Kali ini korbannya fotografer, kehilangan kamera dan lensa senilai lebih dari Rp 20 juta!
Pencurian tersebut terjadi di bus antarkota antaprovinsi (AKAP) Gunung Harta tujuan Malang – Denpasar. Kejadiannya dini hari Selasa dua hari lalu.
Korban pencurian, Slamet Melda (24) asal Malang, langsung lemas setelah membuka tas kameranya. Tasnya tidak lagi berisi kamera melainkan berganti dengan empat botol air mineral kemasan tanggung. Kamera Canon EOS 60D yang masih baru beserta tiga lensanya senilai 20 juta raib saat perjalanan kembali ke Bali.
Menurut korban, saat itu kamera sempat dia pergunakan untuk memotret di atas kapal laut perjalanan Ketapang menuju Gilimanuk. Setelah proses cek kartu tanda penduduk (KTP), korban memasuki bus. Dia merasa sempat disentuh bahunya agar pindah dari bangku kursinya.
Hipnotis
Saat itulah korban merasa dihipnotis. Tas kamera ditaruh di bawah bangku di dekat kakinya. Lalu, korban pun tertidur lelap.
Saat turun dari bus korban tidak merasa ada kejanggalan hingga melanjutkan perjalanan ke Denpasar. Dia baru tersadar setelah sampai di kamar kosnya.
Slamet menyebutkan bahwa bus yang ia tumpangi adalah bus eksekutif yang tidak menaikkan penumpang dari tempat lain selain dari tempat keberangkatanya di Malang, Jawa Timur. Karena itu, dia menduga pelaku merupakan orang berpengalaman, naik dengan tiket resmi dari titik awal keberangkatan bus.
Dedi (50) kondektur bus dan beberapa rekannya yang ditemui di Garasi Bus Gunung Harta mengungkapkan bahwa kejadian pencurian tidak hanya sekali ini terjadi. Namun, mereka mengaku kesulitan menjaga barang yang dibawa sendiri oleh penumpang di atas bus. Untuk itu pihaknya biasa mengimbau penumpang untuk menitipkan barang berharga di bagasi sehingga mudah diawasi oleh kondektur.
Saat ini kasus sedang ditangani oleh Polres Tabanan dan sedang dalam tahap penyidikan. [b]
saya pernah mengalami saat dari purworejo ke jakarta, setelah itu setiap pergi naik bis tas aku tenteng terus
“BARANG HILANG,RUSAK / BERPINDAH TANGAN RESIKO PENUMPANG.JAGALAH BARANG BERHARGA ANDA” stiker Bus AKAP,jadi ingat dulu perjalanan Dps – Sub penumpang belakang tempat duduk kehilangan setelah nyebrang
sekitar setahun lalu, seorang teman juga mengalami hal yang sama. dia kehilangan laptop dari tasnya. laptop tersebut ditukar dengan beberapa majalah yg ukurannya memang sama dg laptop tersebut.
karena merasa beratnya sama, si teman ini tidak sadar bahwa yang ada di tas itu adalah majalah, bukan laptop. pas sampai di rumah dia baru sadar kalau laptopnya sudah hilang.
setelah itu ya sama saja, pihak gunung harta tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan tersebut. sampai sekarang, laptop itu pun hilang.
Anton, peristiwa seorang teman itu kok mirip sama kasusku ya. Laptop bernilai ratusan juta raib dalam bus PO Megah. Kenapa ratusan juta? Data dan nilai sejarahnya bro hehehe.
Laptop itu kutaruh didalam tas carier (tas gunung), itu ya namanya?. Pokoknya campur dengan baju. Posisi laptop diatas nya. Tas besar itu kutaruh dibawah tempat duduk bus. Posisi dudukku dibangku belakang setelah pintu. Bus penuh dengan penumpang.
Selama dari Surabaya ke Denpasar, mayoritas aku tidur namun sempat terbangun ketika bus berhenti di terminal ketapang, rupanya menurunkan 2 orang penumpang yang duduk di belakangku. Didalam kapal penyeberangan, akupun masih pules. Ketika makan malam pun tas kutinggalkan dalam bus. Intinya tas itu tidak tersentuh selama perjalanan.
Sampai Ubung, aku biasa naik ojek ke kantor. Sesampainya dikantor mulailah buka tas. Lha kok dibagian atas ada 1 rim kertas A4 lengkap dengan kwitansi hasil beli di Mall Sri Ratu, Madiun. Dengan gemetar aku keluarkan seisi tasku dan agak syok. Kutelpon istriku nun jauh disana untuk memastikan bahwa laptop sudah masuk ke tas itu. Ya benar, akhirnya laptop itu sukses hilang 🙂
Kukejar ke kantor PO Megah dan jawabannya sama seperti cerita diatas. Mereka tidak bertanggungjawab terhadap barang-barang didalam bus. Segera setelah itu melaju ke Poltabes Denpasar buat laporan kehilangan. Dapat surat dan akan kujadikan alasan ke pelanggan apabila terjadi hal-hal yang merugikan dalam layanan usahaku.
Hasil asumsi setelah diskusi dengan para awak bus adalah: laptop itu bisa saja hilang ketika aku makan malam, atau diambil ketika terlelap di kapal dan atau diambil ketika bis sedang berjalan. Asumsi nya adalah ada penumpang yang turun di terminal ketapang, Banyuwangi. Penumpang ini resmi beli tiket bis dari Surabaya dan ada kemungkinan merayap ambil laptopku. Mereka tentunya sudah amati gerak gerikku selama di terminal Surabaya. Atau juga ada kemungkinan keterlibatan kru bus. Wallahualam.
Itu peristiwa hmm 3 atau 4 tahun yang lalu. Setelahnya aku kapok naik bus yang beli tiket nya harus nawar, selebihnya pake bus yang tiketnya resmi gak pake nawar. Kemudian peristiwa ini menimbulkan kebiasaan baru yaitu tas laptop selalu kupangku/letakkan diantara 2 kakiku. Ketika makan malam, tas laptop kubawa turun, begitupula pas di kapal penyeberangan. Kutenteng-tenteng.
Disisi lain, secara ‘niskala’ aku dulu memang kurang memperhatikan sedekah. Ya wajar lah kalau diuji oleh Tuhan YME hehehe. Bagi yang kehilangan, segera ikhlaskan dan introspeksi diri di segala lini dan sisi. Tetap semangat dan yakin bahwa Tuhan akan menggantinya dengan yg lebih baik. Seperti aku dulu, hilang laptop di pagi hari, sore nya dah beli laptop lagi dengan spek yang lebih tinggi hehehe. Terima kasih Tuhan dan terima kasih Adira yang masih mempercayaiku hihihi.
Saya bersama adek juga barusan 20 April 2013, barusan kehilangan laptop yg ditaruh di kaki,emang tidak ada daftar penumpang ya? Kejadian kehilangan dah berulangkali pihak bus kok juga gak ikut mewaspadai, beberapa orang melihat ada yg Cari Cari pas pemumpang tidur, kok awal bus gak nanyai …. Ini bus eksekutif bulan ekonomi ….
Sebagai pembelajaran bersama, dari keterangan yang saya dapatkan setelah menemui sopir, kondektur dan awak bus juga owner gunung harta, intinya :
– memang ada sindikat (kelompok) di bus-bus eksekutif
– menurut owner pihaknya bahkan mengeluarkan uang yang tidak sedikit sebagai uang pengaman kepada pihak pihak terkait seperti aparat atau preman dia mencontohkan seperti tanda ‘gajah oling’ pada truk angkutan. opini saya adalah barang-barang yang di bagasi akan aman (karena perjanjian keamanan), tetapi barang yang anda bawa sendiri di dalam bus-lah yang tidak masuk dalam uang keamanan.
– kejadian pencurian menurut awak bus, mayoritas aksi terjadi / dilakukan pasca atau setelah penyebrangan ketapang gilimanuk, dengan rentang waktu lebih kurang 3 jam adalah waktu yang tepat karena di waktu itu banyak penumpang tertidur lelap.
– hipnotis. detail teknisnya sempat dijelaskan awak. ada oknum masuk ke toilet bus lalu merokok atau membuka parfum di blower toilet, selanjutnya dari blower bau aroma parfum akan menyebar ke seluruh bus dan penumpang menjadi ngantuk hingga tidur pulas. kenapa tidak mempengaruhi sopir? biasanya sopir merasa pusing, tetapi karena ac mereka terpisah dan ada jendela yang bisa terbuka, maka terminimalisir.
-label eksekutif. justru karena label inilah sindikat banyak mengincar karena diyakini banyak barang mewah di dalamnya.
baru saja mengalami juga di bus jawa indah jurusan semarang-surabaya, kamera dslr n tablet lenyap dari tas diganti minum aqua. pencuri beraksi setelah bus istirahat di tuban.setelah itu saya merasa ngantuk sekali, tidak seperti biasanya. tas ditaruh dibawah kaki. mereka beraksi mengambil dari bawah tempat duduk
saya hanya bisa menirukan kata-kata SBY. maaf mas saya pun turut prihatin. menurut saya tetap lah laporkan ke polisi terdekat dan jangan sentuh botol minumanya agar bisa dilacak sidik jari yang ada di botol tersebut. Walaupun memang kemungkinan ditemukan kecil. saya pribadi pun sudah pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan di PO Bus Jawa Indah tersebut. Pemaksaan penumpang oleh calo bus tersebut, sampai terjadi pemukulan. setelah saya laporkan, semua calo dan pelaku ditangkap. kasusnya saat ini sudah selesai.
kemarin saya naik bus jawa indah, baru sekali itu, berangkat dari semarang ke sby jam 10 malam, penumpang cuma separuh, karena masing2 penumpang duduk sendiri2 tidak ada yg bersandingan. Karena duduk sendiri tas tak taruh sampingku, Laptop yang kubeli baru dua bulan hilang diganti buku tebal. dengan kondisi resleting di alteco sm pencurinya setelah laptop diambil. aku baru tahu setelah nyampe sby, tas terasa ringan. Menurutku, kru pasti tahu… karena dia sama sopir orang yg nggak tidur selama perjalanan, sedang penumpang kebanyakan tidur…, trus fungsi kru ngapain??? cuma narik karcis thok?? ini bis patas…
pegawai kantor gunung harta di jalan di ponegoro,perlu di ganti.mereka tidak profesional kerjanya.dan kurang ramah juga.klo perlu di pecat aja.
mau share aja temen temen….
Tanggal 17 Januari 2014 kemarin saya baru saja kehilangan laptop di Bis malam jurusan Surabaya-Cirebon menggunakan PO EZRI berangkat dari jalan demak 425 Surabaya.
waktu perjalanan surabaya -Tuban, laptop masih ada…..sekitar jam 01.00 pagi dini hari, sekitar sampai semarang, laptop saya sudah hilang dan diganti dengan kertas HVS 1rim.
pelajaran yang sangat berharga bagi saya…karena sebelumnya saya ngga pernah mengalami dan hanya dengar dari cerita/kata orang lain.
kru dan sopir hanya melemparkan tanggung jawab dan cuma bisa bilang….”ya kejadian kayak gini sudah sering mas…” kemarin juga ada yang kehilangan laptop.
dengan adanya kejadian seperti ini saya mengusulkan bagaimana suatu saat nanti kalo ada waktu kita kopi darat dan ngobrol ngobrol senasib dan sepenanggungan karena pernah kehilangan barang berharga di dalam bus malam.
sekalian hitung hitung nambah kenalan dan pengalaman
[email protected]
Yusak Kurniawan
mengenai barang yang hilang kemungkinan untuk bisa kembali sangat kecil dan hampir tidak mungkin
Lapor ke aparat polisi juga ngga terlalu ditanggapi
Bagaimana kalo kita membuat team penegak hukum untuk menumpas kejahatan yang ada di dalam bus malam / kereta api.
agar peristiwa yang kita alami tidak sampai terjadi pada orang lain / penumpang lain