Tujuannya mengurangi sampah di Bali dan mengampanyekan konsep ‘reduce reuse recycle’.
Episode 1 bertema bersih-bersih sawah di daerah Pengubengan, Kerobokan Kelod, Kuta pada Minggu lalu. Selain bersih-bersih juga ada berbagi informasi melalui Kelas Sampah.
Kegiatan bersih sawah mengambil lokasi di sawah Pengubengan karena banyaknya sampah di pinggir sawah, jalan, dan tikungan saluran air yang menumpuk. Ironisnya, meski belakangan terlihat sebuah spanduk berukuran cukup besar yang bertuliskan “Dilarang Buang Sampah” di area sekitar sawah, di bawah spanduk masih terdapat tumpukan sampah baru.
Kurang lebih 80 sukarelawan bergabung dalam kegiatan bersih sawah dan sekitarnya. Aksi dimulai warga sekitar pada pukul 7 pagi. Turut pula Lurah Kerobokan Kelod, Made Wistawan beserta para staf dan beberapa petani setempat.
Menyusul pada pukul 8, sukarelawan dari komunitas lokal juga tak mau ketinggalan; Blues Troops Bali, Komunitas Mbambung Adventure (Kombad), Bali Mendidik, Rotaract Club of Denpasar, United Indonesia Bali, Foundation Soul Surf Project Bali serta para mahasiswa/i Stenden University Bali.
Bersih sawah dimulai dari titik temu di Warung Taulan, Banjar Semer ke arah barat dan selatan selama kurang lebih 1,5 jam. Berbagai sampah plastik seperti botol minuman, bungkus makanan, sedotan, kantong plastik, dan lain sebagainya menjadi target pembersihan oleh para sukarelawan.
“Tampak seperti seluruh pulau dipenuhi sampah, berlapis-lapis sampah plastik di mana-mana. Perlu usaha keras untuk memunguti semuanya (sampah plastik-red) karena sampah ini akan terus berada di bumi sementara orang-orang terus membuangnya sembarangan,” ujar Imants Cielens, salah satu sukarelawan.
Ternyata benar. Sampah-sampah plastik memang tertanam dalam tanah. Beberapa sukarelawan bahkan harus sedikit menggali baru bisa mengambil sampah tersebut. Saluran air di pinggir sawah pun tak luput dari aksi pembersihan. Saluran air yang terlihat bersih di permukaan ternyata ketika digali, dari dalamnya muncul sampah-sampah plastik.
“Yang harus diubah memang terutama diri kita sendiri agar tidak membuang sampah sembarangan. Jika secara pribadi sudah peduli, kita bisa menularkan ke orang lain di sekitar kita, keluarga, dan teman, sehingga akan makin banyak yang peduli terhadap kebersihan lingkungan kita,” ujar Erni dan Ayu, sukarelawan aksi dari Kombad.
Meski cuaca panas terik, para sukarelawan tetap bersemangat dalam menjalankan aksi. Kurang lebih total 50 kantong sampah berhasil dikumpulkan. Sampah – sampah non-organik yang terkumpul tersebut akan didaur-ulang oleh Eco Bali Recycling.
Masuk dalam rangkaian kegiatan adalah “Kelas Sampah” yaitu berbagi informasi dan diskusi mengenai masalah dan upaya penanggulangan sampah dengan narasumber Ketut Mertaadi dari Eco Bali Recycling. “Kita harus mengubah pola pikir kita. Bumi bukanlah sebuah tempat sampah yang besar. Jika bukan kita yang peduli, siapa lagi?” tegas Ketut Mertaadi.
Masalah sampah memang kompleks. Karenanya, kita harus mulai dengan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi produksi sampah, terutama plastik karena tidak bisa terurai oleh alam.
Selain itu, fasilitas seperti tong sampah dan pengangkutan sampah juga menjadi bagian dari upaya penanggulangan sampah yang tidak kalah penting, demikian disampaikan Mertaadi.
Inilah salah satu alasan Komunitas Bali Bersih tidak henti-hentinya menggaungkan semangat Reduce, Reuse, Recycle. Kurangi, gunakan kembali, dan daur-ulang sampah.
Selain bersih-bersih dan “Kelas Sampah”, para sukarelawan juga menonton bersama kompilasi video mengenai sampah plastik dan dampak buruknya terhadap lingkungan Indonesia juga negara-negara lain.
“Orang-orang harus tahu dampak buruk sampah plastik dalam jangka panjang, ini merupakan pengetahuan sangat penting,” ucap Marieke, sukarelawan dari Stenden University Bali.
“Melalui acara ini kami sebagai komunitas berharap semakin banyak masyarakat yang ingin lebih tau tentang sampah plastik dan bahayanya sehingga bisa mengurangi penggunaan plastik sekali pakainya,” ujar Dani Aristya, Ketua Komunitas Bali Bersih.
Kegiatan #BaliCleanup kali ini didukung oleh Logod Design, Bali Treetop Adventure Park, EcoBali Recycling, Stenden University Bali dan Star Invasion dan merupakan acara ketiga yang diadakan oleh Komunitas Bali Bersih. Kedua kegiatan komunitas sebelumnya adalah Denpasar City Cleanup dan Kuta Beach Cleanup, masing-masing pada 12 Januari dan 9 Februari 2014 lalu.
Detail kegiatan #BaliCleanup Episode 2 akan diumumkan di halaman Facebook dan Twiiter Komunitas Bali Bersih. Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan komunitas, dapat menghubungi Dani Aristya (Ketua Komunitas Bali Bersih) di nomor 081802741120, e-mail: BaliBersih@live.com, serta halaman Facebook: KomunitasBaliBersih.
Terima kasih atas kepedulian anda! [b]