ini berupa pelatihan internet di Banjar Serongga Kaja, Desa Serongga, Kecamatan Gianyar, Kabupateng Gianyar.
Berbagi Tak Pernah Rugi merupakan kegiatan baru di BBC. Lewat kegiatan ini kami ingin membagi apa yang kami punya pada komunitas lain, pengetahuan misalnya.
Sebelumnya, bulan lalu BBC bikin pelatihan juga dalam judul kegiatan yang sama di Yayasan Anak Tangguh, Banjar Wangbung Desa Guwang, Sukawati. Di sanggar ini, BBC dua kali bikin kegiatan pelatihan. Setelah bikin pelatihan di sini, responnya ternyata bagus. Banyak pihak yang minta agar BBC mengadakan pelatihan di tempat mereka.
Salah satunya adalah permintaan agar BBC mengadakan pelatihan di Banjar Serongga. Permintaan pada BBC untuk bikin pelatihan di desa ini datang dari Pak Sanat Kumara, pengusaha travel yang juga pemilik blog baliwww.com. Banjar tempat pelatihan tersebut ini merupakan desa kelahiran Pak Sanat yang juga anggota BBC.
Maka begitu ada permintaan bikin pelatihan, BBC pun segera berbenah. Kami tak banyak mempersiapkan peralatan untuk interent karena untuk akses internetnya sudah dibantu Pak Sanat. Kami hanya menyiapkan sekitar enam laptop dengan pemateri. Tak lupa sekitar 12 anggota BBC yang turut serta.
Oya, ada dua tamu baru di kegiatan BBC kali. Mereka adalah Mbiling Ndobos, blogger yang bekerja di salah satu LSM konservasi internasional di Bali, dan Nana Nias, pernah ikut milis BBC untuk kemudian cabut. Dua orang ini datang bersama Dewi, sebenarnya salah satu pendiri BBC tapi jarang nongol di kegiatan offline.
Kegiatan kali ini diadakan di balai banjar di sekitar 15 km timur Denpasar tersebut. Peserta terbagi dua yaitu anak-anak dan remaja yang terbagi dalam dua sesi. Pada sesi pagi, peserta yang sebagian besar anak SD itu belajar tentang mengetik di Word. Selesai makan siang, ganti anak-anak remaja yang belajar tentang internet.
Peserta pelatihan di banjar ini lebih banyak dibanding di Anak Tangguh. Anak-anak saja ada sekitar 20. Remajanya sekitar 15 orang. Di sisi lain, laptop yang tersedia terbatas, sekitar 10. Makanya, itu tadi, dibagi jadi dua sesi.
Saylow dan Mas Tri jadi pemateri. Dek Didi nyusul kemudian pas sesi siang. Anggota BBC lainnya seperti John, dr Cock, Bowo, Viar, Hariadi, Muslim, Dewi, dan Nana membantu di belakang. Jalannya asik aja sih. Lancar..
Pada sesi setelah makan siang materi pelatihannya tentang internet karena peserta yang ikut udah pada remaja. Peserta yang semuanya berpakaian adat itu belajar tentang email dan search engine. Sebagian peserta sepertinya sudah biasa internetan. Makanya ketika para pemateri sedang bicara di depan, mereka malah asik nonton YouTube. Maklum, koneksinya memang yahud. Cepet banget..
Nah begitu peserta yang lain sudah pada bisa menggunakan internet seperti email, chatting, dan browsing, mereka juga ikut sibuk online. Dek Didi yang ngoceh di depan pun dikacangin sama peserta. Aah, benar memang. Internet memang kadang-kadang bikin lupa daratan. Hehe..
Biarlah. Biarkan anak-anak remaja ini mengenal dunia baru. Maka selama sekitar 30 menit, kami biarkan mereka asyik masyuk dengan dunia barunya. Setelah itu di tengah keasyikan mereka, kami putuskan untuk mengakhiri pelatihan. “Huuuu..” jawab mereka memprotes setengah becanda. Tapi ya gimana lagi. Kapan-kapan deh kita lanjutkan lagi.. [b]
sepertinya asik ya..
berbagi teknologi yg masih jarang dipakai di pedesaan
agar internet bisa dipakai semua kalangan …
Ngerumpi internet yang bermanfaat gak masalah dan itu bagus sekali. Yang terpenting jangna melanggar aturan dan norma yang ada.