Teks dan foto dari Bentara Budaya Bali
Bentara Budaya Bali (BBB) menggelar pameran Cat Air Terbesar tahun 2012. Sepuluh perupa yang turut dalam pameran ini berasal dari 11 negara di kawasan Asia, antara lain Houxing Chan, Christina Leksono, Huang Fong, JB Iwan Sulistyo, Robby L, Sandy Leonardo, Senpao, Azuma Fuyu, Alex Leong, dan Smith Sein Lynn.
Selain menampilkan lukisan dengan bahan cat air, pameran yang bekerja sama dengan Indonesian Watercolour Society ini juga menghadirkan karya-karya water base lainnya, semisal penggunaan cat akrilik, guas, tinta China dan bahan lain yang bermedia campur air.
Pameran kolosal ini akan menampilkan 100 lukisan dari seniman asal Singapura, Malaysia, Thailand, Myanmar, China, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Korea, Filipina, dan Indonesia. Sebelumnya, karya telah dipamerkan di Bentara Budaya Jakarta dan dilanjutkan keliling di tiga venue Bentara Budaya lainnya yaitu Yogyakarta, Bali dan Balai Soedjatmoko Solo.
Pameran di Bali dibuka Prof. Dr. I Made Bandem pada Minggu kemarin di BBB Jalan Prof. Ida Bagus Mantra 88 A, Ketewel, Gianyar. Pameran terbuka untuk umum sampai 31 Juli 2012, pukul 10.00 – 18.00 Wita.
Juwitta K. Lasut, staf BBB menyampaikan bahwa selain dapat memahami dan mengapresiasi karya-karya lukisan di atas kertas elok, pengunjung juga bisa menyaksikan bagaimana para perupa dengan latar negara berbeda mengeskplorasi penciptaannya yang unik dan menarik. Masing-masing hadir secara menawan, dalam nuansa ekspresivitas tinggi, sekaligus mengandung kedalaman estetika.
Indonesian Watercolour Society telah menggelar berbagai pameran cat air di dalam maupun di luar negeri. Di antaranya Watercolour Exhibition at Incheon Global Cities Art Festival Exhibition , South Korea,(2009); Watercolour Exhibition at Tian Jin City – China (2009); Watercolour Exhibition at Zado Island and Niigata – Japan (2010); The 2010 Incheon International Grand Art Festival, Korea (2010); Asia Watercolour Painting Alliance 22nd at Shanghai – China (2010); The 5th Exhibition of New Expression of Asian Art hosted by Dhonburi Rajabhat University, Thailand (2011) dan berbagai eksibisi lainnya.
“Kehadiran Indonesian Watercolour Society semoga mampu menggugah dan meningkatkan apresiasi publik terhadap lukisan cat air yang selama ini seakan ditinggalkan,” kata Juwita.
Menurut Juwita, pelukis Indonesia yang kini menggunakan media cat air jumlahnya sedikit. Lukisan cat air pun tidak banyak didalami dan ditekuni di Nusantara. Hal ini mungkin karena tingkat kesulitannya lebih tinggi dibandingkan media lain.
Selain pameran, Bentara Budaya Bali juga menggelar diskusi dan workshop. Salah satunya adalah apresiasi buku puisi, Jazz! karya Wendoko pada 28 Juli 2012 nanti. [b]