• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Monday, June 23, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Refleksi Perilaku Eksploitatif Manusia Lewat Wallaby Project – Mereka

Felixrio Prabowo by Felixrio Prabowo
17 April 2023
in Kabar Baru, Musik
0 0
0
Wallaby Project. (Foto: @guseka_pramana)

Kuartet rock asal Bali, Wallaby Project merilis MV atas single terbarunya, Mereka, 27 Maret 2023 lalu. Sejauh ini, single Mereka menjadi single ke-4 dari band yang diisi Jascha Benny (Gitar dan Vokal), Yezki Kana Wadu (Gitar), Pison Harry (Bas), dan Nuel Lawalata (Drum). Dua single awal, Milkshake Girl dan It’s a Life kental dalam nuansa blues dan jazz-nya, kemudian disusul oleh Dazed yang lebih tebal unsur rock dan nuansa keputusasaan yang pekat. Sampai pada nomor ini, Wallaby Project terlihat semakin serius untuk membentuk jati diri musiknya sendiri.

Banjir bandang di Yeh Embang Kauh, Jembrana, tahun lalu, cukup meyadarkan saya kembali tentang bahaya merambah hutan. Jika kita ingat-ingat lagi, yang dilakukan untuk membuka lahan adalah dengan menyuntik pohon-pohon dengan racun agar tindakan itu beres tanpa ketahuan siapapun. Pohon layu dengan senyap, lahan baru terbuka dan siap ditanam entah pisang atau vanili, komoditas yang biasa ditanam di sana. Setelah itu ya tentu banjir bandang. Kayu-kayu mati yang tidak ketahuan itu akhirnya turun ke hilir karena hujan besar Oktober lalu, dan membenam rumah-rumah warga.

Dimulai dengan penggambaran tentang kekayaan alam yang terbentang dari ujung timur hingga ujung barat, kita diajak untuk memikirkan ulang apa-apa saja yang terjadi dan memberi dampak secara ekologis pada bait pertama sebelum chorus. Peristiwa lingkungan di atas kemudian menjadi hal pertama yang muncul di kepala saya saat Mereka sampai pada lirik “..memang dia diam saat kau meracuninya/sekarang dia bersua dan sekarang pun kau diam.”

Kemudian, dalam bait yang berbeda Wallaby Project menyinggung tentang betapa pendek ingatan kita. Belum lama ini, publik heboh karena kegagalan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, tapi beberapa oknum kemudian menuruti egonya yang tergores dengan merusuh pada sebuah lanjutan Liga 1. Pun saat tragedi Kanjuruhan.

Singkatnya, mereka tidak secara gamblang ingin membicarakan satu tema tertentu, namun pada akhirnya cukup mampu membingkai satu atau dua perilaku menusia yang kemudian memberi dampak pada sekelilingnya, bisa ditarik kepada hubungannya kepada alam, bisa juga kepada manusia lain.

Sebagaimana Dazed, amarah dan kekecewaan Wallaby Project memang masih terasa, tapi penyampaiannya dibungkus dengan diksi yang lebih halus dan sedikit satir. 

Menyimak bunyi-bunyian Yang Ditawarkan

Pengaruh Radiohead pasca-OK Computer sangat kuat di sini. Pada bagian drum, dari detik pertama kita bisa mendengar pengaruh In Rainbows yang cukup memberi kesan tergesa-gesa. Menyimak departemen bass, Pison melangkah santai kesana kemari tanpa takut ketinggalan kereta karena semuanya sudah dihitung dengan cermat, menjadi penyeimbang seperti Colin Greenwood. Isian tipis dari Eky mengambil peran sebagai Ed O’Brien, tanpa memberi peringatan bahwa yang tipis ini tetap akan memabukkan.

Walaupun demikian, tentu mereka tidak akan menjadi Radiohead cabang Denpasar di sini. Ada beberapa pengaruh lain yang masuk. Perhatikan jembatan antara verse dan chorus. Jika kita terpaku pada Radiohead saja, saya pikir akan terasa off karena part ini cukup stand-out seperti ingin menunjukkan bahwa Radiohead bukan satu-satunya referensi walau tetap, twangy khas Telecaster-nya Jonny Greenwood tidak ketinggalan. Sepertinya ada unsur reggae/dub yang muncul. Juga rekaman percakapan mengenai pemanfaatan lahan dari salah satu pejabat yang ditunjukkan di akhir lagu dengan subtil, mengingatkan saya pada pendekatan yang khas dilakukan oleh Public Service Broadcasting, kuartet art rock asal Inggris.

Melihat tren musik indie Bali yang ada hari ini, saya pikir ini langkah yang cukup berani dari Wallaby Project karena ciri bebunyian yang ditawarkan. Tentu ini bagus untuk kita, karena akan makin banyak pilihan.

Tags: BaliIndie BaliLingkunganMusik
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Felixrio Prabowo

Felixrio Prabowo

Kadang motret, kadang dengerin musik. Tapi lebih sering bernafas.

Related Posts

Perjalanan Penyanyi Bali Legendaris Dealot

Perjalanan Penyanyi Bali Legendaris Dealot

17 June 2025
Budaya Ngayah Makin Langah

Budaya Ngayah Makin Langah

13 June 2025
Apakah Awig-awig Masih Bertaji Mengadang Alih Fungsi Lahan?

Apakah Awig-awig Masih Bertaji Mengadang Alih Fungsi Lahan?

28 March 2025

Bali Hampir Habis, Semenjana dan Tergantikan

4 January 2025
Over Development Bali di UWRF 2024

Over Development Bali di UWRF 2024

23 October 2024
Yang Lalu Jangan Biarkan Berlalu, Tuturkan di Indonesia Bertutur

Yang Lalu Jangan Biarkan Berlalu, Tuturkan di Indonesia Bertutur

13 August 2024
Next Post
Jalan Terjal Target Energi Bersih Bali

Jalan Terjal Target Energi Bersih Bali

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Aksi Bali Mengkritisi Kebijakan Bias Gender dan Tolak RUU TNI

Gerakan Kesadaran Neurodiversitas untuk Keberagaman dan Melawan Stigma

21 June 2025
Inilah Tema Terbanyak di BaleBengong 2024: Alih Fungsi Lahan, Sampah, dan Pilkada

Kampanye Krisis Sampah dengan LUKIS: “Let Us Keep It Sustainable” Festival 2025

20 June 2025
Reuni Pecinta Sepeda Tua Sedunia

Bisakah Denpasar Menjadi Kota Ramah Sepeda?

19 June 2025
Dialog Dini Hari Merayakan Rangkaian Penutupan Tur “Suara yang Bertumbuh” di Bali

Dialog Dini Hari Merayakan Rangkaian Penutupan Tur “Suara yang Bertumbuh” di Bali

18 June 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia